Day 7

23 8 21
                                    


🍁🍁🍁

Semacam de javu? Lagi, Orel rasakan pagi ini. Ketika matahari menembus kaca-kaca di depannya itu, tapi tangan seseorang menghalanginya.

Orel tersenyum sebentar, jika memang Mark di savana bisa menjadi Mark kenyataan dalam hidupnya, mungkin dulu ia hanya bermimpi. Tapi, tidak pagi ini.

"Morning, princess." sapanya, tentu dengan senyumannya yang 9999 kali lipat lebih ganteng dari biasanya.

Orel terkekeh pelan, "Kau tau? Kau sama seperti seseorang dalam dunia fiksi jika seperti ini."

Orel terduduk, Mark juga ikut duduk di sampingnya.

"Benarkah? Apa dia keren?" tanya Mark dengan muka penasarannya yang langsung di angguki gadis itu.

"Em, sangat keren." Orel tersenyum.

"Jadi, Ayo wujudkan hari ini, aku akan jadi orang itu untuk mu."

Orel makin meninggikan lengkungan di bibirnya, pagi itu ia tahu bahwa hatinya, sepenuhnya bukan milik Kun Ge nya lagi, ada seseorang yang mampu menghangatkannya juga. Dan siapa yang menyangka, jika itu Mark Lee.

"Makasih, Mark."

Pemuda itu ikut tersenyum, tangannya terulur megusak pelan rambut Orel.

"Mark!"

Mark terkekeh, lalu bangun dari sana.

"Aku akan memasak, mau lihat?" tanyanya, menaik turunkan halisnya.

Orel menggeleng, "Aku masih kehilangan nyawaku."

"Dasar pemalas," lalu Mark pun menghilang dari pandangan Orel. Lebih tepatnya Orel yang memutuskan tertidur kembali. Masih terlalu pagi, pikirnya.

🍁

Orel berdecih pelan di tempatnya, tadi Mark menggendongnya karena ia yang tak mau bangun untuk sarapan.

Berakhirlah ia di meja dengan makanan yang sudah ada di depan matanya. Oiya tentu yang masak Mark, Orel melihatnya tadi.

Dasar pemuda keras kepala, Orel menatap makanan itu datar, mungkin dulu ia ingin sekali sampai berkhayal untuk di buatkan masakan oleh idola nya ini, tapi masalahnya ia masih mengantuk dan butuh tidur, 30 menit saja.

"Ayo di makan." Mark yang akan menyuap itu berbicara.

Orel gak bohong, matanya masih berat. Ia menggeleng, "Nanti dulu ya,"

Mark menghela nafasnya, ia mengambil makanan itu. "Aaaaa" ucapnya membuat Orel langsung meliriknya.

Pemuda itu menggantungan tangannya yang sedang memegang garpu berisi pancake itu.

"Aaaaaa, ayo makan. Kita akan mengunjungi taman Maple dan berkeliling hari ini." ucapnya riang.

Orel mengangguk kecil, "Iya-iya, tuan Mark Lee."

Sesuap, dua huap, tiga huap. Orel malah keasikan. Ya kapan lagi coba?

Ia baru membuka matanya kembali, tadi ia makan sambil menutup matanya.

Dan saat Orel sadar, ia melebarkan matanya. "Garpunya?"

"Iya biar gak ribet aku juga sekalian makan," ucapnya enteng, padahal Orel udah gatau lagi nih perasaannya. Satu garpu berdua, sarapan di buatin.

Orel meringis kecil, memijit pelipisnya.

"Kenapa?" tanya Mark khawatir.

"Tidak, sudahlah teruskan saja sarapanmu. Aku kembali ke kamarku ya."

Maple On You [✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang