11.

2.1K 189 2
                                    

" bukan kah aku sudah menyuruh jimin agar tidak terlalu lelah?" Uisa daniel menaikkan alisnya.

"Dia saja yg tidak mau mendengar kami" ucap jin yg sudah berada di ruang kesehatan.

"Oke oke hyung,aku tak menyalahkan mu" daniel menatap kakak angkatnya dengan kesal.

"Dimana yoongi?"

"Dia ada urusan" namjoon masuk ke ruang dan menatap jin.

"Apa?" Kesel jin

"Kenapa kau jadi sensitif?"

"Aku pusing namjoon"
.
.
.
.
.
.
.
.

"Scandal nya akan berakhir,kau mau pulang sendiri atau aku tendang?" Yoongi menatap sinis jane.

"Apa?" Jane tiba-tiba mengeluarkan keringat dingin.

"Rekaman mu sudah terekam disini" yoongi menunjukkan sound recording nya kepada jane.

"Ba-bagaimana bisa?" Bota mata janr bergerak seiringan rasa panik nya.

Pintu dibuka secara paksa.

Ayah dari jane datang, dengan beberapa bodyguard nya.

"Wah, pengecut sekali. Jika aku beberkan ini, karier jane dan saham mu akan merosot turun" yoongi tersenyum sinis.

"Apa yg kau inginkan?" Tanya kepala botak itu dengan amarah.

"Buar klarifikasi kalau kalian menjebak ku, dan akan aku bebaskan kalian dari tuntutan itu!" Yoongi melemparkan dokumen tentang artikel palsu yg dibuat-buat.

"Dan jangan pernah menjebak seorang min yoongi jika kau belum mengenal bisnis dengan baik" yoongi meninggal hotel yg digunakan jane.

Jane merosot turun, kariernya diujung tandung.

"Kau tenang saja, kita hanya perlu melakukan apa yg dia minta"

Jane hanya mengangguk pasrah.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Lihat,seorang min yoongi kembali ceria"

"Ceria matamu" yoongi melemparkan jas nya kepada namjoon.

"Selanjutnya apa?" Tanya hoseok

"Aku harus berbicara pada taehyung"

"Wah gentleman sekali tuan min yoongi"

" Sudah jangan mengejek dia,itu taehyung datang" ujar namjoon

Taehyung memasuki ruangan yoongi

"Haik, aku dan hoseok akan membeli minuman" namjoon sengaja memberikan waktu luang untuk mereka

"Ne,aku pergi dulu"

Namjoon dan hoseok pergi meninggalkan mereka.

"Tak apa meninggal mereka?"
Tanya hoseok

"Tak apa,air muka taehyung sangat baik hari ini" ujar namjoon.

"Jadi apa?" Tanya taehyung

"Kau sudah baca artikel nya kan? Aku sudah menunjukkan semua nya"

"Hyung,aku dari awal sudah tau apa yg akan kau lakukan. Aku juga sudah mendengar penjelasan nya dari namjoon. Ha, berdiam dengan mu membuat ku muak. Bagaimana kita pergi makan makanan panggang. Aku akan mengajak jimin juga"

Yoongi membalak kan matanya terkejut.

Segampang ini kah taehyung memaafkan nya?

"Arraseo,nanti malam atur tempat saja"

Taehyung tersenyum,ia melihat ke lekukan bibir itu.
.
.
.
.
.
.
.

"Jadi, sekarang kalian baikan?" Tanya jimin

"Kami tidak bertengkar" ucap taehyung

"Bajingannn sekali kau tae" Jimin melempar sumpit ke arah taehyung.

Semua tertawa karna nya.

Yoongi tersenyum tipis, semua menatap yoongi dengan aneh.

"Ada apa?" Tanya yoongi kesal.

"Tidak ada" semua pura-pura buta.

"Baiklah-baiklah, kita rayakan keberhasilan yoongi melawan musuhnya" namjoon mengangkat gelasnya menandakan bersulang.

Semua mengangkat gelasnya dan bersulang.

"Ah,aku harus pulang" ucap hoseok.

"Benar,ini sudah jam setengah 1" namjoon menarik jin yg sedang tertidur disampingnya.

"Yoongi antar jimin pulang" taehyung buru-buru menarik jungkook pergi.

"Yak!" Teriak jimin yg tak di hiraukan yg lain.

"Tinggal kita berdua" yoongi terkekeh

Jimin hanya tersenyum kikuk.

"Lama tidak berduan seperti ini jiminie" ucap yoongi.

"Ne, selamat karna sudah bebas" ucap jimin

"Yah,masih ada 1 hal lagi yg belum beres"

"Apa?"

"Perasaan ku" yoongi tersenyum lebar.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC......

𝕨𝕠𝕣𝕝𝕕 𝕨𝕚𝕥𝕙𝕠𝕦𝕥 𝕗𝕖𝕖𝕝𝕚𝕟𝕘𝕤 || Y̳o̳o̳n̳m̳i̳n̳ (Completed ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang