WARNING!1!1!1!
Dimohon untuk membaca ini seorang diri:))))Hari ini beberapa penghuni kos banyak yang masuk siang. Alhasil kosan jadi sepi banget.
Cuma ada Yujin, Chaewon,Hyewon, Shuhua, dan Wonyoung.
Nako, Eunbi, dan Hitomi gak kuliah, mereka lagi keluar.
Shuhua dan Wonyoung sedang memainkan ps milik Yena. Walaupun mereka gak terlalu ngerti, tapi bolela.
"Cara loncatnya gimana sih?" tanya Shuhua bingung.
"Gatau, pencet aja semuanya," balas Wonyoung.
"Kalian ngapain?" ini Hyewon.
Dia duduk di belakang keduanya sambil mandangin layar tv. Mereka dari tadi main tapi belum ada nyerang.
"Ini tuh caranya gin—"
"AH GAASIK! MASA WONYOUNG DIAJARIN!" Shuhua langsung ngegas saat karakter dia melambung karena tertampol.
"Ya maaf, anggap aja simulasi," ucap Hyewon.
Wonyoung menatap Hyewon sebentar.
"Kok jadi kalem banget?" Gitu.
"Nah ini nih gini,"
Hyewon ngajarin Wonyoung ama Shuhua dengan penuh kesabaran.
Demi ngeue apa yang tidak, gitu kalo kata Hyewon.
3 ronde udah berlalu, akhirnya Shuhua ama Wonyoung udah cukup mahir mainnya. Jadi Hyewon nontonin doang sambil nunggu momen yang tepat buat ngerealisasiin rencana dia.
"Won, lu jaga ni dua bocil. Gue ama Chaewon ada urusan penting," ucap Yujin yang tiba - tiba keluar bareng Chaewon.
"Mau kemana?" tanya Hyewon. Padahal hatinya dah dugem saking senengnya.
"Ada yang mau diomongin. Udeh lu disini aja," ucap Yujin sembari pergi bersama Chaewon.
Wonyoung dan Shuhua belum jengah juga, mereka nyobain semua karakter dan saling serang.
Kalo diliat - liat, Wonyoung lebih jago dari Shuhua. Jadi Shuhua sering kesel, misuh - misuh, kadang loncat - loncat juga.
Hyewon fokus ke sesuatu yang terkadang berguncang itu. Ia merasakan sesuatu mengeras di bawah sana.
"Shit," umpatnya.
"Kak Hyewon kenapa?" tanya Wonyoung.
"G-gak papa," jawab Hyewon sambil senyum.
"Oh ok," Wonyoung kembali fokus ke permainan.
Hyewon masi mikir keras, gimana supaya bisa intro. Kan ga estetik kalo dia ngomong 'ngeue yu de'
Tapi bukan Hyewon namanya kalo ga cemerlang otaknya untuk hal - hal berbau anu. Dia mulai buka suara.
"Kalian gak bosen?" intro dulu ye kan.
"Lumayan sih," jawab Shuhua. Bosen kalah mulu.
"Main game lain mau?" tawar Hyewon.
"Mau mau," Shuhua dan Wonyoung mengangguk sumringah.
"Oke, tunggu bentar," ucap Hyewon sembari melangkah ke dapur. Dia ngambil pocky di dalam kulkas abis itu balik lagi.
"Kita main batu gunting kertas, abis itu, siapa yang sama harus makan satu stik ini," ucap Hyewon.
"Asik juga," ucap Wonyoung.
"Matiin dulu psnya," suruh Hyewon.
Wonyoung manut aja , dia nyusun balik ps itu abis itu duduk bersama Shuhua dan Hyewon.
"Kita mulai ya,"
Diluar ekspektasi Hyewon, yang sama justru Shuhua ama Wonyoung.
"Gila, gue makin engas," batin Hyewon sambil nutupin anunya.
"Gigit ini nyong," ucap Hyewon sambil menyodorkan setangkai pocky.
