Dark

387 49 0
                                    

-IMMORTAL-


[ Warning Typo(s)! ]


"Aku hanya memastikan dugaanku, dan ternyata benar," Taehyung tersenyum lemah, menatap Yoongi penuh dendam, "Hyung, bantu aku mencari mate-ku." Tutupnya.

Yoongi tetap tak berbicara, jika dulu sesekali ia dapati sosok Taehyung yang dapat menahan amarahnya, maka sekarang tidak. Sorot matanya mengelam, rahangnya mengeras seiring napas yang memburu.

"Tenangkan dirimu, bersabarlah. Akan ada waktunya kau bertemu dengannya .... dengan mate mu."

Taehyung mengusak wajah frustasi, mengambil kasar pakaian yang tergantung di kursi dan memakainya, "Yang membuatku takut adalah ketika aku tidak bisa memaaafkannya dan .... "

"MonGoddes yang menghukumnya? Kau harus menunggu penjelasan mate mu, Tae. Ingat, bukan dia saja yang akan menanggung resikonya nanti, tapi kau .... kau juga akan terkena dampaknya."

Yoongi menyentuh bahu Taehyung, mencoba memberi pengertian melalui tatapannya, "Jika alasan itu masih dapat kau maafkan, maka beri dia kesempatan. Jika tidak, semua keputusan ada padamu."

"Terimakasih, Hyung. Tapi bagiku, tidak ada kata maaf bagi pengkhianat."

🔱

Beberapa hari berlalu, Namun panas dalam tubuh Jungkook belum menghilang. Ditambah Duke menyuruhnya bersiap untuk ramalan esok hari. Membuatnya pundung belakangan ini.

Surai panjang sehitam jelaga itu terayun mengikuti arah pangkalnya, iris mata semerah api di tangannya kian memekat seiring berhembusnya angin. Jemari lentik tak tinggal diam mencengkram bola api yang semakin membesar.

"Kau harus bisa mengendalikannya. Bidik sasaran di depanmu!" Seru Jimin dari jarak aman.

Ada perisai setengah lingkaran menghalau Jimin dari panas membara yang Jungkook hasilkan. Perbedaan suhu untuk toleransi mereka sangat tinggi, untuk itu Jimin harus tetap menjaga dan memasang rapat perlindungan diri jika ingin nyaman menemani Jungkook disini.

Sementara itu, disisi lain Jungkook pun berusaha menstabilkan daya miliknya yang bertambah besar menelan kesadarannya. Ada satu hal disini yang tidak bisa Jungkook pahami, seperti sejak kapan vampir sepertinya mampu berbicara dalam hati? Sedang hatinya telah mati beratus tahun lalu. Bukan dalam linkmind miliknya, ini benar-benar hatinya.

Alisnya menyatu disela fokusnya, apa ada yang sedang berbicara dengannya?

Diliriknya Jimin masih tetap tak berpindah sedikitpun.

Tidak ada siapapun disini kecuali mereka.

Lalu suara milik siapa yang menggema dalam kepalanya?

Suara itu selalu berkata ....

'Maafkan aku, kita bersalah.'

Semakin lantang dengan dengingan luar biasa menyakitkan.

Tanpa tahu apinya mulai memadam.


Dan semua menghitam.

🔱

'Bukan! Bukan aku yang melakukannya!'

IMMORTAL : MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang