9

564 61 30
                                    

"Dia membangun rumah kaca untukmu?" reaksi pertama Johnny ketika Ten menceritakan apa yang dilakukan Taeyong adalah terkejut luar biasa, "Benarkah itu Ten?"

"Sekarang rumah kaca itu sudah jadi, dan dia menawarkan untuk mengantarkanku membeli beberapa varietas unik untuk mengisi rumah kaca itu." Ten menahan napas ketika matanya melirik ke keindahan rumah kaca yang sekarang berdiri dengan tegak dan mewah, memantulkan cahaya matahari sehingga membuatnya berkilauan.

Johnny tampak termenung di seberang sana, "Kau yakin bahwa Taeyong melakukannya dengan tulus tanpa ada maksud apapun di baliknya?"

"Aku tidak tahu." Ten sendiri merasa ragu, tetapi sejauh ini, Taeyong benar-benar bersikap baik kepadanya. Lelaki itu menjaganya, selalu menanyakan kondisinya, dan tidak ada lagi kata-kata kasar yang menyakitkan hati. Tiba-tiba Ten menyadari bahwa Taeyong serius dengan perkataannya bahwa karena kehadiran calon bayi mereka, dia akan merubah sikap.

Meski sikapnya tidak kembali ke sikap penuh cinta yang ditunjukkannya sebelum menikahi Ten, setidaknya Taeyong sudah menghargai Ten dan bersikap baik kepadanya.

"Kau sudah tidak mencurigainya membakar rumah kacamu ya?" Johnny bergumam, memecah lamunan Ten.

Apakah dia mencurigai Taeyong? Ten berpikir, bertanya kepada dirinya sendiri. Ah, bahkan dia sendiri tidak tahu jawabannya. Dia sungguh-sungguh tidak tahu.

"Aku tidak tahu, Johnny." Ten menjawab jujur, sesuai dengan apa yang ada di benaknya.

Di seberang sana Johnny mendesah keras, "Jangan jatuh lagi ke dalam tipuannya, Ten. Dia sudah pernah menipumu satu kali, jangan sampai dia melakukannya untuk kedua kalinya."

***

Lelaki itu membawa mobilnya memasuki pintu gerbang rumah mewah itu. Petugas keamanan membiarkannya karena lelaki itu memang biasa datang untuk mengantarkan tanaman dan memperbarui varietas tanaman dan bunga-bungaan di rumah mereka.

Setelah memeriksa taman belakang dan mencatat apa saja yang perlu diperbaiki, lelaki itu melangkah ke teras yang sudah sangat di kenalnya, di teras itulah biasanya Yeri duduk dan memandang taman dengan tatapan matanya yang hampa, begitu cantik, namun sekaligus begitu rapuh.

Lelaki itu berlutut di depan Yeri dan meletakkan sekuntum bunga lily yang harum ke genggaman tangannya. Yeri langsung tersenyum, dan mengulurkan tangannya dengan lembut, menyentuh pipi lelaki itu,

"Johnny...." bisiknya penuh kasih sayang yang nyata.

***

Usia kandungan Ten sudah empat bulan, dan dia menjalani harinya dengan lebih baik. Sejak kehamilannya, hidupnya menjadi lebih mudah, karena Taeyong semakin lama semakin bersikap baik kepadanya.

Lelaki itu sudah tidak menyekapnya di rumah dan mengawasinya ketika berpergian, sepertinya hari-hari Yeri sebagai tawanan sudah berakhir. Taeyong juga melakukan apa yang dijanjikannya, dia mengantar Ten dengan sabar berburu varietas tanamannya, memenuhi rumah kaca barunya sedikit demi sedikit sehingga makin lama makin penuh dan sempurna, Bahkan lebih lengkap dan lebih indah daripada rumah kacanya yang lama.

Sekarang mereka sedang menghabiskan waktu di dalam rumah kaca, seharian ini Ten mengatur pot-pot kecil tanaman di susunan rak, dengan Taeyong mengawasinya. Lelaki itu baru pulang kerja dan menyusul Ten ke dalam rumah kaca. Bahkan sekarang Taeyong selalu pulang kerja lebih awal, dan menghabiskan sorenya bersama Ten.

Ten sedang menyusun potnya di rak yang tinggi dan agak terhuyung ke belakang ketika tubuhnya membentur dada keras Taeyong yang tiba-tiba sudah berdiri di belakangnya,

"Hati-hati." Taeyong berbisik lembut di belakangnya. Membuat Ten menolehkan kepalanya dengan gugup, menyadari Taeyong sangat dekat dengannya, Ten mencoba melepaskan diri, tetapi Taeyong memegang kedua pundaknya dengan lembut, lelaki itu menatapnya dalam, sejenak tampak sulit berkata-kata, dia kemudian berdehem. "Lain kali kalau ingin memasang sesuatu di tempat yang tinggi minta tolonglah kepadaku, atau kepada pelayan di rumah ini, jangan melakukannya sendiri, ingat, kau sedang hamil."

Pembunuh Cahaya (Taeten ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang