Kebersamaan yang Berlangsung Singkat

742 26 0
                                    

Ketika itu, aku masih ditemani oleh seorang teman yang se-SMA denganku. Mengetahui bahwa ada seseorang yang aku kenal yang akan se-fakultas dengan ku, ditambah dengan fakta bahwa kami adalah teman dekat, tentu saja membuatku merasa senang. Rasanya menyenangkan ketika aku dan dia masih bisa berbagi keluh kesah bersama yang sebagian besar tentang perbedaan yang kita alami setelah tiba di Kota Bandung, mulai dari cara berbahasa, cara bergaul, lingkungan pertemanan yang ada, dan bagaimana cara agar dapat bertahan di institut ini.

Akan tetapi, itu semua tidak berlangsung lama. Kurang lebih sebulan setelah masa perkuliahan dimulai, temanku memutuskan untuk keluar dari institut ini. Ia menyadari bahwa berada di sini membuatnya tidak bahagia. Hal-hal yang dipelajari tidak sesuai dengan minatnya.

Aku merasa terkejut setelah mendengar ceritanya karena sejak SMA kami memang sama-sama menyukai hal yang sedang kami pelajari di kampus ini. Tetapi manusia bisa berubah bukan? Perasaanku saat itu campur aduk: terkejut, sedih, tetapi aku senang juga. Senang karena ia menyadarinya di awal-awal perkuliahan. Apa jadinya ketika ia baru menyadari hal itu di semester akhir? Tentu saja akan repot jadinya. Aku menghargai keputusannya untuk pindah dari kampus ini. Ia adalah seseorang yang hebat dan berani untuk mengakui dan mengambil tindakan untuk membuat keputusan seperti itu. Dan di tahun ini, ketika aku menulis cerita ini, ia akan mengikuti ujian untuk masuk ke universitas lain dan memilih jurusan yang ia tahu ia akan sukai nantinya. Aku berharap dia akan bisa lulus ujian itu, dan aku yakin ia pasti bisa! Lalu bagaimana dengan kelanjutan kisah perkuliahanku? Mari kita bahas di bab selanjutnya.

MerantauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang