5

447 60 15
                                    

Ingatan Taeyong melayang kepada kenangannya di masa lalu. Hampir tujuh tahun yang lalu, ketika itu usianya baru dua puluh lima tahun, begitu juga dengan Yeri.

Yeri adalah adik kembarnya, mereka bukan kembar identik, karena itulah mereka berbeda jenis kelamin, dan tidak begitu mirip. Tetapi mereka sama-sama menerima anugerah dari kelebihan fisik kedua orang tua mereka. Taeyong sangat tampan, dan Yeri begitu cantiknya.

Taeyong tentu saja sangat menyayangi adiknya, adiknya adalah satu-satunya di keluarganya yang sangat dia sayangi. Sedangkan kedua orang tuanya... bisa dikatakan bahwa hubungan kedua orangtuanya sudah hancur sejak lama, mereka mempertahankan pernikahan hanya demi status di depan orang-orang.

Ibunya sangat sibuk dengan berbagai macam urusannya sebagai istri seorang pejabat kaya. Ayahnya apalagi, lelaki itu memang selalu pulang ke rumah setiap hari, tetapi hampir tidak pernah dekat dengan istri dan anak-anaknya, seperti ada pembatas yang menghalangi cintanya kepada anak-anaknya.

Taeyong seorang lelaki dan dia tegar, dia sudah terbiasa menghadapi sikap ayahnya yang dingin dan kaku. Sejak kecil dia tidak pernah menerima kasih sayang ayahnya sedikitpun. Pernah Taeyong di waktu kecil ketika usianya baru tujuh tahun, berlari gembira, menghampiri ayahnya yang sedang bercakap-cakap dengan rekan sesama pejabatnya, ingin menunjukkan bahwa nilai rapornya bagus, ingin membanggakan diri kepada ayahnya.

Tetapi yang terjadi kemudian sungguh menyakitkan bagi anak sekecil dirinya. Ayahnya mengusirnya pergi dengan kasar mengatakan bahwa Taeyong mengganggunya. Sejak saat itu Taeyong kecil menyadari bahwa tidak ada sedikitpun cinta dari ayahnya kepadanya. Sejak saat itu juga, Taeyong memutuskan tidak akan mengemis cinta dari ayahnya.

Tetapi Yeri berbeda, perempuan itu sangat memuja ayahnya. Sejak kecil dia selalu berusaha menarik perhatian ayahnya meskipun tanpa hasil. Sang ayah tidak pernah peduli kepadanya, seberapa keraspun Yeri mencoba. Cinta seorang anak yang tidak berbalas ternyata menyakitkan bagi Yeri. Dia kemudian menggunakan cara lain untuk menarik perhatian dan kasih sayang ayahnya. Yeri melarikan diri ke dalam pergaulan yang merusak, penuh dengan kebebasan dan obat-obatan terlarang. Dari usaha coba-cobanya untuk mencari perhatian, Yeri pada akhirnya terjerumus, dia tidak bisa melepaskan diri dari obat-obatan. Sampai puncaknya Yeri hamil dan bahkan tidak bisa menyebutkan siapa nama ayah dari anak yang dikandungnya.

Dan bahkan setelah Yeri seperti itupun, sang ayah hanya mengangkat sebelah alis. Dia memberi setumpuk beban kepada Yeri agar menggugurkan kandungannya, menghina Yeri yang tidak bisa menjaga diri, lalu sibuk kembali dengan kesibukan bisnis dan jabatannya.

Lain dengan Taeyong, dia marah luar biasa kepada Yeri, dia berteriak kepada Yeri malam itu bahwa usaha Yeri, apapun itu, untuk mencari perhatian sang ayah tidak akan membuahkan hasil. Ayahnya tidak mencintai mereka. Bahkan kalau mereka matipun, mungkin ayahnya tidak akan peduli.

Kata-kata Taeyong bagai bumerang, tanpa sadar kemarahannya karena emosi dan sedih melihat keadaan adiknya ditelan mentah-mentah oleh Yeri. Yeri sudah putus asa, hancur dan lelah. Dia kemudian berpikir bahwa satu-satunya cara agar sang ayah memperhatikan mereka adalah dengan kematian.

Malam itu juga, Yeri terjun dari balkon kamarnya, menghempaskan diri ke bawah, dalam kondisi hamil.

Taeyong masih ingat malam itu, ketika dia sedang berjalan ke depan, kemudian tubuh Yeri jatuh di hadapannya. Ayahnya sedang di kantor seperti biasa, dan ibunya sedang liburan ke luar negeri.

Tubuh Yeri jatuh di hadapannya, terbanting begitu saja dan berlumuran darah. Darah yang sangat banyak. Taeyong berlari, berteriak-teriak begitupun dengan semua pelayan, meskipun semuanya sudah terlambat. Yeri sudah sekarat di sana.

Untunglah ambulance datang dengan cepat, mereka bisa menyelamatkan Yeri, tetapi tidak dengan bayinya, Yeri keguguran dan kehilangan anaknya. Dan benturan keras di kepalanya itu merusak otaknya, membuatnya kehilangan pengelihatannya dan juga membuat kakinya lumpuh selamanya.

Pembunuh Cahaya (Taeten ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang