Author POV
"Jeongyeon, Yoo Jeongyeon."
Mina terkesiap. Yoo? Gadis itu mempunyai marga yang sama dengannya. Tapi, di Korea pemilik marga Yoo tidak keluarganya saja. Banyak malahan. Tapi, semenjak Daniel pernah menelepon Jeongyeon waktu itu. Tentu membuat penasaran Mina semakin menjadi.
Pertama, Jeongyeon mengenal ayahnya.
Kedua, marga mereka sama.
Apa jangan-jangan, "T-tunggu!" Cegah Mina pada Jeongyeon yang hendak bangkit dari duduknya. Mau tidak mau Jeongyeon kembali ke posisi semula.
"Apa?" Kerutan tipis membentang di sekitar dahinya.
Hening, Mina hanya menatap Jeongyeon lekat. Tangannya masih menggenggam pergelangan tangan Jeongyeon erat.
Mina menghela nafas sejenak sebelum akhirnya ia buka suara, "Apa hubungan mu dengan ayah tiri ku?"
Jeongyeon terlihat menimang-nimang pertanyaan Mina sebelum ia juga menghela nafas.
"Aku anak kandungnya."
Mata Mina membulat, ini yang ada dipikirannya sejak tadi. Tapi, Mina sama sekali tak menginginkan Jeongyeon mengatakan itu.
Mina kemudian berdiri, berjalan masuk ke kamarnya dan membanting pintu.
BRAK!
Dobrakan pintu itu terdengar menggema bahkan sukses membuat Jeongyeon tersentak kaget, "Apa dia marah?" Jeongyeon bergumam, matanya memancar kekhawatiran yang enggan untuk dinyatakan.
Nalurinya ingin ia masuk dan berbicara pada Mina. Tapi, otaknya tidak mau berfikir sejalan dengan nalurinya. Alhasil, ia hanya duduk termagu di tempat yang sama dengan kekhawatiran yang masih belum sirna.
Well, itu adalah tsundere yang sebenarnya.
.
.
.
.
.
"Dasar bodoh!" Mina naik ke ranjang kecilnya, duduk di sana dan terisak lirih."Aku tidak berharap kau mengakuinya! Sekarang apa? Aku terlihat sangat buruk." Mina menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"Aku telah merebut ayahmu, a-aku merebutnya..." Mina memeluk guling di pangkuannya dan menengadah kan pandangannya. Lelehan air mata semakin terlihat membasahi hampir seluruh wajahnya.
Hujan tiba-tiba turun dengan derasnya, menjadi penunjang keadaan hati nya.
"Jeong, apakah aku masih layak—
—mencintai mu?"
.
.
.
.
.
Sedangkan Jeongyeon masih duduk di meja makan, hampir 30 menit sejak Mina membanting pintu. Pandangannya teralih pada kaca jendela, hujan malam ini benar-benar terlihat mengerikan.Sejenak matanya membulat,
"Ibu—" Jeongyeon segera berlari keluar, ia turun melalui tangga darurat dan terus berlari menembus hujan yang amat lebat itu.
Gadis itu tetap berlari secepat mungkin menuju rumah lamanya. Ini sudah tengah malam, namun Jeongyeon tak peduli. Yang ada dipikirannya kini adalah ibunya, Yoo Sejeong.
"Ibu!" Jeongyeon segera membuka pintu rumahnya, dengan nafas tak teratur dan badan basah kuyup ia berlari masuk. Dibukanya pintu halaman belakang, terlihat tidak ada penerangan apa-apa selain cahaya bulan. Tempat itu terlihat sangat suram.
Jeongyeon mendekati sebuah pohon rindang di halaman belakang nya itu. Bisa dilihat ada sebuah tumpukan tanah yang terlihat memecah tak beraturan karena guyuran hujan dan selembar kain putih yang dililitkan di batang bagian bawahnya.
"Ibu, kau tak apa!?" Jeongyeon segera mengumpulkan kembali tanah-tanah yang sudah seperti lumpur tadi dengan tangannya, tidak rela jika makam ibunya itu rusak. Kemudian gadis itu berbaring, memeluk gundukan tanah dimana Sang Ibu dimakamkan alakadarnya dulu.
"Ibu bertahanlah, aku benar-benar akan membuka semuanya. Akan ku pastikan Daniel keparat itu membayar semua penderitaan kita."
"Aku berjanji—anak mu ini berjanji."
Percaya atau tidak, Jeongyeon tertidur dengan posisi seperti itu. Menjadikan suara hujan sebagai lagu pengantar tidur nya. Terlihat lelap tertidur bersama ibunya.
.
.
.
.
.
To be continued 🙋Pendek ya? :V
![](https://img.wattpad.com/cover/214962396-288-k959409.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stockholm Syndrome [JeongMi]
Fanfiction[𝑬𝒏𝒅✓] ',--JeongMi story' Mina, ia pemilik sindrom aneh dimana ia jatuh cinta pada seseorang yang jelas jelas menjadikannya sandra. [GxG!]