[Mark POV.]
Aku nggak nyangka kalau Haechan masih benci sama aku. Padahal dia udah tahu semuanya, tapi kenapa dia masih bersikap kayak gitu. Entah apa yang ada dipikirannya, sampai dia masih nggak seneng berhadapan denganku.
"Tanpa penghormatan, bubar jalan!" Perintah pemimpin apel.
"PASKIBRA!" Sebut kami pasukan setelah balik kanan dan selangkah tegap maju.
Aku memakai jaketku bersiap untuk pulang. Hwiyoung menyusul aku yang udah jalan keluar sekolah.
"Muka lo kenapa cuk? Kecut gitu?" Tanya dia.
"Lo tau ga? Si Haechan itu, masih benci sama gue." Ya, kata gue dan lo hanya aku pake buat ngobrol sama anak-anak yang seumuran. Kata Mama biar lebih sopan ke yang lebih tua, dan jadi contoh yang baik ke yang lebih muda.
Hwiyoung terkekeh setelah aku nyeritain saat bersalaman dengan Haechan tadi.
"Ih gila tuh anak! Kan udah di jelasin kalau itu semua cuma perangkap! Kenapa dia masih ga senang sama gue? Kenapa ga ke semua anak OSIS?" Sepanjang perjalanan aku ngomelin dia. Hwiyoung ketawa doang, ga bisa ngasih jawaban. Kemudian kak Vernon yang menyusul kami.
"Ngomongin apa?" Tanya dia merangkul kami bedua.
"Kak, aku masih ga habis pikir si Haechan itu masih dendam sama aku. Ini udah lewat 3 hari MOS, tapi dia masih benci aku, dan kenapa cuma aku doang? What the fuck?" Tanya ku pada dia.
"Makanya, kan gue udah bilang, waktu itu lo jangan terlalu keras sama dia. Misi kita waktu itu negur dia doang kok, lu malah marah-marah sama dia." Jawabnya.
"But still, it doesn't make sense that he still hates me!" Bantah ku lagi. Mereka berdua malah ketawa lagi.
"Oke-oke.. Gini ya Markonah, dari pada ujung-ujungnya kalian saling membenci. Mending lo samperin dia, dan tanya alasan kenapa dia masih benci sama lo." Usul Hwiyoung sambil nyari kunci mobilnya di tas.
"I think everything makes sense, dan gue setuju sama Hwiyoung. Kalo misalnya dia jawab karena masih ga terima sama perlakuan lo waktu itu, yaudah, biarin aja, mungkin dia ngerasa malu banget. Seiring waktu dia bakal lupa soal itu. Tapi kalau ada alasan lain, cobalah untuk selesaikan. Takutnya dia ada niat balas dendam." Kata kak Vernon.
"Vernon! Cepetan! Mamaku udah nelfon nih!" Teriak kak Seungkwan dari parkiran.
"Iya-iya! Duluan ya!" Kak Vernon mengusap kepala kami berdua lalu lari ke arah kak Seungkwan.
"Cuk, duluan ya!" Hwiyoung pun pergi ke arah mobilnya.
"Yo! Tiati!"
"Takutnya dia ada niat balas dendam." Gumamku mengulangi kalimat kak Vernon tadi.
"Mark!" Panggil Lucas dari belakang. Dia, kak Jungwoo, dan Hendery nyamperin aku.
"Eh Cas!"
"Dapat RT brapa lu tadi?" Tanya dia sambil memakai helmnya.
"RT 2, isinya si Aisha, Chenle, Jisung, sama si.. aduh.. Siapa yang lagi di incer bang Juyeon?" Jawabku sambil mengingat siapa nama junior terakhir.
"Eric?" Jawab kak Jungwoo.
"Haa, iya. Kalian?" Tanyaku balik.
"Gue dapat RT 7, isi ya king & queen anjir! Si Haechan, Yeji, Chani, Mia, sama Pelic ya? Au ah itu lah pokoknya." Jawab Lucas.
"Gue malah ga kenal sama sekali anak RT gue! Hahahahha!" Kata Hendery. Kebiasaan ni bocah!
"Ahahah! Eh Der, lu ga nunggu Dejun?" Tanya ku teringat kalau ekskul kami jadwalnya sama dengan anak PMR.
![](https://img.wattpad.com/cover/224065318-288-k133046.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
T E N U R E [21+] ✔
Fanfiction[MOHON LIHAT DAN PERIKSA HASTAG / TAGAR] [21+] _ "Sumpah! Kalau si introvert itu bisa jadi ketua OSIS, gue bakal jadi babu dia selama masa jabatannya!" Kata Haechan dengan tegas. _ "Kalo kandidat saya menang nanti, kamu harus jadi babu saya selama...