Chapter 9 Hades Palace

634 92 19
                                    


Persephone pov

Aku duduk di sebuah meja makan panjang dan terdapat banyak kursi kosong yang hanya diduduki kami berdua. Di depanku tampak berbagai macam hidangan lezat yang disajikan dan tentunya menyehatkan untuk seseorang yang sedang pemulihan. Aku menyantap makananku dengan lahap, entah mengapa aku merasa sangat lapar mungkin ini adalah efek aku yang terkena racun. Saat aku sedang menyantap makananku dengan nikmatnya tiba-tiba aku tersadar bahwa tuan Hades tidak memakan makanannya dan malah asyi menatapku makan. Sejujurnya aku sedikit malu apa karena aku makan terlalu lahap ia jadi heran dan menatapku, akhirnya kuberanikan diriku bertanya padanya.

"Maaf tuan kenapa anda memandangiku terus? Apa ada sesuatu yang aneh di wajahku?" tanyaku padanya.

"Tidak, aku hanya senang melihatmu makan," jawabnya.

"Kalau begitu kenapa anda tidak memakan makanan anda tuan? Tanyaku lagi.

"Aku sudah kenyang dengan melihatmu makan dengan lahap," ujarnya seperti menggodaku.

Setelah mendengar jawabannya aku merasakan wajahku memanas dan sepertinya memerah karena malu.

.

.

.

.

Hades pov

Persephone gadis itu manis sekali, baru sedikit kugoda wajahnya sudah memerah rasanya sangat menyenangkan menggoda gadis itu. Melihat reaksi sepertinya itu aku jadi ingin menggoda terus-terusan. Persephone mulai melanjutkan makannya untuk menutupi rasa malunya dan wajahnya yang tadi memerah. Beberapa saat kemudian akhirnya ia menyelesaikan makannya dengan puas.

"Tuan Hades aku sudah selesai makan, terimakasih untuk makanannya" ucapnya padaku dengan senyum polosnya.

"Ya sama-sama, lagipula itu memang tugas tuan rumah untuk menjamu tamunya" jawabku.

"Tuan bolehkah aku melihat-lihat istanamu, sungguh istanamu indah sekali" ujarnya sambil memandangi sekelilingnya.

Sepertinya Persephone baru sadar dengan kemegahan istanaku ini, bukannya aku sombong tapi istanaku ini memang sangat megah yang dihiasi dengan emas serta berlian yang menghiasinnya. Sepertinya juga istanaku ini adalah yang paling megah dan mahal dibandingkan kedua istana milik kedua dewa aneh maksudku kedua saudaraku yang lainnya. Persephone tampak terpesona memandangi istanaku ini matanya tampak berbinar seperti menemukan sesuatu yang baru.

"Akan kuantar kau berkeliling istana" ucapku yang lebih terdengar seperti perintah.

"Baik tuan, ayo aku sudah tidak sabar ingin melihat-lihat" ucapnya tampak bahagia.

Kami berdua pun berjalan keluar meninggalkan ruang makan dan untuk berkeliling istana. Persephone tampak sangat bersemangat untuk berkeliling dia tersenyum dengan cerahnya, melihat pemandangan itu tanpa kusadari senyuman juga mulai muncul di wajahku walau hanya sedikit.

.

.

.

.

Hades dan Persephone berkeliling di beberapa ruangan istana  milik Hades tersebut, Persephone tampak antusias dengan segala hal baru yang ia lihat dan Hades dengan santainya menjelaskan semuanya pada Persephone. Istana  Hades ini memiliki ratusan kamar di dalamnya tetapi hanya sedikit bahkan tak sampai sepuluh kamar yang ditempati. Kamar yang ditempati mulai dari kamar tidur Hades, kamar Thanatos, dan beberapa kamar untuk pelayan istana.

"Tuan kenapa banyak sekali kamar yang kosong? Apa anda tinggal sendirian?" tanya Persephone.

"Aku tidak suka menerima tamu di istanaku dan aku tidak tinggal sendirian aku tinggal dengan Thanatos dan beberapa pelayan di istana".

[Hiatus] Spring in Underworld (Book 1: Hades & Persephone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang