" jimin, jaga kesehatan mu. Kau sudaj mulai bekerja ya? Mianhae,appa tidak bisa memenuhi kebutuhan mu" tuan park mengelus surai park jimin
"Appa,aku sudah besar. Sudah saatnya aku bekerja" jimin menggenggam tangan tuan park
Tuan park tersenyum,rasa bangga menyelimuti nya.
"Tidurlah,nak. Besok hari pertama mu bekerja kan? Jangan sampai terlambat,ne?" Tuan park berdiri,dan berjalan keluar kamar.
.
.
.
.
.
."Eomma,jimin oppa bekerja di perusahaan jeon Jungkook" jae ri memelas kesal
"Bukannya bagus?" Tanya nyonya park
"Aneh eomma, aku harus bersaing dengan nya karna perusahaan Amerika tertarik pada jimin"
"Lalu?"
"Kalau aku kalah saing,peluangku untuk naik jabatan akan sedikit" jae ri semakin kesal.
Tuan park memasuki ruangan, ia menatap tajam pada jae ri
"Kalian berdua,jika tak menyukai putra ku. Silahkan keluar rumah" kesal tuan park
"Atas hak apa kau mengusir ku?" Nyonya yg duduk langsung berdiri
"Kau dan anakmu,setiap hari menjelekkan jimin. Seolah kalian berdua sudah sempurna, kau tau betapa kesalnya aku? Aku diam,karna Jimin tak mau kita bertengkar. Kali ini,aku tidak akan tinggal diam. Kalian membuatku muak,bagaimana aku bisa menikah dengan wanita seperti mu? Dan kau park jae ri, jika kau tak berubah dan terus mengikuti sifat ibumu,aku yakin kau akan kesulitan dalam mendapatkan pacar" ucap tuan park panjang lebar
Jimin yg sudah mau tidur,kembali turun kebawa. Dapat ia lihat ibu dan ayahnya sedang berdebat
Jae ri menunduk dalam.
"Kau selalu sembarangan berbicara. Ayo,jae ri kita keluar" nyonya park menarik tangan jae ri
Ia berhenti tepat didepan jimin
"Senang kau sekarang? Aku dan ayahmu bercerai? Anak sialan" desis nyonya park
Jimin diam,ia berusaha meyakinkan bukan salahnya tapi tetap saja. Perasaan yg selalu nyalahkan diri sendiri memerogoti tubuhnya
"Tenang nak,bukan salah mu. Kau sudah melakukan yg terbaik,appa sengaja melakukan nya agar kau tidak merasa tertekan lagi" tuan park menepuk pelan pundak jimin
Jimin tersenyum kecut
Ayahnya salah, Sangat salah. Jimin malah merasa lebih tertekan dari sebelumnya
"Appa,kau baik-baik saja?" Jimin memandang mata yg senduh
"Appa baik-baik saja nak,kau tidur lah. Besok kau harus berjuang melawan mereka" appa berjalan memasuki kamar
.
.
.
.
.
.
.Nyonya park dan jaeri tidak tau tinggal dimana, jimin masih melihat jaeri dikantor nya.
Sama seperti biasa sinis
"Jimin apa kau baik-baik saja?" Taehyung memandang muka lelah jimin
"Aku baik-baik saja tae" jimin tersenyum pelan
"Jim,katakan jika kau sedang sakit" Jungkook menatap khawatir jimin
"Tidak, sajang-nim. Aku baik-baik saja,ini proyek besar untuk perusahaan. Aku harus bisa mendapatkannya. Agar aku merasa berguna" suara jimin mengecil.
Semua tertunduk diam
Tidak ada yg tau bagaimana perasaan jimin akhir-akhir ini. Tae hanya tau orangtuanya bercerai karena dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕨𝕠𝕣𝕝𝕕 𝕨𝕚𝕥𝕙𝕠𝕦𝕥 𝕗𝕖𝕖𝕝𝕚𝕟𝕘𝕤 || Y̳o̳o̳n̳m̳i̳n̳ (Completed ✔️)
Randomkenapa kalian tidak punya perasaan? kalian semua membuatku tertekan Kalau ada yg salah,kasih tau ya. Aku bakal perbaiki lagi. Ven bukan tipe yg baperan kok kwkwk