Part XI

1.8K 260 229
                                    


******

Maaf bila ada kesalahan kata maupun kalimat dalam penulisan cerita

******

Casanova & House Maid
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Seoul, South Korea

"Tuan.. Kenapa anda melakukan ini pada saya, apa kesalahan saya tuan?"

Raut wajah cemas sekaligus takut, tercetak jelas di wajah sehun. Pria berkulit putih pucat itu kini tengah dalam kondisi diikat kuat pada sebuah kursi sembari dihadapan kan pada sosok jimin yang berdiri angkuh didepan nya.

Jimin memandang sehun dengan wajah dingin, mendekati nya lalu mencengkram rahang pengawal pribadi nya itu cukup kuat.

"Kau dari mana saja, pengawal oh?? Kenapa kau pergi lama sekali dan tak kunjung kembali?"

Kebingungan langsung melanda sehun ketika jimin bertanya padanya. Gawat, kini otak nya harus dibuat berfikir keras untuk mencari alasan agar tuan nya tak curiga jika beberapa saat lalu sebelum di ikat ia pergi menemui ahrin.

"S-saya pergi mencari orang yang memukul anda tuan" jawab sehun berbohong.

"Cihh.. Benarkah?" mendengar jawaban sehun, jimin malah mendecih serta menarik senyum remeh nya.

"Ne.. Tuan"

"Baiklah, kalau begitu laporkan padaku apa yang kau temukan tentang orang yang memukul ku?" jimin mulai menjauhkan tubuh nya dari sehun, melangkah beberapa centi kebelakang lalu melipat tangan didepan dada.

Sehun diam sejenak, ia memikirkan kebohongan yang pas kemudian menjawab. "Saya belum menemukan apapun tuan, orang itu sangat gesit" kata sehun.

"Hahahahahaha.... Gesit kau bilang?" jimin tertawa sambil menurun kan tangan nya dari dada. "Tentu saja orang itu sangat gesit dan tak bisa kau tangkap. Karena memang anjing tak bisa menangkap ekornya sendiri"

"Huh? Apa maksud anda" mulai kebingungan lah sehun dengan ucapan jimin.

"Aku sudah tau semua nya pengawal oh, kau kan orang yang memukul ku malam itu?"

"A-anda bi-bicara apa tuan, mana mungkin saya berani menghianati anda"

"CK.. Masih tidak mau mengaku juga... Sekertaris kim" jimin memanggil seokjin yang kebetulan sudah ada disana lalu meminta beberapa lembar kertas dari tangan nya.

"Lihat ini" jimin memperlihatkan selembar kertas hasil evaluasi sidik jari tepat didepan sehun. "Sidik jari mu ada ditongkat golf yang digunakan pelaku untuk memukul kepala ku, kau masih mau mengelak nya" tutur jimin sarkas.

Bergetar sudah bibir sehun, ia menelan ludah nya kasar dan memandang isi kertas itu dengan gerlingan mata ketakutan. Sial, sehun lupa memakai sarung tangan saat memukul jimin.

"Dan satu lagi" jimin kembali bergumam, tangan nya terangkat mengusap pipi sehun. "Kenapa kau melakukan operasi bedah plastik?"

Shit.. Rasanya sehun ingin mengumpat saja sekarang, dari mana tuan nya itu tau jika dirinya pernah melakukan operasi bedah plastik.

[End] Casanova & House MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang