Underworld
Aku tidak berhenti berjalan bolak-balik sambil berpikir keras, aku tidak bisa mengenyahkan perasaan asing yang kurasakan dan aku terus merasa gelisah. Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku tidak tahu harus bagaimana, sejak melihat gadis itu tadi perasaanku terasa aneh dan aku tidak tahu cara untuk menanganinya. Aku ingin terus memandang wajahnya, mendengar suaranya, berbicara dengannya, juga melihat kepolosannya itu, semua hal tersebut terus terngiang dalam ingatanku. Thanatos yang terus memandangiku sejak tadi, akhirnya mendekatiku dan bertanya "Tuan apakah ada masalah anda terlihat gelisah sejak tadi?"
Aku sedikit terkejut mendegar pertanyaannya "Bagaimana kau tahu aku sedang gelisah?"
"Anda terus berjalan bolak-balik sejak tadi tuan, itulah tanda saat anda merasa gelisah, saya tahu karena sudah sejak lama saya memperhatikkan kebiasaan anda tua," jawabnya.
Benar aku sudah sangat lama bersama dengan Thanatos dia adalah bawahan nomor satuku dan yang paling dekatku oleh karena itu kadang aku merasa waspada karena ia dapat membaca sikapku dengan baik.
"Iya kau benar Thanatos entah kenapa aku merasa gelisah sejak tadi," jawabku padanya.
"Apakah ada masalah yang serius tuan? anda bisa menceritakan kepada saya mungkin saya dapat membantu," jawabnya.
Akhirnya dengan berat hati aku mulai bercerita padanya aku bercerita bahwa aku betemu seorang gadis di lembang Nysa aku melihatnya ketika kami tadi pulang berpatroli. Gadis yang aku temui itu ternyatadalah Persephone putri Demeter dan Zeus, namun yang menggajal sejak tadi adalah sejak aku bertemu dengan gadis itu aku tidak bisa sedikitpun mengenyahkannya dari pikiranku dan aku ingin memilikinya.
"Tuan sepertinya anda sedang jatuh cinta, ini adalah berita baik,"ucap Thanatos sambil tersenyum lebar.
"Jangan bicara omong kosong, aku tidak mungkin jatuh cinta," jawabku padanya dengan tegas.
"Tuan ini bukanlah omong kosong anda benar-benar sedang jatuh cinta pada dewi Persephone," jawab Thanatos dengan yakin.
"Itu tidak mungkin Thanatos aku hanya ingin memilikinya karena suka dengannya," jawabku.
"Tuan dia adalah seorang gadis bukanlah benda, anda tidak boleh mengatakan ingin memilikinya, anda harus bicara baik-baik dengannya dengan begitu ia juga akan menyukai anda," jawab Thanatos.
"Apa harus begitu?"
"Aku tinggal membawa saja kemari jika dia tidak mau akan kupaksa!"
"Jangan begitu tuan para gadis akan ketakutan jika anda memaksa seperti itu, lebih baik anda pikirkan dengan baik-baik tuan menggunakan cara yang lebih lembut," saran Thanatos padaku.
"Baiklah aku akan memikirkannya lagi," jawabku.
"Oh ya tuan, mungkin anda dapat meminta bantuan pada tuan Zeus lagipula ia adalah dewi Persephone," tambah Thanatos.
"Kau benar mungkin aku akan bicara padanya nanti," jawabku.
"Baiklah tuan kalau begitu saya undur diri, saya harus mulai menyiapkan berbagai hal di sini jika ada dewi dari dunia atas yang akan ke sini nantinya," jawabnya dengan bersemangat.
"Ya terserah padamu sajalah," jawabku pasrah.
Apakah benar aku telah jatuh cinta padanya seperti yang dikatakan Thanatos tadi aku sungguh tidak mengerti perasaan ini. Sisa hari itu akhirnya kuhabiskan dengan memikirkan gadis bunga itu Persephone.
.
.
.
Rumah Persephone
KAMU SEDANG MEMBACA
[Hiatus] Spring in Underworld (Book 1: Hades & Persephone)
FantasyKisah yang bermula dari pertemuan yang tidak disengaja yang membentuk sebuah takdir. Kisah ini dari mereka berdua Hades sang penguasa dunia bawah dan Persephone si musim semi. Start : Juni 2020 End : -