"Nah Shuhua gigit yang satu lagi,"
"Lah trus cara nentuin yang menang ama kalah gimana?" tanya Shuhua. Gak asik dong ya kalo main gini doang.
"Bagian tengahnya aku kikis pake pisau ya, jadi siapa diluan yang sampe situ, dia menang," Jelas Hyewon.
"Ok,"
"Siap ya, 1... 2.... 3!"
Sesuai harapan, bibir Shuhua dan Wonyoung saling bersentuhan karena keduanya pengen lebih awal sampe ke garis yang dibikin Hyewon.
"Aaa!!" Wonyoung berteriak sambil ngusap - ngusap bibirnya.
"Ciuman pertama akuu huaaa," Wonyoung nangis kejer.
Sementara Shuhua biasa aja.
"Ciuman pertama? Bukannya dia pernah dicipok Yujin?" batin Hyewon sambil memandangi Wonyoung yang lagi nangis.
"Stt udah, lanjut main yuk? Abis itu kak Hyewon ajak main ke timezone," bujuk Hyewon.
Wonyoung akhirnya berenti nangis. Dan lanjutin permainan mereka.
Kini yang sama adalah Hyewon dan Wonyoung. Hyewon menunjukkan smirknya abis itu memulai aksinya.
"Shuhua bikinin garisnya," suruh Hyewon. Shuhua menurut.
"Mulai!" seru Shuhua.
Dengan cepat Hyewon dan Wonyoung menggigit benda itu dan akhirnya bibir mereka bersentuhan. Wonyoung hendak memundurkan wajahnya, namun Hyewon denhan cepat menahannya dan menekan tengkuk Wonyoung.
Tanpa peduli bahwa Wonyoung masih di bawah umur, dia melumat bibir ranum itu sekaligus menyesapnya.
"Emh! Emnnhh!!" Wonyoung memukul - mukul tubuh Hyewon sampai akhirnya Hyewon melepas ciumannya.
"B-brengsek!" umpatnya kemudian berlari keluar kosan. Hyewon hanya diam.
Saat membuka pintu kosan, Wonyoung berpapasan dengan seseorang. Namun Wonyoung mengabaikannya dan melangkah menjauh dari kosan.
Karena Wonyoung main pergi aja, pintu kosan ga ditutup lagi ama dia. Akhirnya orang itu nyelonong masuk.
Kehadirannya sukses bikin Shuhua dan Hyewon kaget.
"Miyeon? Kamu ngapain kesini?" tanya Shuhua.
"Aku mohon balik sama aku," jawab Miyeon gak nyambung.
"Tap—"
"Aku mohon Shuhua. Aku janji bakal berubah demi kami," ujar Miyeon lagi.
Shuhua menatap Hyewon sebentar seolah meminta bantuan. Hyewon mengangguk sekali sebagai kode bahwa ia akan membantu.
"Sorry bro, tapi Shuhua sekarang udah jadi milik gue," ucap Hyewon santai sambil ngerangkul pinggang Shuhua.
"Ngaku - ngaku lo bangsat!" ucap Miyeon gak percaya.
"Loh? Mau bukti?"
"IYA!"
Grep
Mata Hyewon dan Miyeon terbelalak.
Gimana engga, Shuhua tiba - tiba narik tengkuk Hyewon dan langsung melumat bibirnya dengan ganas.
"Emhhh mhhh," Hyewon mendesah lebay supaya Miyeon kepanasan.
"Sialan," umpat Miyeon.
Cowok itu menarik Hyewon kemudian memukul rahangnya dengan keras.
"Ngentot," umpat Hyewon seperti biasa.
"Sakit kimak!" ucap Hyewon kemudian balas memukul Miyeon.
Selanjutnya terjadi adegan baku hantam.
Adegan ranjangnya pending dulu ya, gaada inspirasi:)
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙷 𝚄 𝚂 𝙷 !
Fanfiction[Tidak dilanjutkan lagi] rated M. Cerita ini hanya fiktif, tidak ada hubungannya dengan dunia asli tokoh.