Epilog

216 15 0
                                    

Itulah sepenggal kisahku pada masa-masa awal kuliah. Culture shock, rindu rumah, dan kesulitan untuk menemukan teman adalah hal-hal yang benar-benar aku alami saat menjadi mahasiswa baru dan hidup merantau pertama kalinya. Akan tetapi, di samping itu semua aku mendapatkan pelajaran-pelajaran baru yang mengajarkanku untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Mungkin teman-teman yang membaca kisah ini ada yang masih duduk di bangku sekolah atau yang sebentar lagi akan menjadi mahasiswa. Intinya aku ingin membagikan pengalamanku ini kepada teman-teman semua supaya teman-teman memiliki perspektif lain, kuliah bukan hanya melulu tentang beradaptasi dengan cara belajar yang baru, seperti moving class, lecture, dosen, dan kegiatan akademik lainnya yang tidak ada saat kita duduk di bangku sekolah. Namun, kuliah juga berarti beradaptasi dengan lingkungan tempat kita berkuliah, apalagi untuk teman-teman yang akan hidup sebagai anak rantau yang nantinya akan beradaptasi dengan budaya baru. Beradaptasi dengan makanan yang ada. Beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggal. Dan beradaptasi dengan orang-orang yang tinggal di sana.

Jadi semoga kisahku ini dapat menjadi referensi kalian untuk melihat perspektif dari seorang mahasiswa baru yang sebentar lagi akan memasuki tingkat dua. Akan tetapi, aku tidak berharap bahwa teman-teman yang akan merantau menjadi takut setelah membaca kisahku ini. Banyak kok teman-teman yang se-SMA denganku, tetapi dapat bergaul dengan baik dan memiliki banyak teman. Di sini aku hanya ingin menceritakan kisah seorang anak rantau yang kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Aku harap kisahku ini dapat memberikan manfaat bagi teman-teman yang membacanya. Terima kasih karena sudah berkenan membaca kisahku ini.

Salam Hangat,

deburankata

MerantauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang