3: [Why?!]

1.6K 185 15
                                    

Author POV

"Terjadi penculikan dan pembunuhan dini hari tadi. Peristiwa itu terjadi di suatu rumah megah. Hingga saat ini, polisi masih mendalami perihal kejadi-"

Jeongyeon hanya tersenyum kecil melihat berita yang beredar dimana mana.

"CCTV saja tidak punya! Konyol." Gumamnya pelan.

Ia mematikan televisi dan berjalan memasuki ruangan Mina sembari membawa sepasang pakaian. Dilihatnya gadis itu terlihat sangat berantakan.

Mina hanya mampu menatap wajah Jeongyeon dengan penuh rasa takut.

"Dia ingin mengikatku lagi?"

Jeongyeon mendekat dan melemparkan pakaian itu di depan Mina.

"Mandilah. Ada kamar mandi di dapur." Ucapnya terdengar mengerikan. Lalu ia keluar begitu saja.

Sedangkan Mina hanya menatap aneh Jeongyeon. Ia bahkan tak tau tujuan ia diculik dan dikurung seperti ini.

Dengan langkah gontai, Mina menuju kamar mandi. Segera mengguyur dirinya dengan air yang teramat menyejukkan. Air mata turut andil diantara guyuran air.

"Eomma... Appa..." Gadis itu kembali terduduk serta meringkuk tubuh telanjangnya. Tidak peduli lagi dengan air mengalir dari sebuah shower itu.
.
.
.
.
.
.
Sudah 3 hari sejak berita penculikan Mina tersebar. Namun, tidak seorangpun dapat menemukan pelakunya atau kita sebut saja Jeongyeon.

Kini ia sedang berdiri dihadapan Mina yang tengah duduk di sofa. Kurang lebih 10 menit Jeongyeon menatap mata Mina, tanpa beralih sedikitpun. Entah apa yang ada di pikiran gadis itu sekarang.

Giginya mengerat, tatapannya menajam. Membuat Mina yang ditatap meremas pelan ujung baju yang ia kenakan, berusaha untuk tidak gugup. Bibirnya bergetar kembali, gadis itu menangis kembali. Ini sudah tangisan yang kesekian kali. Mina lelah menangis, sungguh ia ingin berhenti dari siksaan batin ini.

Jeongyeon masih menatap Mina. Dengan posisi yang sama, sikap yang sama. Tak ada yang berubah. Mina mulai muak dengan semua ini, sangat muak.

"Aku bahkan tidak tau tujuan mu melakukan ini. Aku bahkan tidak tau siapa kau sebenarnya. Siapa nama mu. AKU BAHKAN TIDAK TAU!" Mina berdiri, berteriak pada kalimat terakhir yang ia ucapkan. Ia berteriak, sangat keras. Hingga suara gadis itu terdengar serak.

Jeongyeon masih diam. Dan lagi lagi tidak ada berubah. Gadis itu seperti patung yang terus menatap Mina, apapun situasinya.

"KENAPA KAU DIAM!? KENAPA TAK MEMBUNUHKU SAJA!?" Mina, gadis itu terus berteriak. Meluapkan emosi jiwa yang beberapa hari ini terpendam. Ia menggoyang goyangkan pundak Jeongyeon hingga empunya ikut terombang-ambing.

"KENAPA KAU DIAM SAJA! JAWAB AK-"

"DIAM!"

PLAK-!
.
.
.
.
.
.
To be continued

Hai hai
Kangen kaga?
Malming klean ma saha euy:v

Stockholm Syndrome [JeongMi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang