BRIAN PRIMA IMENSION
Entah mengapa perasaan ku sejak kemarin tak menentu, apa yang salah dengan ku? Apa aku melakukan sesuatu yang salah?
Aku bergegas menghampiri adikku. dan ku lihat dia sedang asik bermain dengan Galaxy Tab nya. Ku hampiri ia dengan memeluknya.
"iihh kakaaa, nanti kalau kak shasha liat dia cemburu loh. awas aja kalau kak shasha marah sama aku." Ucapnya polos.
"Addiikkk ku sayang, kaka ipar mu itu orang yang baik dan penyayang, mana mungkin dia cemburu oleh mu. dia kan menyayangi kita berdua" jawab ku sambil memeluk nya.
"ehhmm kak, aku kangen kak shasha. kita ke rumah kak shasha yuk. Aku semalem mimpi buruk kak. Aku takut kak shasha kenapa-napa" dua membalik badannya dan memeluk balik aku.
"Tuhan, sebenarnya akupun semalam mimpi buruk tentangnya." batin ku berbicara seolah mimpi itu benar hingga aku meneteskan air mata.
"Kaaakk, kok nangis.. Yuukkk kita kerumah kak shasha. Aku khawatir banget kak" pintanya memelas.
"tapikan kaka dalam proses pingitan de, kaka ga bisa seenaknya ketemu kak shasha sebelum ijab kabul de" jelasku dengan nada parau.
Tiba -tiba ku lihat adikku mengambil blackberry nya dan di tekan tuts dial. Aku gak tau dia sedang menghubungi siapa. Tapi suasana menjadi gempar ketika aku melihat adikku panik dan pucat.
"Stevia! Tell me What happen to you!! " bentak ku dengan suara mengancam.
"kak shasha kak.." kemudian dia menangis. aku tak mengerti apa yang dia maksud. Ku ambil handphone milik adikku dan ku lihat masih dalam keadaan panggilan keluar.
"beby, what happen beby. where are you..." belum sempat ku selesaikan omongan ku, kudengar suara tangisan dari ujung telpon sana.
tanpa berpikir panjang, aku dan stevia berlari menuju mobil kami. ku tekan pedal gas dalam-dalam hingga kecepatan maksimal.
"Kak, tolong pelankan sedikit kak mobilnya, aku gak mau kita gak jadi ketemu kak shasha karna kaka membawa mobil ini terlampau cepat. aku gak mau masuk rumah sakit kak" kemudian kulihat sosok wanita yang ku sayang menangis dan membuat pikiran ku buyar. Ku pelankan laju mobil ku dan mulai menenangi nya.
"Ok kita sampai, ayo de kita langsung kedalam" ajakku kepada adikku dijawab oleh anggukkan kecil darinya.
Saat aku melangkahkan kaki kelantai dua. aku mulai merasakan degupan kencang di dada ku. degupan ini tak terkendali hingga aku mendengar suara tangis dari lantai dua rumah ini.
Terdapat seorang wanita belia duduk tak berdaya disiku tembok dengan kondisi kamar gelap.
Apa yang terjadi ?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Suck Father
Novela JuvenilAku takut pulang. Aku takut kalau ibu ku pulang telat. Aku gak mau merasakan sayatan silet ataupun peniti pada vagina ku © P Putri Primadini - Nov'2012