"Lo yakin sama perasaan lo Shley? Jangan bohongin diri lo sendiri" Vina membuka suara.
"Gue gak bisa milih mereka Vin" kata Ashley sendu, "Shley jangan eogis, lo gak bisa milikin mereka berdua, pilih yang bener-bener buat lo bahagia" ucap Vina sambil memeluk sahabatnya itu, disusul Claire dan Dara.
•••
Unknown
Ini Ashley kan?Ashley
Iya, ini siapa?Unknown
Gue Bima Shley"Hah?! Kak Bima, oh my God dapet dari mana ya dia nomor gue" ucap Ashley antusias, ia segera menamai kontak Bima.
Ashley
Oh kak Bima, kenapa kak?Bima Aldebaran
Sibuk ga?Ashley
Nggak sih kakBima Aldebaran
Makan yukAshley
Serius kak?Bima Aldebaran
Serius bbyBima Aldebaran
Kamu siap-siap, 30 menit lagi aku datengRead
"Eh sejak kapan kak Bima pake aku-kamu sama gue ya" ucap Ashley sambil meletaknya ponselnya di meja tak jauh dari ranjangnya. Ashley berjalan ke sebuah lemari pakaian diujung kamarnya.
"Hm pake baju apa ya gue" Ashley membuka sebuah lemari big size yang dimana didalamnya terdapat banyak baju-baju mahal milik Ashley.
Hampir 10 menit terbuang hanya untuk memilih pakaian yang akan ia kenakan nanti. Ashley mengambil sebuah hoodie berwarna putih, dan celana jeans pendek.
Ashley berputar-putar didepan cermin mengamati penampilannya, cukup simpel. Ia pun berjalan ke meja riasnya. Ashley mendandani wajahnya dengan make up yang natural, dan tak lupa ia memoleskan bibirnya dengan liptint yang terlihat senada dengan bibir merahnya.
"Oke Ashley lo udah cantik kok" Kata Ashley pada dirinya sendiri didepan cermin yang memantulkan wajah cantiknya.
Ashley segera turun dari lantai dua rumahnya. Tak lupa ia juga pamit pada bi Ratih. Dan mama Ashley? Setelah pertengkaran beberapa hari yang lalu, Sandra jarang pulang ke rumah, kalau pun pulang itu sudah sangat larut malam, dan pagi-pagi sekali ia sudah pergi lagi.
Ashley duduk disebuah kursi kayu berwarna putih, di depan teras rumahnya, sembari menunggu Bima.
Tak lama sebuah mobil sport berwarna hitam memasuki pekarangan rumah Ashley. Dan keluarlah Bima dari mobil tersebut dan menghampiri Ashley.
"Sorry agak lama tadi mampir ke tokoh bentar" kata Bima, "Hehe iyaa gak papa kak"
°°°
Hening, hanya suara kendaraan yang lewat, tak ada dari Ashley ataupun Bima yang bicara. Ashley yang merasa tidak nyaman dengan keadaan seperti itu pun angkat bicara.
"Kak kita makan dimana?" Tanya Ashley sambil menatap Bima yang sedang fokus menyetir, "Sebuah tempat yang special" jawab Bima sambil sekilas menoleh ke arah Ashley.
Hampir sekitar 20 menit perjalanan Ashley dan Bima menuju suatu tempat yang special menurut Bima.
Lokasinya dekat dengan sebuah pantai, dari parkiran saja view nya sudah sangat indah.
Bima mengajak Ashley duduk diluar karena pemandangannya akan lebih indah. "Gimana suka gak?" Tanya Bima yang melihat Ashley tengah mengamati pantai itu.
Deburan ombak yang menghantam karang, ditambah langit yang berwarna jingga, semakin menambah keindahan sebuah cafe tempat Bima dan Ashley berada.
"Kak sumpah ini bagus banget" Ucap Ashley, pandangannya tak lepas dari pantai tersebut. Bahkan sangking terpesonanya Ashley dengan pemandangan tersebut, ia sampai tidak sadar bahwa makanan yang ia pesan sudah datang.
"Gak mau dimakan tuh?" Tanya Bima. "Eh u—udah dateng ya" tanya Ashley yang tak sadar makannya sudah datang, "Dari tadi Shley, kamu sih asik ngeliatin pemandangan pantainya, padahal yang didepan kamu lebih menarik" ujar Bima disertai senyuman manisnya, yang akan membuat siapa pun luluh melihatnya.
"Eh apaan sih kak" Ashley segera menundukkan kepalanya, ia yakin pasti pipinya sudah seperti kepiting rebus, akibat godaan Bima.
"Jangan nunduk, aku gak bisa liat wajah cantik kamu"
Rasa Ashley ingin teriak sekencang mungkin bahwa ia mencintai lelaki di depannya ini.
Perlahan ia mulai menatap wajah Bima. Ia tersadar bahwa Bima tak seburuk apa yang sahabatnya katakan.
"Nah gitu dong kan cantik" kata Bima saat Ashley berani mengangkat kepalanya untuk menatap Bima.
Ashley beberapa kali tertawa akibat candaan yang dilontarkan Bima padanya, ia benar-benar bahagia.
"Ashley" panggil Bima lembut,
"I—iya kak" tiba-tiba saja Ashley menjadi gugup. Bima mendekatkan wajahnya pada Ashley.
"I love you" bibir Bima mendarat tepat di kening Ashley membuat gadis itu tak bisa berkata apa-apa. Jantungnya berdetak dengan cepat seakan ingin lompat dari tempatnya.
Bima menjauhkan wajahnya, membiarkan gadis itu menenangkan dirinya. Ashley masih tak percaya apa yang barusan ia alami.
°°°
"Aku pulang ya, jangan rindu" kata Bima setelah tiba dirumah Ashley, semenjak kejadian tadi Bima selalu menggoda Ashley.
"Iyaa kak hati-hati" jawab Ashley disertai senyuman manisnya, sambil melambaikan tangannya ke kepada Bima.
Bima menjalankan mobilnya, menjauhi rumah Ashley. "Sebentar lagi gue bakalan dapetin lo Shley" ujar Bima disertai senyum smirknya.
Ashley menghempaskan tubuhnya pada ranjang queen size miliknya. Manik matanya menatap ke langit-langit kamarnya. Ia mengingat kejadian yang tadi sore ia alami.
"Gue cinta sama Bima" kata nya. Namun, terlintas di fikirannya sosok Arkan. "Arkan, gue juga cinta sama dia, tapi gue gak boleh egois" Ashley duduk menatap cermin yang ada di depannya.
"Arkan udah nyatain perasaannya sama gue, sedangkan Bima belum, atau Bima gak serius sama gue" Ashley benar-benar binggung ia harus memilih siapa. Disatu sisi ia sangat mencintai Bima. Bima selalu membuatnya bahagia. Namun disisi lain, ia juga mencintai Arkan, lelaki itu selalu melakukan hal tak terduga untuk Ashley, selalu ada kejutan dari Arkan yang tak bisa Ashley tebak.
"Semesta Ashley harus pilih siapa"
TO BE CONTINUE!
Semoga kalian suka sama part kali ini, jangan lupa vote&comment yaaa, supaya aku semangat buat lanjutin cerita nya.SEE YOU DI NEXT PART!💋
KAMU SEDANG MEMBACA
ALeyDra
Teen FictionAshley da Aletheia cewek blasteran Indo-Australia yang memiliki kepribadian yang sulit ditebak yang membuat siapa pun penasaran dengan sifatnya aslinya. Semua berubah setelah ia mengenal seorang cowok bernama Bima, Bima Aldebaran cowok playboy yang...