Day 1

59 8 30
                                    


🍁🍁🍁

Pintu bus terbuka, langkah kecil dua orang gadis yang jika bersatu akan bersuara tidak ada habisnya itu mulai memasuki bus.

Setelah pintu bus tertutup, keduanya masih berdiri. Menengok kanan kiri, mencari kursi kosong.

"Rel, di belakang tuh." tunjuk nya membuat gadis itu menengok, lalu mengangguk.

"Yuk, dari pada berdiri." Orel menarik tangan Wanda, sahabatnya, menuju kursi paling belakang bus itu, pas tinggal 2 kursi.

Setelah sampe disana, Wanda menoel-noel tangan Orel pelan membuat Orel menengok ke arahnya seolah bertanya 'kenapa?'. Wanda melirik seseorang yang duduk dekat jendela itu, lalu menatap Orel setelahnya.

"Gue duduk di tengah ya, deket ibu itu, hehe" cengirnya, membuat Orel mengerling malas.

"Astaga, gue kira kenapa. Udah cepet." Orel pun akhirnya duduk, dan melirik Wanda yang masih berdiri.

"Ayo, duduk. Ngapain berdiri." menarik Wanda agar segera duduk disampingnya.

Setelah bus berjalan cukup jauh, Orel masih sibuk membalas pesan dari seseorang. Wanda yang melihatnya, memandang jahil.

"Kenapa kalian gak jadian aja sih?" ucapan Wanda membuat Orel mengalihkan pandangannya.

"Jangan mengada-ngada deh, Kun Ge tuh ngga doyan pacaran." Jawab Orel lalu menutup handphonenya.

Wanda terkekeh kecil, "Tapi lo suka kan? Dari dulu kan dia yang lo suka."

Orel tersenyum simpul, "Dia nganggep gue hidup aja udah untung."

"Yeuh, ni orang ya. Gatau kesempatan emas banget."

"Wan, Gue kangen Haechan." rengek Orel, membuat Wanda tertawa garing.

"Haha haha, bisa aja lo ngalihin topik pembiacaraan."

"Ihh serius gue, kangen parah." ucapnya sembari menggoyangkan tangan Wanda.

*drrtt.

"Ada notif tuh,"

Orel masih sibuk merengek pada Wanda, tanpa mempedulikan handphonenya.

"Katanya kangen Haechan, tapi kok wallpaper nya Mark lee."

Orel melirik handphonenya yang menampakkan wajah seseorang bernama Mark Lee tersebut, lalu menyengir ke arah Wanda.

"Lebih kangen Mark sih, kangen banget nget nget." Orel kini menatap layar handphonenya itu.

"Kapan ya lengkap lagi? I miss u so bad Mark Lee huhuhu."

"Khm"

Orel terdiam karena seseorang di pinggirnya itu berdeham cukup keras, seram juga ya. Pantesan Wanda nggak mau duduk disamping nya, mana penampilannya udah kaya ninjago. Orel juga jadi takut sekarang.

Wanda merangkul Orel dan mengukungnya memberi perlindungan. "Bucin mulu lu ah, kesini kan mau nonton konser Shawn."

"Ih Wanda, lo bau ketek." cicit Orel nyaring tapi teredam karena Wanda makin mengukungnya.

"Anjir, ngadi-ngadi mulu lo." kesal Wanda membuat Orel tertawa di balik jaketnya. Gila memang dua orang ini ribut tak ada habisnya di dalam bus. Untung semua penumpang juga tak menghiraukan mereka berdua.

"Ehh lo mau baca buku gue versi inggris nggak? Gue udah cetak satu buat Anna, lo mau lihat dulu nggak?" Orel menegakkan tubuhnya kembali setelah Wanda melepaskan kukungannya, lalu membuka tas nya dan merogoh sesuatu dari sana.

"Mana coba mau lihat?"

Orel memberikan buku nya itu kepada Wanda, buku best seller berjudul Savana itu sudah ia terjemahkan kedalam bahasa inggris untuk di berikan pada Anna sahabat nya yang sama-sama menyukai Nct itu. Mereka bisa kenal karena dulu Anna sedang tersesat di Yogyakarta dan terpisah dari rombongannya, untung ada Orel yang baik hati mau menemaninya sampai menemukan kelompoknya itu.

Maple On You [✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang