[Haechan POV.]
"Chan-chan! Nanti jadi kan nonton?" Tanya Chenle, narik bangku dia kesebelah gue.
"Oh jadi dong! Tapi lu jemput ya!" Jawab gue sambil nulis catatan Sosio.
"Kan emang kita dijemput Chenle, gimana sih lo?" Kata Felix ga selo.
"Ya santai lah, gue kan lupa." Respon gue, kemudian menyenggol tangan Felix yang juga lagi nulis catatan. Kecoret deh.
Dia natap gue kesal, sementara gue cuma ( ̄へ  ̄ 凸 .
"Gue aduin kak Changbin baru tau lo!" Katanya kemudian nyuri tipe-x gue.
"Halah, mentang-mentang udah jadian, ngaduin nya ke dia."
"Lu bisa diem ga sih Chan?" Kata Chenle.
"Tau tuh bising kali!" Si Hyunjin doer jadi ikutan.
"Ih apa sih?" Respon gue.
"Diem lah Chan!" Jisung yang duduk di belakang sama Hyunjin pun ikutan ngebully gue.
"Sung.. Mau gue pukul?"
(ง ͠° ͟ل͜ ͡°)ง Kata gue sambil berdiri."Kelahi! Kelahi! Kelahi!" Support anak-anak cewe.
"Mbo kalian tuh tenang gitu loh!" Kata Jaemin kalem. Gimana orang mau diem Jaem?
"Canda Chan! Ampun!"
Untung aja bu Amber lagi keluar, jadi aman kalo kami ribut kayak gini. Kami cuma di tinggalin tugas nyatat bab selanjutnya.
_________________________________
"Na, lo pergi Family time nya besok kan? Bukan hari ini kan?" Tanya gue sambil jalan keluar, ke gerbang sekolah bareng Jaemin dan Chenle.
"Iya besok kok, kan hari ini kita nonton." Jawabnya.
"Ohh, ya gue mastiin aja."
"Yaudah, gue duluan ya. Bapak gue udah jemput! Daah!" Jaemin pulang.
"Heeh.. Lu belum di jemput Le?" Tanya gue.
"Belum.. Kak Mark mana? Belum keluar?" Tanya dia balik. Gue menggeleng. Sambil menunggu kak Mark di gerbang, gue ngeliatin jajanan diluar. Kayaknya ngemil dadar gulung enak tuh. Gue mengajak Chenle ke gerobak penjual itu.
"Om! Mienya 3, telurnya 2, bakso.. 1." Gue memesan dan langsung membayar.
Chenle diam aja.
"Lo ga beli Le?" Tanya gue ke Chenle yang terus ngeliatin om itu bikin dadar gulungnya.
"Gue ga pernah makan ginian Chan." Jawabnya masih merhatiin proses pembuatannya.
"What? Cimol pernah?" Tanya gue.
"Apaan tuh?" Responnya.
"Anjir! Cilok?" Dia menggeleng.
"Tahu bakar?" Menggeleng.
"Tela-tela?" Menggeleng.
"Cireng?" Menggeleng.
"Kerak telor?" Menggeleng. Gue nepok jidat.
"Yaampun Le, udah mau 2 bulan kita sekolah, tapi lo ga pernah beli jajanan kayak gini?"
"Ngga."
"Lo harus coba ini Le, harus! Wajib! Habis ini kita ke om cimol sama tahu bakar!"
Chenle menggigit telor gulung pertamanya. Gue deg-degan juga sih, takutnya orang kaya kayak dia ga suka atopun muntah. Chenle mulai mengunyah.
"Hmm!"
KAMU SEDANG MEMBACA
T E N U R E [21+] ✔
Fanfiction[MOHON LIHAT DAN PERIKSA HASTAG / TAGAR] [21+] _ "Sumpah! Kalau si introvert itu bisa jadi ketua OSIS, gue bakal jadi babu dia selama masa jabatannya!" Kata Haechan dengan tegas. _ "Kalo kandidat saya menang nanti, kamu harus jadi babu saya selama...