- eh maap kemaleman ges hehe 🙃 chapter 58 susah banget ngetiknya, makanya yang 57 ga gue rilis dari tadi
- wkwkwk
- plz jgn kecewa :(
_________________________________
[Author POV.]
Minggu sore, Haechan mengumpulkan beberapa orang yang ia butuhkan dirumahnya.
Butuhkan untuk apa?
Untuk menjalankan rencana yang sudah ia rancang dengan matang.
Diruang tamu rumahnya sudah ada Hwiyoung, Jeno, Mingi, Jaemin, dan Renjun. Keadaan memang sedikit awkward karena Haechan mengumpulkan mereka semua dalam satu ruangan. Pasalnya ada Jaemin dengan mantannya, Hwiyoung. Juga ada Renjun dengan mantannya, Jeno.
Masing-masing mereka punya tugas sendiri, kecuali Mingi karena ia datang hanya untuk mengantar Renjun, kekasihnya.
"Hah? Lo yakin Chan?" Tanya Hwiyoung setelah Haechan menjelaskan apa yang harus mereka lakukan.
"Yakin!" Jawab Haechan tegas.
"Tapi berarti kita harus ganti gerakan lagi dong? Malah mampilnya tinggal 6 hari lagi?" Tanya Jeno.
"Lo ga usah khawatir, itu udah gue urus sama kak Ten. Tapi gue tanya, kalian yakin bisa bantu gue?" Tanya Haechan.
"Gue yakin Chan, gue bisa." Jawab Jaemin.
"Gue juga." Kata Renjun.
Disusuli anggukan dari yang lainnya.
Ketika semua sudah menyetujui rencana Haechan, mereka pun bubar. Satu persatu mulai meninggalkan rumah Haechan, hingga yang tersisah hanya Haechan, Renjun, dan Mingi. Tapi kali ini Renjun dan Haechan berbicara berdua di dapur, sementara Mingi menunggu Renjun di luar rumah Haechan.
"Chan." Panggil Renjun setelah mencuci gelas minumannya.
"Hm?"
"Kenapa sih jadi elo yang ngejar dia?" Tanya Renjun.
Haechan diam sebentar, kemudian menatap sahabatnya itu.
"Karena gue kapok Njun."
"Kapok? Maksudnya? Ini gimana sih ceritanya hubungan kalian bisa begini?" Tanya Renjun.
Haechan baru sadar kalo Renjun ga tau masalah yang sebenarnya.
"Gue kapok, kapok karena ga dengerin dia waktu itu. Mungkin kalo gue ga bercandain dia pas dia bilang 'dengerin aku, jaga jarak sama seme lain', hubungan gue sama dia bakal oke-oke aja sekarang. Trus karena gue egois, gue mikir kan gue yang mau bersosialisasi, jadi suka-suka gue dong mau dekat dengan siapa aja. Yah ga taunya malah jadi gini." Jelas Haechan, ia belum selesai.
Renjun mendekat ke Haechan, lalu merangkulnya. Haechan melanjutkan ceritanya, tetap ia tidak menceritakan mengenai alat vibrator itu. Hingga ia selesai bercerita, Renjun bertanya lagi.
"Tapi kenapa jadi elo yang ngejar dia? Kan dia yang ga mau dengerin elo?" Tanya Renjun.
"Impas dong Njun." Jawab Haechan.
"Kok impas?"
"Iya impas, gue ga mau dengerin dia buat jaga jarak dengan seme lain, ya jadi dia juga ga mau dengerin alasan gue."
Renjun terdiam, dia berpikir sejenak.
"Tapi elo kan ukenya Chan, masa lo yang jadinya ngejar dia gini? Dari rencana lo tadi, gue pikir yang ada si Mark bakal makin marah sama elo, lo bisa di putusin sama dia, emang lo mau di putusin? Resikonya besar Chan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
T E N U R E [21+] ✔
Fanfic[MOHON LIHAT DAN PERIKSA HASTAG / TAGAR] [21+] _ "Sumpah! Kalau si introvert itu bisa jadi ketua OSIS, gue bakal jadi babu dia selama masa jabatannya!" Kata Haechan dengan tegas. _ "Kalo kandidat saya menang nanti, kamu harus jadi babu saya selama...