Bel pulang memang sudah berdering sejak sepuluh menit yang lalu. Namun tampaknya Sunwoo dan Hyunjoon baru saja menutup buku yang mereka baca lalu mengemasinya. Kelas pun sudah tidak ada orang hanya mereka berdua yang baru mengemasi alat sekolah ke dalam tas.
"Lalu bagaimana?"
"Apanya?"
Sunwoo menghela napas, "Aku tidak yakin Bomin yang melakukan itu" ucapnya sembari berdiri dari duduknya dan menyampirkan tas hitamnya ke bahu kanannya. "Secara kita berempat sudah dekat. Dan setau aku dia tidak pernah naik mobil jika ke sekolah" sambungnya.
"Ya, Eric saja tidak yakin dengan itu. Jadi dia mau kita cari tau lagi" ujar Hyunjoon ikut berdiri di depan Sunwoo.
Sunwoo diam sejenak lalu mengangguk. "Eric tidak kesini lagi?" tanya Sunwoo sambil membenahi kursinya diletakkan di atas meja.
"Tidak, dia pergi sejak jam kedua. Pelajaran matematika, dia bosan mendengar guru yang berceloteh tentang angka-angka yang membuat pusing" jawab Hyunjoon sambil berjalan menuju pintu kelas.
Sunwoo tidak menjawab hanya menggeleng kecil lalu mengikuti Hyunjoon jalan keluar kelas.
"Sialan! Hampir saja ketauan. Aku harus bilang ini padanya"
Tanpa mereka berdua sadari, ada seseorang dibalik tembok kelasnya yang mendengar pembicaraan mereka berdua.
....
Hari ini Hyunjae sudah diperbolehkan pulang. Tapi tetap saja, dia harus datang ke rumah sakit untuk terapi psikisnya sesuai jadwal yang diberikan.
Kini mereka bertiga –Hyunjae, Hyunjoon, Sunwoo– tengah menunggu sebuah taxi di depan rumah sakit.
"Kalian pulang saja, aku ingin ke makam Juyeon dulu" ucap Hyunjae tiba-tiba.
Mereka berdua menoleh ke arah Hyunjae, "Aku temani, hyung" ucap Hyunjoon.
"Tidak perlu, Hyunjoon. Kau pasti lelah. Aku tidak ingin mere–"
"Sudah kubilang berkali-kali, jangan berkata seperti itu atau aku akan marah?" sela Hyunjoon sambil memasang muka marah.
Hyunjae terkekeh, "Iya-iya maaf"
"Aku tidak ikut ya, hyung. Aku ada janji dengan teman" ucap Sunwoo.
"Teman atau teman?" goda Hyunjoon sambil menarik turunkan alisnya.
"Diamlah!" sinis Sunwoo membuat Hyunjoon terbahak.
"Kau sudah punya pacar, Woo?" tanya Hyunjae ke Sunwoo.
"Tidak, hyung"
"Lebih tepatnya belum. Masih masa-masa pdkt" sahut Hyunjoon.
"Bicara lagi akan ku buang kau ke laut mati!" desis Sunwoo.
Hyunjoon semakin tertawa mendengar ucapan Sunwoo. Hyunjae hanya menggeleng sambil terkekeh melihat keduanya.
"Aku pergi ya, hyung." ucap Sunwoo ke Hyunjae.
"Iya, hati-hati. Terimakasih sudah merawatku" ucap Hyunjae, Sunwoo mengangguk.
"Dan jangan lupa kasih dia kata-kata penyemangat agar dia berani menyatakan perasaannya pada teman" celetuk Hyunjoon dengan penekanan di kata teman.
"Kau benar-benar!" Sunwoo membuat gestur hendak memukul Hyunjoon. Hyunjoon yang melihat itu langsung bersembunyi di belakang tubuh bongsor Hyunjae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender ✓
Fanfic-ˏˋ⋆ Juric ft. Jaehwall ⋆ˊˎ- 🍁 ❝Bersama lah dengan ku di kehidupan berikutnya❞ - ❝Terimakasih telah datang di hidupku dan mengobati semuanya❞ 🍁 Start : 080620 Finish : 010720