Aku mengingat saat pertandingan basket berlangsung, aku sempat mengirim pesan kepada ibu ku. Aku mencoba memeriksa inbox dan send message. Tak ada notification di hp ku.
To : Ibu Sayang ^^
ibu, hari ini pulang cepatkan bu?
aku menunggu ibu dirumah.
jangan lupa bawa coklat kesukaan ku ya.
love you bu
Sudah hampir 2 jam belum ada balasan dari ibu. Ini yang membuatku takut pulang kerumah. Saat aku melangkahkan kaki mengarah pintu masuk dan bersiap memegang gagang pintu, tiba-tiba suara hp ku bunyi.
From : Ibu Sayang ^^
Sayang, ibu pulang larut malam ini.
ada progress report yang belum ibu selesaikan.
jangan lupa makan ya sayang.
nanti ibu bawakan coklat kesukaan mu yg banyak.
Love you too putri cantik ku.
Aku shock baca sms ibu ku. kenapa baru bilang sekarang kalau ibu pulang larut lagi? tanpa sadar pintu rumah ku sudah terbuka dan terlihat sosok lelaki berumur 31 tahun dihadapanku. Untuk yang kedua kalinya aku shock dan ingin kabur. Tapi, belum sempat kabur dia menarik tangan ku kedalam rumah dan mengunci pintu rumahku.
"where you going baby, come to papa. i wanna fu** with you" Dengan mukanya yang terlihat mabok, dia tersenyum menatap jahat kearahku dan mendorongku ke sofa ruang tamu.
Ku lihat ia mengoleskan cairan pada kedua puting ku dan menjilatnya penuh gairah. Aku kaget, bagaimana hal ini terjadi lagi? ku ingat paksa dan ya aku dapat mengingatnya. Saat aku didorong ke sofa, dia menyuntikkan ku obat bius sekaligus memberikan ku asap ganja yang ia bakar pada hidung ku.
Aku memberontak paksa, tapi aku tak berdaya. Dia menyuntikkan kembali dengan cairan obat penenang. Kaki ku berontak, aku teriak sekencang-kencangnya namun tak ada hasil, aku tak bisa teriak karna mulutku di bekap dengan saputangan dan tangan beserta kaki ku di ikat dengan tali pada tiang ranjang ku.
Setelah ia menjilati puting ku, ia kembali menjilati bagian lain tubuhku.
Leher ku dibasahi oleh lendir liurnya. kecupan demi kecupan ia berikan pada leher dan puting ku.
Semakin menjadi saat kamar ku yang kedap suara dikunci rapat-rapat dan dipasang musik dugem dan lampu ia padamkan semua.
"Bagaimana sayang, apa kamu menikmatinya? aku sangat menikmati sekali. berterima kasihlah pada ibu mu yang tolol itu karna pulang larut lagi." Sambil memasukkan kedua jarinya pada vagina ku, dia memutar balik badannya dan membiarkan Mr. P nya bersentuhan pada buah dada ku.
Ia melumat vagina ku dengan bibirnya, bahkan lidahnya. setalah beberapa menit ia mulai memasukan Mr. P nya kedalam vagina ku. Aku hanya bisa menangis, mengerang sekuat tenaga ku. Tapi itu salah, ssmakin aku mengerang, dia semakin menjadi. Dia menampar ku, dan menjambak rambut ku bersama desahannya yang tak akan pernah bisa membuatku terangsang.
Aku terbangun, dan terlihat pada jam dinding ku jam 11 malam. Aku shock dan mencoba membenahi diri. Saat dikamar mandi aku menyadari beberapa hal, pertama ini adalah pemerkosaan yang kesekian puluh kalinya oleh ayah tiri ku. dan yang kedua vagina ku berdarah karna ada sayatan silet untuk kesekian kalinya.
Tuhan, aku ingin ayah ku yang berengsek itu mati secepatnya. Aku menangis, hingga tak sadarkan diri

KAMU SEDANG MEMBACA
My Suck Father
Teen FictionAku takut pulang. Aku takut kalau ibu ku pulang telat. Aku gak mau merasakan sayatan silet ataupun peniti pada vagina ku © P Putri Primadini - Nov'2012