Prolog

1K 83 1
                                    

Warning : BXB, MPREG.










***



Prolog.


"Hai."

Ketika lelaki itu mendekatinya, Ten menatapnya dengan bingung, lelaki itu tidak seharusnya berada di sini. Dengan setelan serba hitam, rambut yang disisir rapi ke belakang dan penampilan yang luar biasa elegan , dia seharusnya berada di luar sana bersama para tamu yang berkelas itu. Tetapi entah tersesat atau bagaimana lelaki itu bisa menemukan jalannya kemari, di ruangan belakang dekat gudang tempat Ten membereskan pot-pot bunga dan berbagai macam tanaman serta beberapa karung tanah bersama pegawainya untuk dinaikkan ke dalam truck pick up mereka.

"Apakah anda tersesat?" Ten bertanya pelan, lalu menepiskan tanah dari bajunya, dia mengangkat beberapa pupuk tadi dan itu mengenai pakaiannya, penampilannya pasti sangat bau dan berantakan tetapi lelaki itu tampaknya tidak peduli, dia mengembangkan senyuman yang luar biasa manis.

"Aku sengaja ke bagian belakang untuk mencari siapa di balik tanaman indah yang membuat pesta ala taman terbuka untuk perusahaanku berhasil.

Perusahaanku? Oh oke, Jadi lelaki ini adalah pemilik perusahaan yang kebetulan menyewa mereka untuk menyediakan stok tanaman bagi dekorator taman terkenal yang mendekor pesta mewah ala taman terbuka milik perusahaan itu.

"Saya menyediakan tanaman sesuai spesifikasi yang diminta oleh dekorator anda, dan dia mempunyai standar yang tinggi dalam menentukan jenis tanaman apa yang harus dia pasang di depan. Keindahan dekorasi di pesta di depan murni karena tangan emas dekorator anda." Ten tersenyum merendah.

Sementara lelaki itu mengernyitkan matanya tampak tidak setuju. "Tidak, dekoratorku tidak akan berhasil kalau kau tidak menyediakan tanaman berkelas tinggi, aku bahkan masih terkagum-kagum akan keindahan varietas anggrek berwarna warni yang menghiasi bagian depan taman."

"Anggrek memang salah satu produk andalan rumah kaca kami." Mata Ten berbinar, matanya memang selalu berbinar kalau membicarakan tentang bunga anggrek, dia menumbuhkan tanaman itu dan merawatnya dengan tangannya sendiri, seperti seorang ibu yang menunggu dengan penuh kasih sang bayi tumbuh berkembang dan menjadi remaja yang cantik jelita.

"Dan yang pasti dirawat dengan sepenuh hati." Lelaki itu melemparkan tatapan memuji yang membuat pipi Ten memerah, Lalu dia mengulurkan tangannya, "Kenalkan aku Lee Taeyong, pemilik Green Enterprises. Teman-temanku memanggilku Taeyong."

Ten menyambut uluran tangan lelaki itu, terpesona. "Lee Ten." Jawabnya dengan suara pelan dan ragu.

Lelaki itu tampak ingin berkata-kata, tetapi kemudian salah satu pegawainya muncul di belakangnya. Dari percakapan mereka, Ten mendengar bahwa ada tamu penting yang sudah datang di pesta di depan. Lelaki itu lalu melemparkan tatapan penuh permintaan maaf kepada Ten,

"Maafkan aku, sebenarnya aku masih ingin bercakap-cakap denganmu, mungkin nanti di lain kesempatan." Dia melemparkan senyuman yang sopan lalu membalikkan badan dan meninggalkan Ten.

Pembunuh Cahaya (Taeten ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang