Jangan lupa komen dan vote ya...
.
.
.
Lembah Nysa
Sudah sejak tiga hari yang lalu dari kejadian aku bertemu pria misterius itu, sekarang aku kembali lagi ke lembah Nysa untuk memetik bunga bersama para nimfa dan kali ini juga bersama Artemis. Aku dan Artemis telah berjanji untuk memetik bunga bersama di lembah Nysa ini. Sambil kami memetik bunga aku pun mulai menceritakan cerita tentang pria misterius yang ku temui tiga hari yang lalu di tempat ini. Aku mulai bercerita dari awal aku bertemu dengannya, aura gelapnya, wajahnya yang agak datar dan pucat, dan kebaikannya membantuku mengembalingkan sarang burung.
"Mungkin pria itu adalah salah satu dewa dari dunia bawah Persephone," ujarnya padaku.
"Benarkah aku belum pernah sama sekali bertemu dewa atau dewi dari dunia bawah, kecuali Hecate yang katanya pernah beberapa kali ke dunia bawah," jawabku.
"Ya kurasa begitu, katamu ia punya aura yang gelap biasanya itu dimiliki para dewa dunia bawah," jelas Artemis.
"Ya kurasa memang begitu, tapi dewa siapakah dia kira-kira?" tanyaku.
"Kurasa mungkin itu Thanatos si dewa kematian, ia biasanya berkeliaran di bumi untuk mencabut nyawa para manusia dan aku juga pernah bertemu dengannya dan ia cukup baik," jelas Artemis padaku.
"Oh ya benarkah?" Memangnya ia seperti apa?" tanyaku.
"Thanatos memang punya aura yang menakutkan karena dia dewa kematian, tetapi kurasa sifatnya cukup baik karena ia pernah menolong sekali saat kami bertemu di hutan, ia pernah memberitahuku letak tanaman obat langka yang saat itu sedang kucari," cerita Artemis padaku.
"Wahh kurasa memang benar dia Thanatos karena ia juga baik mau menolongku saat itu,"jawabku.
"Ya kurasa memang Thanatos," yakin Artemis.
"Oh ya apa kau pernah bertemu dewa lainnya dari dunia bawah?" tanyaku padanya penasaran.
"Sejujurnya aku pernah bertemu Hades sekali, saat itu pengangkatanku dan Apollo menjadi dewa dan dewi utama dan kami mengadakan pertemuan dewa-dewi utama di Olympus. Sejujurnya aku sedikit terkejut karena ia menghadiri pertemuan itu karena ia terkenal hampir tidak pernah menginjakkan kakinya di Olympus," cerita Artemis padaku.
"Benarkah lalu bagaimana saat itu?" tanyaku penasaran.
"Saat itu suasananya sedikit mencengkam bagiku dan saudara-saudaraku selaku dewa yang lebih junior walaupun untuk para dewa senior tidak apa-apa, kami berusaha tidak membuat kontak mata dengan Hades saat itu dan aku hanya berani meliriknya sesekali," ceritanya.
"Memangya Hades semenakutkan itu?" tanyaku polos.
"Tentu saja, saat itu ia duduk di antara Poseidon dan Hestia ia mengeluarkan aura yang sangat gelap dan mencekam dia juga hampir tidak bicara jika tidak dimintai pendapat. Dia sangat pucat dan wajahnya tampak datar tapi aku akui ia sedikit tampan. Persephone yang penting kau jangan sampai bertemu dengan Hades dia itu sanagat menakutkan untukmu, kalau tidak sengaja bertemu larilah" ujarnya padaku.
"Baiklah Artemis akan ku ingat nasehatmu," jawabku.
Tanpa mereka berdua sadari nasehat tersebut akan menjadi sia-sia karena memang Persephone telah bertemu Hades.
.
.
.
Tidak jauh dari sana tampaklah dua dewa dunia bawah yang tampak mengawasi Persephone. Mereka tentunya adalah Hades dan Thanatos mereka berdua sedang menyusun rencana untuk membawa Persephone ke dunia bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Hiatus] Spring in Underworld (Book 1: Hades & Persephone)
FantasyKisah yang bermula dari pertemuan yang tidak disengaja yang membentuk sebuah takdir. Kisah ini dari mereka berdua Hades sang penguasa dunia bawah dan Persephone si musim semi. Start : Juni 2020 End : -