Taman dimalam hari

30.4K 358 0
                                        

"Kak, maafkan kejadian hari ini. ku fikir hari ini akan membuatku bahagia dan semangat untuk sembuh, tenyata... jika kaka menuruti perintahku untuk tak menjenguk ku, kejadian ini tak perlu terjadi kaakkk..." parau suara ku

"Beby, ceritakan apa saja jika kamu mau. jangan kamu tutup-tutupi dari ku. karna aku tidak akan bisa bantu kalau aku gak tau apa dan mengapa" sambutnya sambil mengelus puncak kepala ku.

Apa aku harus menceritakan ini semua? Apa aku rela rahasia terbesar ku ini terdengar oleh orang yang aku sayang? Aku gak rela ibu ku mengetahui ini semua, tapi aku rela kalau jahanam itu mati.

"Kak, sebenarnya.." seru ku mencoba meluapkan kebencian ku tentang si jahanam kepada kak bey.

"hhhmmm, kak someday aku akan menceritakan semuanya ke kaka . Just believe me kak, aku bisa mengatasi hal ini kok." ucap ku meyakinkannya.

"beby, percayalah. kamu tak akan pernah ku biarkan sendiri melewati ini semua. aku akan terus disisi mu, menjaga mu, memberikan yang terbaik untuk mu, dan aku orang pertama yang akan menghapuskan air mata mu disaat kamu menangis. Dan aku juga orang pertama yang akan memukul orang yang mencoba menyakitimu. Trust me"

Aku selalu mengingat kalimat yang ia ucapkan itu. Sebuah kalimat penyemangat dan sebuah kalimat pengingatku jika aku tak sendiri.

Malam itu ku habiskan waktu berdua kak bey dengan senyuman semangat. Ya, kak bey memang selalu menjadi penyemangat ku sejak kita pacaran. Bahkan, sebelum jadian pun dia selalu menyemangatiku dan menegurku jika aku keasikkan melamun saat pelajaran dimulai.

"Kak, jangan tinggalkan aku. yang aku inginkan hanya 1hal, kamu dan ibuku beserta aku bisa merasakan hidup bahagia. Tuhan, tolong aku melewati ini semua" batinku berdoa dalam lamunan ku

My Suck FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang