"min ji jangan lari-lari" teriak jimin dari luar rumah
Minji berlari mengelilingi padang rumput hijau didepan rumahnya
"Papa, disini sangat nyaman" ucap minji ketika melihat jimin mendekatinya
"Tentu, itu milik appa. Dan jangan sampai kau merusak bunga nya minji" peringat jimin
"Ne papa" minji membuat tanda hormat.
Jimin tertawa sambil mencubit hidung anaknya
Angin menerpa rambut jimin,membuatnya melayang secara lembut.
Warna biru berawan dilangit begitu cerah, warna coklat bola mata jimin bersinar begitu indah.
Air laut yg terus bergerak menabrak karangan, membuat suara gemercik air memenangkan
Kapal berlayar,pergi dan kembali dengan keadaan yg berbeda. Tapi hari ini terasa berbeda(mungkin) kapal besar berhenti didepan pelabuhan. Rumah besar jimin menghadap langsung ke arah laut.
Pria pucat itu, kembali dengan tuxedo hitam pekatnya
Jimin memperhatikan pria itu dengan seksama, menunggu giliran pria itu memandang nya.
Tepat beberapa menit, yoongi memandang jimin dengan senyum hangatnya
Ia berjalan mendekati jimin
"Appa" panggil minji
"Hei,putri kecil ku" yoongi mengangkat minji kepelukan ny
"Apa minji merepotkan mu lagi jimin?"
"Minji tidak nakal appa" jimin mempautkan bibirnya kesal
"Yah, dia anak yg baik setelah kau pergi" jawab jimin
"Baiklah baiklah,ayo kembali kerumah. Kau suka daerah di sini atau kita langsung kembali ke perkotaan?" Tanya yoongi
"Kau baru sampai, kita tinggal beberapa hari lagi. Disini sangat nyaman,tidak berisik" jawab jimin
"Kita bisa pindah kesini jika kau mau" tawar yoongi
"Tidak,minji akan kesulitan saat kesekolah"
"Padahal kau suka disini"
"Minji tidak betah"
Yoongi merangkul jimin dan mengajak nya masuk kerumah
.
.
.
.
.
.
."Appa,apa besok kita bisa kembali kerumah? Aku benar-benar tidak nyaman" minji menarik lengan ayahnya
"Jika itu yg kau mau,kita akan kembali, ini sudah malam. Tidur lah" yoongi mencium kening anaknya
"Ne, jalja appa"
"Ne jalja"
Yoongi meninggalkan kamar minji ketika memastikan ia tertidur
Jimin berdiri dibalkon kamarnya,yoongi berjalan mendekati nya dan meletakkan dagu di pundak jimin
"Bintang nya terang ya" gumam yoongi,tangan berurat itu melingkar dipinggang jimin
"Yah,sangat indah"
"Besok kita kembali kerumah,minji tidak nyaman" kekeh yoongi
"Yah,dia selalu protes padaku,kapan kau pulang.membuat ku agak kewalahan" kesal jimin
"Aku merindukan mu" jimin berbalik dan memeluk balik yoongi
Yoongi menatap kedalam mata jimin
Ia mendekati wajah jimin dan mencium lembut jiminMengigit bibir itu secara halus dan melepaskan paut
"Terima kasih jiminie" ucap yoongi
Jimin tersenyum malu
"Tidak perlu hyung" jimin memeluk yoongi erat
Yoongi mengelus surai itu dengan penuh kasih sayang
Yoongi dan jimin memandang pemandangan yg sama di malam harinya
"Aku tidak akan pernah berhenti berucap syukur,jimin" bisik yoongi
Membuat jimin sedikit merinding
"Dingin Hyung" ucap jimin
"Ayok tidur" ajak yoongi
"Ganti baju mu dulu" perintah jimin
"Baik"
.
.
.
.
.
.
.
."Bunga mu di halaman sedikit kering, aku menyiramnya dengan air kemarin. Dan kembali tumbuh dengan baik"
"Aku sudah menyuruh mu jangan mengurus halaman kan??" Yoongi menyatukan alisnya heran
"Aku bosan, berhenti memperlakukan ku seperti ratu" jimin memutar bola matanya malas
Yoongi hanya terkekeh pelan
"Jungkook sedang hamil tua, sebentar lagi akan melahirkan mungkin. Jin hyung melahirkan bayi kedua yg lucu,aku benar-benar gemas" ucap jimin
Yoongi tiba-tiba mengunci jimin diantara kedua tangannya dan membuat jimin sedikit terkejut
"Ayo buat adik untuk minji" bisik yoongi
.
.
.
.
.
.
.
.THE ENDD
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕨𝕠𝕣𝕝𝕕 𝕨𝕚𝕥𝕙𝕠𝕦𝕥 𝕗𝕖𝕖𝕝𝕚𝕟𝕘𝕤 || Y̳o̳o̳n̳m̳i̳n̳ (Completed ✔️)
Diversoskenapa kalian tidak punya perasaan? kalian semua membuatku tertekan Kalau ada yg salah,kasih tau ya. Aku bakal perbaiki lagi. Ven bukan tipe yg baperan kok kwkwk