Betrayal

480 59 10
                                    

-IMMORTAL-



[ Warning Typo(s)! ]



"Berhentilah. Kau perlu istirahat, Jimin."
Yugyeom sedikit meninggikan suaranya, namun Jimin tetap tidak menghiraukannya.

Jimin tetap fokus pada papan bidik didepannya, mengarahkan anak panah tepat di pusat bidikan.

'Karenamu'

Brugh

Tepat sasaran.

Jimin menghempas busur kasar, memaki dalam diam pemilik suara yang menghantui otaknya.

"Kau tidak perlu membantingnya." Yugyeom dengan sigap mengambil busur yang tergeletak dilantai, mengembalikannya pada tempatnya disudut ruang pelatihan.

"Ada apa?" Tanya nya setelah kembali.

"Tidak ada."

Yugyeom merasa curiga, seperti tidak biasa mendapati Jimin berlatih sendiri seharian penuh. Terlebih Jimin menjadi lebih pendiam setelah pergi bersama kasihnya, Jungkook, kemarin.

"Maafkan aku jika sempat memarahimu. Tapi sungguh, aku tidak bermaksud kala itu." Yugyeom mensejajarkan diri disamping Jimin yang meninggalkannya. Berbicara sembari menatap lurus jalan didepan. Sedang Jimin? Pikirannya sedang tidak disini, hanya jiwanya saja yang berjalan.

"Kau mendengarkanku tidak?"

Yugyeom merasa jengah hadirnya tidak dianggap. Sudah sedari tadi ia berbicara namun tidak mendapat respon dari Jimin, semakin membuat kecurigaannya semakin berlipat ganda.

"Baiklah, Jungkook akan ikut bersamaku nanti, sebagai pengintai." Ucap Yugyeom santai kemudian meninggalkan Jimin yang terpaku seketika.

Jimin terdiam, pengintai?

'Mencoba memancingku, Yugyeom?'

Segera Jimin melesat mengikuti jejak Yugyeom yang menghilang. Mencarinya diseluruh sudut kastil namun tidak menemukannya dan semakin menyulut emosinya.

"Dia tidak akan bisa menjadikan Jungkook sebagai anggotanya."


🔱🔱🔱

"Mulut manismu ingin aku hajar?"

Jimin menggeram marah setelah menemukan Yugyeom sedang bersama Jungkook di hutan.

Suaranya yang kecil namun mengintimidasi membuat dua vampir didepannya berbalik dan menatap Jimin kalut. Pasalnya, Jimin melangkah cepat dengan aura yang berbeda.

'Berhasil.'

Yugyeom bersorak dalam benaknya, menunggu bagaimana reaksi Jimin atas ucapannya tadi.

"Apa kau tidak tahu bagaimana peraturan disini?"

Yugyeom hanya mengedikan bahu, semakin menyulut bara api dalam diri Jimin. Seringai terlihat jelas dari sudut bibir Yugyeom.

Jungkook hanya menatap bingung pada mereka. Pertanyaan muncul dalam otaknya. Ada apa?

"Kau memang sialan." Jimin mendecih, tertawa kecil kemudian menghatam Yugyeom tanpa aba-aba hingga tersungkur cukup jauh dari temapt Jimin menghajarnya.

IMMORTAL : MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang