Gelap

6 0 0
                                    

AKU TERBANGUN DAN MATAKU TERBUKA LABAR

Tapi gelap

Aku membuka mata lagi

MASIH GELAP

Aku besarkan bola mataku sebesar-besarnya.

TETAP GELAP

Nafas ku sesak. Tangan dan kaki serasa terikat, bahkan seperti ada yang menyumbat di hidung dan telingaku. Apa ini, lembut namun menutup rapat lubangnya. Sulit sekali aku bernafas. Sulit sekali. Dalam gelap gulita. Berasa sempit dan kaku untuk bergerak. Aku spontan berucap.

"Ya tuhan, Aku sesak, dan gelap. Dimanakah aku?"

Aku mencium bau. Menyengat sekali.

Minyak wangi ini tak asing rasanya.
Namun dadaku sesak. Sesak sekali untuk sekedar membaunya.

KENAPA TEMPAT INI SEMPIT SEKALI?

"YA TUHAN"

Tidak. Ini benar-benar disini. Sesak, sakit sekali, aku tak bisa bergerak.
Aku takut, benar-benar takut. Gelap, sakit, dan sekarang dada, otakku terasa ngilu dan mau pecah. Sedikit sekali udara yang mampu ku hirup. Kenapa hidungku seperti disumbat, kenapa mulutku sulit membuka rahang. Kenapa??? Panas tuhann, gelappp, sesakkk.

Apa aku d liang lahat?

Aku takut

Ini terlalu gelap bagiku
Hitam. Legam, mata ku melebar namun serasa tak ada apa apa,
Aku tidak percaya

Apakah aku hidup lagi?
Tidak
Tidaaaakkk
Aku inginnn mattiiii

Tiidaaaaakkkkkkkkkkkk
Air, air hausssss....

Nafasku sesaaaakkkkk

Tiiidaaaakkkkkkkkkk

Ayaahhh

Ibuuuu

Marshaaa

Abanggg

Bangsattt kau tuhaann

Persetan dengan semua ibadaaahhh

Tidaaaakkk

Aku ingin matiii

Aku inginn matiii

Hekkh..

Matanya terbelalak, nafasnya tersengkal, satu, dua, dan begitu seterusnya. Matanya melebar, bola matanya berputar atas bawah, hingga putihnya mendominasi, dan liur hangat menetes tanpa arah.

IZRAIL TERSENYUM DIATAS TUBUH NYA DENGAN JARAK 1 CM

AKU MATI LAGI

bersambung....

GelapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang