[OS] Amour

187 6 36
                                    

Untuk queerasjay

Spencer memarkirkan mobilnya di basement apartement. Diliriknya pria yang duduk disebelahnya. Hari ini mereka sudah berjanji menghabiskan waktu bersama setelah sudah beberapa kali tertunda. Spencer bertekad kuat akan menghabiskan hari ini bersama dengan James.

"Daddy, kita sudah sampai?"

"Iya, sayang. Ayo turun sekarang. Daddy tak sabar ingin menghabiskan waktu bersamamu,"

"Aku juga, dad,"

Keduanya melepaskan seatbelt mereka, lalu keluar sambil berpegangan tangan.

"Oh iya, kau ingin makan malam dimana? Aku bisa memesan tempat terlebih dahulu,"

"Terserah kau saja, daddy. Aku ikut,"

James terus berjalan santai menuju apartement milik Spencer. Tangan sang pria yang lebih tua terus digenggamnya.

"Terserahku, eh? Baiklah,"

"Hm?"

James hanya menatap bingung pria di sampingnya yang mendadak tersenyum-senyum sendiri.

Tak lama, mereka sampai di apartemen milik Spencer. Sang pemilik membuka kunci apartemen, dan membuka pintunya.

Begitu pintu terbuka, Spencer membanting James ke ranjang. Yang dibanting hanya terkesiap sejenak sebelum akhirnya terkekeh.

"Kau mau kita melakukan itu dulu, daddy?"

James mengerang saat jemari Spencer mulai menelusup ke dalam pakaiannya. Sang pria yang lebih tua hanya terkekeh sambil sengaja menyenggol titik sensitif di dada James.

"Ah! Da-daddy..."

"Shh baby, bukankah kita mau makan malam bersama dulu?"

Didekatinya telinga pria yang lebih muda, membuat bulu kuduk James berdiri.

"Atau kau mau kumakan saja sekarang?"

"Daddy..."

James merengek, tangannya memegang bahu Spencer. Dilema apakah harus mendorongnya atau menariknya mendekat. Spencer lagi-lagi terkekeh, ia bangkit dari atas tubuh James.

"Baiklah, ayo kita makan dulu. Aku sudah menyewa tempat di La Amuz, kuharap kau suka,"

Bola mata James membulat terkejut.

"La Amuz? Restoran terkenal itu?!"

"Ya, memang kenapa?"

"Bu-bukankah reservasi disana sangat sulit?"

Spencer mengangkat bahu acuh tak acuh.

"Biasa saja, aku hanya mengirim pesan kalau aku butuh satu meja dan dua kursi beserta satu set makan dari appetizer sampai dessert malam ini. Lalu diterima begitu saja,"

Seketika raut wajah James mencerah, ia menubruk Spencer untuk memberikan satu pelukan.

"Thank you, daddy,"

Diusapnya rambut James lembut.

"Apapun untukmu, baby boy,"

***

"Daddy, apa aku terlihat bagus memakai ini?"

James memutarkan tubuhnya di depan cermin. Ia sedikit bergaya sambil melirik Spencer yang sedang mengenakan dasi.

"You look interesting, baby,"

James mengerucutkan bibirnya.

"Bohong!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MistoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang