Day 3

40 7 29
                                    

🍁🍁🍁

Hari ini konser Shawn Mendes di jadwalkan, dua orang gadis serampangan itu baru saja keluar dari hotel kediaman mereka.

Bisa di lihat dari gaya mereka yang heboh dan membawa ini itu segala macam.

Sudah macam tempat tempelan berjalan.

Ya gimana ya, namanya juga konser. Pengen di notice, bawa-bawa hadiah juga. Belum lagi tas yang berisi make up dan buku yang Orel bawa.

Oiya, buku nya sudah kembali. Entah siapa yang mengembalikannya, dia malaikat penolong bagi Orel.

Buku itu tiba-tiba ada di kursi yang sempat ia duduki sebelumnya, saat ia kembali untuk duduk, ia pun kaget dan tak percaya buku nya ada di situ.

Masih lengkap tidak ada satu hal pun yang kurang, bahkan note yang ia selipkan di dalamnya.

Sungguh, entah siapapun, Orel sangat berterimakasih.

"Gue udah cantik kan, Rel?" tanya Wanda memutar badannya.

"Jelek banget anjir, panas mata gue." canda Orel menutup matanya dengan satu tangannya.

"Lo pikir gue bibit unggul cabe malika." ucap Wanda kesal.

Orel menatap datar sahabatnya itu, "Malika itu kedelai, asal lo tau aja."

"Iya gue tau, dan gue gapeduli. Hahahaha." Wanda malah cekikikan sepanjang jalan, membuat Orel menutup wajahnya dari pandangan aneh orang lain dan berjalan cepat menjauhi Wanda.

"Bukan temen gue."

Padahal dari kemaren juga kelakuannya sama, memang dasar tidak sadar saja.

🍁🍁🍁

Setelah sampai stadion concert, Orel dan Wanda akhirnya bertemu Anna.

Orel memberikan buku nya pada Anna, gadis yang tingginya jauh dari nya itu sangat senang di berikan buku berjudul savana.

Setelah berbincang sebentar, karena tiket hall yang mereka punya berbeda, ketiga nya pun berpisah.

Betapa senangnya Orel karena tiketnya itu termasuk paling depan dan kalangan vvip, ia jadi leluasa melihat wajah Shawn dengan sangat jelas.

Jiwa fangirlnya meliar saat Shawn menyanyikan sebuah lagu berjudul Nervous.

Sepanjang konser dia tak henti-hentinya ikut bernyanyi, dia merekamnya dengan jelas dalam sel memori yang bernama otak itu.

🍁

Setelah konser selesai, ia celingukan berdiri di luar menunggu Wanda dan juga Anna yang tak kunjung datang, dan sialnya ia tak bisa menahan lagi atau ia akan ngompol ditempat, kan memalukan.

Ia pun terburu-buru mencari toilet, senyum mengembang saat di dapatinya toilet tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia pun langsung masuk dan boom! Banyak sekali orang, sial.

Mau tak mau dia harus mengantri, mau mencari toilet lain takut tidak keburu.

🍁

Orel bernafas lega, saat semuanya telah ia keluarkan. Syukurlah tidak akan ada artikel "Seorang gadis muda kedapatan buang ari kecil sembarangan", Orel menggeleng keras.

"Mikir apa sih Rel,"

Sembari berjalan ia menunduk mencari kontak Wanda, hendak menelponnya.

*Gubrak.

"Awww!"

Damn! Orel menabrak seeorang, tinggi sekali, itulah yang ia pikirkan ketika mendongak.

Posisinya terduduk sekarang, karena sebenarnya ia terpental.

Maple On You [✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang