- Ayo-ayo, jangan lupa streaming dan vote!
- Hiya-hiya double update, sorry ya agak kemaleman :)
_________________________________
[Mark POV.]
"Lima enam tujuh delapan.. Satu.."
"Tuwaju!"
"HU HA!"
"Kami pasti menang!~"
"Na na na na na na!"
...
"Oke, jadi gitu ya teman-teman dan kakak-kakak semua!" Kata Mia yang memandu di depan bersama Haechan, Aisha, dan aku.
"Oke, jadi kita bakal bagi kelompok jadi 4 kelompok. Kita bakal berhitung angka 1 sampai 5. Yang dapat nomor 1 ntar kumpul sama Mia, 2 Aisha, 3 Haechan, 4 sama aku. Setuju?" Usulku.
Mereka semua menyetujui usul yang aku berikan. Hwiyoung pun memulai hitungannya. Masing-masing pemandu hanya mendapatkan anggota sebanyak 4 orang. Jumlahnya hanya sedikit karena tidak semua anggota OSIS di ikutan untuk lomba Yel-Yel, hanya beberapa anggota saja.
Kami pun berpencar di sekitar lapangan komplek perumahan Haechan. Aku punya Lucas, Hendery, Chuu, dan Yeji sebagai anggota yang aku pandu. Haechan punya Jeno, Hyunjin, Sohye, dan Lia. Delapan orang yang tersisah ada di bawah panduan Mia dan Aisha.
Latihan ini sudah boleh kami lakukan karena gerakan Yel-yel itu sudah di setujui oleh Pak Steve, beliau langsung meminta kami untuk melakukan latihan secepatnya karena lomba akan di mulai 3 minggu lagi.
"Kiri kanan hentak-hentak maju satu dua tiga.. Hentak-hentak, atas-atas, bawah-bawah.. Angkat.."
Aku memperhatikan tim ku yang dapat menghapal gerakan dengan sangat cepat. Sambil memandu, aku melirik kearah kelompok Haechan, melihat bagaimana Haechan memandu timnya.
"Ya ga gitu juga Jenong! Hahahhah! Ah! Ulang-ulang! Kalo bagian ini lu belum hapal, lo ga boleh pulang! Ulang!" Kata Haechan setelah melihat bagaimana Jeno melakukan gerakannya dengan main-main.
"Ahahah! Yaudah, lu contohin lagi! Udah gue bilang gue belum hafal! Cepetan!" Respon Jeno.
Haechan berdiri di depannya lalu mempraktekkan gerakannya. Setelah itu Jeno melakukan hal yang sama, namun di bagian akhir dia sengaja mengubah gerakannya.
"Hiih! Di bilangin bukan gitu!" Haechan yang kesal langsung menjitak kepala Jeno, tapi Jeno menahan kedua tangan Haechan lalu menurunkannya kebawah agar dia bisa meluk Haechan.
Haah...
Panas.
Tenang Mark, itu cuma sahabatnya doang. Ga boleh cemburu, mereka udah kayak saudara, dan Jeno kenal Haechan duluan dari pada elu.
Sabar.
Harus positif.
Sans.
Oke, kita lanjut ke latihan di hari-hari selanjutnya.
Semakin lama aku semakin ga bisa melepaskan pandanganku dari Haechan dan seme-seme yang ada di sekitarnya. Bukan cuma Jeno yang dekat dengan dia, ternyata Hyunjin juga dekat dengan Haechan. Dan karena latihan ini Hwiyoung, Lucas, dan Hendery pun jadi dekat dengan Haechan. Kalau diliat sih si Haechan senang-senang aja kalau mereka semua jadi dekat.
Tapi aku?
Apa aku turut senang juga?
Ya ngga lah!
Pacarku deket sama seme lain Dia di pegang-pegang, di rangkul-rangkul, di cubit-cubit sama seme lain. Seme mana sih yang ga cemburu ukenya di gintuin?
Rasanya aku pengen menghukum Haechan, tapi aku cuma bisa menghukum dia kalau kerjaan OSISnya ga bener. Aku ga bisa hukum dia hanya karena rasa cemburu doang. Akhirnya aku memutuskan untuk bersabar dan berencana bilang ke Haechan secara baik-baik. Aku akan minta dia untuk ga terlalu dekat dengan seme lain, ya mungkin kecuali Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
T E N U R E [21+] ✔
Fanfiction[MOHON LIHAT DAN PERIKSA HASTAG / TAGAR] [21+] _ "Sumpah! Kalau si introvert itu bisa jadi ketua OSIS, gue bakal jadi babu dia selama masa jabatannya!" Kata Haechan dengan tegas. _ "Kalo kandidat saya menang nanti, kamu harus jadi babu saya selama...