Warning! 21+
ini hanya fiksi.
Sudah dibold, italic, dan underline.
APA PERLU PAKE CAPSLOCK HAH?"H-hahhh,"
"Shhh, fashterhh saynghgghh...,"
"Ahhhh"
Yujin dan Minju sampai pada puncak mereka. Yujin mengeluarkan miliknya kemudian tertidur lelap sambil mendekap tubuh Minju.
"YUJIINNNN,"
Suara melengking dari oknum bernama Yena memenuhi seisi kosan. Sekangen itu Yena ke Yujin.
"Semoga lancar ampe hari h ya, bro," ucap Yena sambil nepuk - nepuk pundak Yujin. Yujin senyum tipis trus ngangguk.
"Lo kapan nyusul?" tanya Yujin.
"Nanti lah, pas udah mapan," ucap Yena.
"Halah,"
Kondisi kosan saat ini cukup sepi. Cuma ada beberapa anggota disini. Sisanya ada yang sekolah ada yang ngampus.
Di dapur, ada dua manusia yang lagi ngobrol santai. Keliatan keduanya kayak nyaman satu sama lain. Siapakah itu?
Yuqi dan Yuri.
"Shuhua udah dibawa Miyeon. Lo masih disini juga?" tanya Yuri sambil ngaduk - ngaduk susunya.
"Lo ngusir gue?" tanya Yuqi sambil memasang wajah cemberut.
Yuri mendelik, "Ga gitu," ucapnya.
"Jadii?"
"Ya kan lo gaada temen deket," ucap Yuri.
"Semua bakal deket seiring berjalannya waktu. Gue nyaman disini,"
"Nyaman di samping lo,"
"Hahaha, emang apa yang spesial disini?" tanya Yuri.
"Gatau deh. Nyaman aja sama suasananya." ucap Yuqi sambil natap sekelilingnya dan diakhiri dengan tatapan lembutnya di mata Yuri.
Dadanya berdegup kencang ketika ngeliat mata Yuri. Dia bener - bener dibuat jatuh cinta. Ia sangat menyukai bagaimana Yuri bertingkah imut secara sadar atau tidak. Bagaimana Yuri mengocehinya atau orang lain.
Ia suka Yuri.
Benar - benar suka.
Bukan nafsu.
"Selagi belum sah, nikung masih halal dong?" -Song Yuqi 2k20
Di sisi lain, di ruang tengah. Seorang pemuda lagi ngeliatin Yujin, Minju, dan Yena yang masih berdiri di depan pintu sambil ngobrolin 'kabar gembira' bagi mereka.
"Ciee yang bentar lagi nikah," ucapnya tanpa menoleh ke arah mereka. Ucapannya tentu aja narik perhatian tiga orang itu.
"Ucapin selamat dong," ucap Yena sambil cengar - cengir.
"Lah? Emang gue ngomong ama kalian?" tanyanya.
"Won, plislah. Udah gede kan lo, pikirannya yang dewasa dikit napa," ucap Yena..
"Mereka mau nikah?" tanya Chaewon.
"Yaiya gob—"
"Liat besok, pasti ada kejutan," ucap Chaewon sembari melangkah ke kamarnya.
Flashback
Peluh membasahi tubuh dua insan itu. Desahan demi desahan keluar dari bibir keduanya. Mereka bergerak sesuai ritme. Menikmati setiap gerakan yang mereka ciptakan.
Yujin duduk bersandar di kepala tempat tidur. Sementara Minju bergerak naik turun di pangkuannya.
"Ahhh.. Ahhh.. ahhh,"
Tangan kekar Yujin bergerak mengelus punggung mulus Minju yang telanjang. Ia melakukan gerakan seperlahan mungkin untuk lebih meningkatkan birahi kekasihnya.
Selagi tangannya mengekus punggung Minju, ia juga merapatkan wajahnya ke tubuh bagian depan Minju. Ia menjulurkan lidahnya , menjilat benda kecil yang menegang itu. Bulatan sintal itu terus tergoncang sesuai gerakan Minju, Yujin merasa ingin menggigit benda itu dan membuatnya berhenti bergerak.
"AHHH," desah Minju. Ia masih dengan gerakan menggenjotnya. Tangannya ia letakkan di belakang kepala Yujin , menekan tubuhnya agar lebih rapat pada Yujin.
"S-sayanghh.. le-lebih cepathhh nghhh shhh," Yujin mendongakkan kepalanya. Minju dengan cepat bergerak, mendekatkan wajahnya pada leher Yujin. Mengecut lembut tonjolan di leher kekasihnya kemudian menghisapnya.
"Arghh," rintih Yujin. Minju masih dengan aksinya, ia mengecup leher hingga bahu Yujin, meninggalkan tanda kepemilikan disana.
"H-hhahh... a-aku mau s-sampe jinhh ahh.. Syaangghh,"
"B-barenghh uhhh,"
Yujin memegang pinggang Minju. Membantu Minju untuk bergerak naik turun.
"AHHHHH,"
Tiga sentakan terakhir dengan penyatuan sempurna itu mengakhiri ronde pertama mereka.
Minju dan Yujin mendongak. Tubuh Minju melemas, ia menjatuhkan tubuhnya di dada bidang Yujin dengan nafasnya yang masih terengah.
Yujin memegang pinggul Minju kemudian membawa posisi Minju berbaring dan ia berada di atas Minju.
Yujin perlahan menggerakkan adiknya, membuat tubuh Minju tersentak mengikuti dorongan yang Yujin berikan.
Bibir tebal Yujin mulai melakukan tugasnya. Ia mengecut singkat bibir Minju yang sedikit terbuka dan mengeluarkan desahan secara berulang - ulang. Hingga ketika ia merasa cukup, ia mulai memberikan lumatan lembut yang diakhir dengan lumatan ganas.
"Mnnhhh," rintih Minju.
Tangan Yujin juga tak tinggal diam. Yang satu menumpu tubuhnya dan yang satu lagi sibuk menjamah tubuh Minju.
"Mmhhh... Hmmm...,"
"Shhhh,"
"Ahhhh ahhh"
Yujin semakin mempercepat genjotannya. Minju juga membantu. Cewek itu melingkarkan kakinya di pinggang Yujin untuk menyempurnakan persatuan mereka.
"A-akuhh.. kel—ahhh,"
"Minjuuughhhhh," Yujin merintih. Bergerak lebih cepat meski Minju sudah mencapai puncaknya.
"A-ampunhh sayanggg ahhh,"
"S-sedikithh lagihhhh.. Arghhh,".
" Ahhhhhh,"
Minju mendongakkan kepalanya, meresapi rasa hangat yang memenuhi rahimnya. Saat Yujin sudah mengeluarkan semuanya, barulah mereka berhenti. Yujin mencabut adiknya kemudian tidur mendekap tubuh Minju.
Tbc
Vote cameo.
---
Jeon Heejin
Kim Sihyun
Bona
------
Han Seungwoo
Bangchan
---Dua kategori.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙷 𝚄 𝚂 𝙷 !
Fanfiction[Tidak dilanjutkan lagi] rated M. Cerita ini hanya fiktif, tidak ada hubungannya dengan dunia asli tokoh.