Goodbye Autumn

41 6 47
                                    


🍁🍁🍁

"Pada akhirnya, aku tak bisa melepaskan atau bahkan menggenggammu."

🍁

Orel tersenyum simpul melihat gelang di pergelangan tangannya.

Pagi ini adalah akhirnya, semuanya kembali pada tempatnya. Walaupun ada satu hal yang ia tak bisa kembalikan, perasaannya.

Bagian yang paling ia ingin tahu adalah, surat yang di berikan pemuda itu malam tadi di ambang pintu.

Katanya, "Jangan di baca disini, baca jika kau sampai rumahmu."

Saat Orel tanya, "Kenapa?"

"Nanti kamu nggak mau pulang," jawabnya dengan kekehan kecil.

"See you, Orel."

Malam tadi, salam perpisahannya.

Orel menghembuskan nafas beratnya.

Orel melirik sahabatnya yang sedang tidur bersandar pada nya itu.

Orel menggoyangkan tangan Wanda pelan.

"Ayo, sudah waktunya."

Wanda bangkit dan melihat Orel lekat, "Galau lo brou?"

Orel terkekeh mendengarnya, "Apaan dah, nggak." iya, nggak salah lagi.

"Terus kenapa? Pengen ee lo? Kusut banget tu muka."

"Sialan,"

Kedunya tertawa bersama, hanya karena beberapa kata ajaib yang di bicarakan.

🍁🍁🍁

Orel tersenyum melihat ketika seseorang tersenyum padanya di dalam mobil.

Ia turun dari mobil menghampiri Orel, "Apa kabar upil?" lalu membawa gadis itu kepelukannya.

Orel terkekeh pelan di pelukan orang itu.

"Baik, tapi tidak baik juga."

"Baiklah, mari pulang ke rumahmu."

"Uhm, makasih Kun Ge."

🍁🍁🍁

Orel melambaikan tangannya pada Kun yang buru-buru pergi karena ada rapat penting katanya.

Ia kembali ke kamarnya, mengambil bagpack nya dan mengeluarkan surat putih yang di beri hiasan maple pada pengaitnya.

Lucu, itu yang ada di pikiran Orel.

Sore itu, jemarinya membuka surat yang di berikan si pemuda keras kepala.


🍁

Hallo, Aurelia.

Kau sudah sampai rumah dengan selamat kan? Tentu saja harus.

Entah apa yang akan terjadi selanjutnya setelah ini, tapi aku sangat berterimakasih padamu. Terima kasih satu minggu ini. Terimakasih untuk tidak takut duduk di sebelahku, terimakasih pula untuk menjadikan ku tokoh utama yang manis di bukumu. Hehe, aku yang menemukannya, seseorang dengan pakaian tertutup di bus malam itu. Aku mengembalikannya karena melihat list yang ada di sana, untung saja aku menemukanmu. Maaf untuk tak menyapa mu saat itu.

Entah kenapa, aku ingin mencari mu malam itu. Saat konser, iya aku sengaja datang kesana. Sialnya, aku di kenali hahaha. Tapi, tak apa. Pada akhirnya aku menemukanmu juga. Lagi, terimakasih untuk tidak takut dan meninggalkankun saat seperti itu.

Entah kenapa, aku ingin menjadi seorang Mark di bukumu, apa itu aneh? Aku ingin kau bersamaku lagi, lagi, lagi, sampai hari berikutnya. Kau adalah Maple ku, begitu kan kataku. Jika seseorang bertanya, siapa yang dapat membuatku merasa lebih bahagia, maka kau ada di dalamnya.

Maple On You [✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang