Part 5 - Drama Shannon

16 3 1
                                        

HAPPY READING!

Playlist | Bolbbalgan4 — Some

***

Sudah empat hari ini Shannon selalu mendekati geng Chanyeol. Nyatanya ia tetap tidak mendapatkan hasil apa-apa. Mulai dari yang selalu tidak ditanggapi sampai beberapa kali di usir. Geng Chanyeol benar-benar tidak akan menerima Shannon. Bahkan teman-teman di kelasnya sudah memperingatkan gadis itu agar berhenti, tapi Shannon tetap tidak akan membiarkan perjuangannya sia-sia.

Shannon memperhatikan geng Chanyeol yang sedang bermain basket di lapangan basket dari tribun. Dengan seragam dan rambut yang berkeringat itu mereka terlihat tambah...seksi?

Shannon menopang dagu dengan tangannya, memandangi ke delapan makhluk tuhan yang tampan itu. Bagaimana caranya agar mereka mau menerima Shannon? Merengek dan memohon pun sudah Shannon lakukan. Shannon mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya pada pipinya, sepertinya kali ini ia harus melakukan dengan sedikit drama dan bumbu-bumbu kebohongan! Untung gadis itu pernah mengikuti kelas teater saat di Amerika dulu.

Shannon berjalan mendekati geng Chanyeol dengan langkah yang ia lemas-lemaskan. Setelah berada di dekat mereka yang masih bermain basket tanpa mempedulikan kehadiran Shannon, Shannon mulai bersuara, "Teman-teman!"

Krikkk

Shannon merutuki kebodohannya sendiri, teman-teman? Emangnya Shannon teman mereka? Dianggap aja enggak!

Gadis berambut cokelat itu masih setia memandangi ke delapan cowok yang masih asik bermain basket, sesekali bercanda dan saling menjahili, tentu saja menghiraukan Shannon yang berdiri mematung di dekat mereka.

Tatapan dari beberapa orang yang melewati lapangan nampak Shannon dapatkan. Banyak ada yang berbisik-bisik dan menatap Shannon tak suka.

"SHANNON MAU NYERAHIN TUBUH SHANNON!"

Teriakan gadis bule itu nyatanya berhasil menghentikan aktivitas mereka dan kini menatapnya dengan pandangan tak percaya.

Bagus Shannon! Sekarang dramanya dimulai!

"Shannon bakal lakuin itu!"

Sebuah kalimat tak diduga-duga datang menyapa telinga mereka, dan kali ini sangat terlihat ekspresi terkejut dari semua orang, bahkan Chanyeol pun tak bisa mengontrol wajahnya.

"Apapun yang buat kalian lindungin Shannon, Shannon bakal lakuin itu."

"Lo nyadar sama ucapan lo barusan?" Sehun bertanya dengan nada sinis, terlihat tak suka dengan apa yang baru saja Shannon ucapkan karna itu membuatnya seperti tak punya harga diri.

Shannon mengangguk pelan, membuat Chanyeol tertawa meremehkan, "waktu lo habis, harusnya lo langsung setuju waktu itu."

Chanyeol menoleh ke arah Chen, memberikan sebuah isyarat yang segera Chen mengerti. Cowok itu mendekati Shannon dan mulai menyeretnya untuk pergi dari sana, namun nyatanya Shannon tak gampang menuruti seretan tangan Chen dan malah menepisnya sekuat tenaga, "Shannon cuma gak mau diikutin sama bodyguard Shannon, udah cukup dari kecil Shannon selalu dijagain sama bodyguard,"

"kalian bisa anggep Shannon babu kalian, kalian bisa nyuruh-nyuruh Shannon asal kalian bisa jaga dan lindungin Shannon. Cuma itu mau Shannon, apa kalian bener-bener gak bisa nolongin Shannon?" Air mata gadis itu mulai mengalir dengan tangannya yang berkali-kali menepis tangan Chen. Sepertinya cowok itu juga mulai merasa tak tega dengan gadis kecil yang tengah putus asa ini.

Shannon tersenyum puas dalam hati melihat aktingnya sendiri, gadis itu bersyukur bisa dengan mudah mengeluarkan air mata palsu.

Sedikit lagi Shannon, semangat!

Membiarkan semua orang menatapnya dengan perasaan iba, bahkan sekarang gadis itu tengah berlutut dengan tangan yang memohon, "Cuma kalian harapan Shannon. Tolong."

Karena merasa tak tega melihat seorang gadis mengemis-ngemis seperti itu, lagi-lagi Sehun mengambil alih. Ia berjalan mendekat ke arah Shannon dan mulai mengangkat badan Shannon dan kemudian meletakkan di pundaknya. Yang bisa gadis itu lakukan hanya meronta-ronta hingga akhirnya mereka berada di luar lapangan.

"Lo bisa cari temen yang mau ngejagain lo, atau kalo gak ngasih alesan ke bokap lo kalo gak mau dijagain bodyguard-bodyguard lo, gak gini caranya! Lo tau apa yang barusan lo lakuin itu bahaya?!" Mata Sehun menyala, sepertinya cowok itu marah atas kelakuan Shannon barusan.

"Papa Shannon bakal tetep kekeh kalo Shannon gak punya temen yang bisa jagain Shannon, harapan Shannon cuman ada di kalian. Apa Sehun gak bisa bujuk Chanyeol buat nerima Shannon di geng kalian?" Ia masih mencoba, bahkan sampai titik darah penghabisan pun Shannon akan tetap mencoba.

Sehun tersenyum, emosinya mulai stabil melihat Shannon yang juga mulai tenang, "pertama, kita bukan geng, tapi sahabatan. Dan kedua, kita gak nerima sahabat baru. Jadi mending lo berhenti dan jangan iya-in permintaan bejat mereka, okey?"

Setelah berkata seperti itu Sehun kembali ke lapangan menghampiri teman-temannya yang saat ini tengah beristirahat di tribun penonton. Meninggalkan Shannon dengan kegalauan yang sudah di ujung tanduk.

Shannon menghapus air mata dramanya dengan tangannya, ia tidak menyangka bisa mengeluarkan air mata palsu sebanyak ini. Matanya masih setia memperhatikan ke delapan pangeran yang tengah duduk santai, Harapannya tak bisa pupus seperti ini, tak bisa.

***
TO BE CONTINUED

HOPE YOU LIKE IT!
DON'T FORGET TO VOTE COMMENT AND SHARE!

With love,
Nadia Shena

Dear ShannonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang