Yeosang berdecak pelan saat tak sengaja berpapasan dengan Seonghwa. Posisi mereka sedang berada dihalaman depan sekolah, ingin menuju kelas masing-masing.
Yeosang ingin bersikap acuh dan berjalan santai melewati Seonghwa, pikirnya Seonghwa sudah tak mau lagi berbicara dengannya sejak insiden penolakannya. Namun diluar dugaan, Seonghwa malah menyapanya dengan ramah seperti sebelum-sebelumnya.
“Pagi yeosang” sapa Seonghwa. Senyum semanis madu seperti biasa, sayang hati Yeosang sudah ada pemiliknya.
“P-pagi... eum, seonghwa” Yeosang menggaruk tengkuknya, canggung. Ia berbicara dengan gagap, entah kenapa seperti itu.
Seonghwa terkekeh pelan dengan sikap Yeosang saat ini, “Aneh ya?” tanya Seonghwa tiba-tiba.
“Hah?” ucap Yeosang spontan, dengan wajah kebingungan yang terlihat lucu.
“Itu, saya aneh gak sih kalau masih pengen temenan sama kamu?” jelas Seonghwa. Hingga kemudian Yeosang mengangguk-ngangguk paham.
“Gak aneh sih, kita juga udah temenan kan” jawab Yeosang, berusaha sesantai mungkin. Padahal masih merasa canggung.
Bukannya apa-apa, tapi Seonghwa ini orang yang pernah ia tolak. Tetap saja akan ada rasa canggung nantinya ketika sedang berduaan.
“Bagus deh kalau gitu, saya ke kelas duluan ya!” Seonghwa hendak berlari duluan, namun Yeosang dengan cepat menahan tanga Seonghwa.
Seonghwa berbalik, dan menatap genggaman tangan Yeosang dengan terkejut. Yeosang pun sama, ia juga terkejut mengapa ia bisa sampai menahan tangan Seonghwa. Apa yang sedang ia pikirkan sih? Bodoh!
“Kenapa sang?” tanya Seonghwa, setelah beberapa saat Yeosang tak kunjung berbicara.
“Eh, eum mau jalan barengan?” tawar Yeosang.Selepas berkata demikian, Yeosang langsung meruntuki diri sendiri dalam hati. Kenapa ia malah menawarkan hal seperti itu?? Astaga, dasar mulut kurang ajar!
Seonghwa tentunya tak mau melewatkan kesempatan ini, ia mengangguk dengan semangat. “Eum, boleh!”
Lantas Yeosang dengan cepat melepas genggaman tanganya pada lengan Seonghwa. Mereka kemudian berjalan berdampingan menuju kelas masing-masing. Yang mana kelas mereka masih se arah, hanya saja kelas Yeosang lebih jauh dari kelas Seonghwa.
Selama perjalanan, Seonghwa beberapa kali mencoba membuka topik pembicaraan dengan Yeosang. Sayangnya Yeosang menanggapinya dengan singkat, hingga Seonghwa tak tau harus membicarakan apa lagi.
Beberapa menit kemudian, mereka telah sampai didepan kelas Seonghwa. Yeosang menghentikan langkahnya begitupula dengan Seonghwa. “Gih sana masuk kelas” kata Yeosang.
“Iya, nanti istirahat mau bareng gak?” tanya Seonghwa.
Yeosang berpikir sebentar, kemudian mengangguk pelan. Okelah, tak ada salahnya juga jika menghabisi waktu istirahat bersama Seonghwa.
Seonghwa tersenyum senang, melambai pelan kemudian berbalik masuk kedalam kelasnya. Yeosang belum beranjak dari sana, ia mengamati Seonghwa yang masuk ke kelas dan menyapa teman-temannya. Hingga pandangan Yeosang bertemu dengan Jongho.
Dengan ragu, Yeosang menampilkan senyumannya. Namun Jongho langsung mengalihkan pandangannya, membuat Yeosang tertunduk lesu.
Hngg...
Ya sudahlah, sekarang lebih baik ia pergi ke kelasnya.
.
Yeosang memasukkan buku-buku pelajaran yang ia gunakan tadi, bersiap-siap untuk pergi makan ke kantin.
“Heh, kamu ngantin gak?”
![](https://img.wattpad.com/cover/219777529-288-k576373.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Hello | Yeojong
Fiksi PenggemarBagaimana cara menyapa gebetan dengan baik dan benar? Yeosang ingin tau. Sebab sulit sekali rasanya saat ingin menyapa sang pujaan hati. BxB Top: Yeo Bot: Jong Semi-baku OOC ©berrymochim, 2020