Eros pov
"Dasar brengsek lepaskan aku dari sini!"
"Brengsek teganya kau melakukan ini pada temanmu!!"
"Keluar kau Eros!!!"
Teriakkan-teriakkan sahabatku Artemis masih saja terus berlanjut dari dalam kamar tempat aku menahannya. Sungguh aku takut dengannya dia terus berteriak sambil menyumpahiku juga, tentu dia tahu apa yang terjadi Artemis itu gadis yang pintar dan sangat mengenal teman-temannya. Aku tidak punya pilihan selain menahannya di sini sementara ini untuk kebaikkan semua orang. Sekarang aku hanya bisa berdiri di balik pintu tempat aku menahan Artemis dan memikirkan apa aku harus masuk atau tidak.
"Kita harus bagaimana sekarang sepertinya Artemis mengamuk?" tanya seseorang pada Eros.
"Aku juga bingung lebih baik kita biarkan dia tenang dulu saja."
"Kau yakin ?" tanya orang itu lagi.
"Ya aku tak ingin menghadapi Art yang sedang mengamuk seperti itu."
"Baiklah kau yang lebih tau tentang dia, tapi aku tidak menyangka kau punya ide seperti ini, kau sedikit nekat kau tau. Kau memanahnya dengan obat tidur dan menahannya di istananamu. Lihatlah sekarang dia mengamuk dan lagi jika ketahuan Apollo kita akan habis karena mengusik saudarinya."
"Hey ini ide yang bagus, memangya kau punya ide lain apa kau hanya menyampaikan pesan Zeus untuk menghentikkan Artemis mencari Persephone tanpa memberiku ide melakukannya. Tenanglah aku bisa menanganu Art nanti dan Apollo untungnya dia sedang pergi mengurus tugasnya selama sebulan jadi kita sementara aman darinya" jelasku panjang lebar.
"Tugasku kan hanya menyampaikan pesan jadi kau yang bertindak. Pokoknya kita harus hati-hati jangan sampai Apollo tahu apalagi Demeter."
"Iya tenang saja Art aman di sini, kau juga hati-hatilah jangan bicarakan ini sembarangan."
"Iya aku tak akan bicara sembarangan. Kalau begitu aku pergi dulu aku harus memberikan kabar kalau Artemis sudah di urus pada Zeus" pamit orang itu.
"Baiklah Hermes pergilah."
Hermes pun pergi dari istanaku dia pergi untuk menyampaikan pesan pada Zeus. Ya kami bertiga yaitu Zeus, Hermes, dalam hal ini. Aku harap pilihanku ini tepat aku yakin Hades bisa menjadi suami yang baik untuk Persephone, dia memang menakutkan tapi sesungguhnya dia pria berkualitas dan yang paling penting ia amat mencintai Persephone. Bagaimana aku bisa tahu tentang hal tersebut percayalah aku ini dewa cinta aku bisa melihat hal yang tidak bisa dilihat yang lainnya.
.
.
.
.
"Tuan Hades ada masalah ser..." Thanatos tak menyelesaikan kata-katanya saat ini lagi-lagi ia datang di waktu yang salah.
Di depan kursi altar dia bisa melihat tuannya dan Persephone sedang berpegangan tangan dan saling memandang dan ia datang merusak momen tersebut. Thanatos tidak bisa membayangkan hukuman apa yang akan ia terima setelah merusak momen penting tuannya dua kali sungguh pikirannya sudah kusut memikirkan hal-hal yang akan terjadi. Setelah ia masuk tiba-tiba tadi mereka berdua langsung melepaskan genggaman tangan dan pandangan mereka kemudian keduanya terasa agak canggung. Hades langsung memandang Thanatos dengan pandangan tajam.
"Ada apa Thanatos?" tanya Hades dingin.
Thanatos berjalan mendekati tuannya dan segera menyampaikan berita penting padanya.
"Tuan para titansedang membuat masalah di Tartarus sekarang" lapor Thanatos.
"Hahh dasar.....baiklah kita ke sana sekarang. Pergilah ke sana lebih dulu aku akan menyusul!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[Hiatus] Spring in Underworld (Book 1: Hades & Persephone)
FantasyKisah yang bermula dari pertemuan yang tidak disengaja yang membentuk sebuah takdir. Kisah ini dari mereka berdua Hades sang penguasa dunia bawah dan Persephone si musim semi. Start : Juni 2020 End : -