»09«

907 150 63
                                    

*2276 words, awas gumoh :')

-

-

"Hyung, ini dimana?" tanya Eric saat mereka tiba di suatu tempat.

"Kamarku" jawab Juyeon seadanya.

"Mau apa kita kesini?" tanya Eric lagi.

Juyeon tidak menjawab, dia hanya menyuruh Eric menunggunya sebentar. Eric sendiri masih dilanda bingung, dia hanya menatap sekeliling ruangan yang katanya kamar Juyeon.

Tak lama Juyeon datang dari arah meja belajarnya. Dia memberikan sebuah benda kepada Eric.

"Eric-ah, ini milikmu?" tanyanya sambil menyodorkan benda itu kepada Eric.

Eric menoleh sekilas ke arah Juyeon, lalu mengalihkan pandangannya ke benda yang di bawa Juyeon. Sebuah buku diary kecil berwarna merah muda dengan motif semangka di cover-nya.

Eric terkejut melihat buku diary itu. Dia melongo tidak percaya sambil menyambar buku itu dari tangan Juyeon. "Hyung, menyimpannya? Bagaimana bisa?!" tanyanya.

Juyeon mengangguk menjawab perkataan Eric. "Kau meninggalkannya dulu"

Eric tersenyum senang sambil memeluk buku diary itu. Dia tak henti-hentinya mengucapkan terimakasih kepada Juyeon karena telah menyimpan buku kesayangannya.

Tak lama dia menghentikan aksi melompat-lompatnya, dia memandang Juyeon mengintimidasi. "Hyung sudah membaca isinya?" tanyanya.

"Sudah, maafkan aku. Aku terlalu penasaran saat itu" jawab Juyeon merasa tidak enak.

Eric tidak menjawab, senyum di wajahnya luntur saat dia menatap buku diary miliknya yang sudah lama hilang.




Flashback on»»

Saat itu, seorang laki-laki yang baru saja menginjak usia remaja tengah duduk di bangku taman. Tak jauh darinya ada lapangan basket. Di sana banyak laki-laki yang usianya mungkin lebih tua darinya sedang bermain basket.

Laki-laki yang baru menginjak usia remaja itu tersenyum melihat mereka bermain basket dengan tawa yang menghiasi wajah masing-masing dari mereka. Sesekali mereka berdebat kecil.

Remaja itu menghela napasnya sambil menatap langit sore yang cerah. Tangannya memegang pulpen dan dipangkuannya ada buku diary kesayangannya yang berwarna merah muda dengan gambar semangka di sampulnya.

Mungkin aneh kalau laki-laki menyukai warna cerah yang satu itu, tapi nyatanya dia menyukai warna itu. Dia juga sering memakai pakaian yang berwarna merah muda itu.

Tak lama pandangannya menunduk menatap buku diarynya yang terbuka memperlihatkan halaman yang masih kosong tidak tergores pena sedikit pun.

Dia pun mulai mengores pena nya diatas buku kesayangannya itu.

Seoul, 2 January 2013

Tahun baru ini. Meninggalkan semua kenangan-kenangan lama yang menyakitkan di sana dan memulai hidup baru di sini. Semoga aku menemukan kebahagian di sini, Ya tuhan.

Tuhan, jangan ambil kebahagian kami lagi, aku ingin bahagia bersama kedua orang tuaku. Jangan buat mereka seperti dulu lagi. Aku mohon...

Aku berharap banyak di sini. Berharap kita bertiga bisa menciptakan kenangan yang indah disini.

Oh iya! Aku juga punya nama baru^^ hehe. Nama baruku itu Soh


Surrender ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang