part.15 does my love suffocate you?

1.8K 171 6
                                    

"kau berubah hyung" namjoon meminum beer dingin nya.

"Ini urusan bisnis namjoon" yoongi menatap tatapan kelam namjoon.

Namjoon marah,ia berusaha menahan mati-matian amarahnya. Namjoon meremuk kaleng beernya dan melempar dengan kasar ke tong sampah.

"Persetanan dengan bisnis,yoongi. Jika kau tak mampu, Divorce Jimin!"

"Aku tidak bisa melepaskan jimin, aku masih membutuhkan dia...."

"Sadar lah min yoongi, kau hanya menyakiti jimin" namjoon memotong perkataan yoongi sebelum mendengar kan.

"Namjoon,kau tak mengerti posisi ku"

"Percuma berbicara dengan mu,kau benar-benar berubah" namjoon pergi,ia membuka kenop pintu dan membanting nya dengan keras .

Yoongi menatap pintu yg mulai bergemu lenyap.
.
.
.
.
.
.
.
.

" Hyung, kau mabuk?" Jimin menarik lengan yoongi dari pintu.

Yoongi berjalan lunglai diiringi jimin

Jimin berusaha menahan menyeimbangkan gerakan jalan yoongi, ia membaringkan yoongi dikasur mereka.

Jimin menatap yoongi melas, kemudian berjalan keluar kamar.

"Aku tidak boleh menangis" ia membuang dengan kasar airmatanya, berusaha mati-matian menahan air yg tanpa permisi mengalir dari mata. Ia menyerah dan melorot kan tubuhnya ke lantai, menangis kencang seolah pertahanan yg ia bangun hancur berkeping-keping dan merusak dunia yg ia jaga.
.
.
.
.
.
.
.

"Jimin?" Panggil yoongi.

"Hyung,aku akan menginap dirumah appa selama beberapa hari. Aku ingin mengistirahatkan diri ku" jimin memasukan pakaiannya kedalam koper.

"Kenapa?"

"Aku butuh istirahat saja" jimin menarik koper dan berjalan keluar.

"Aku antar" ucap yoongi

"Tidak, ji eun menunggu ku dibawah" jimin mengabaikan yoongi yg merasa kesal
.
.
.
.
.

"Kau benar-benar baik saja?"

"Ne, aku akan menginap di hotel saja. Jika aku benar-benar pulang,appa pasti khawatir" jimin tersenyum ramah.

"Kau yakin?"

"Yeah" jawab jimin dengan nada rendah.

Ji eun menarik nafasnya lelah.

Ia marah karna kehilangan jimin yg periang.

"Noona,boleh aku menangis? Rasanya berat sekali,sampai aku tidak bisa bernafas dengan mudah. Aku benar-benar butuh menangis" tanya jimin dengan nada bergetar

"Jimin, menangis lah jika memang itu membuat mu lebih baik"

Jimin mulai menangis, ia mengingat bagaimana yoongi bersama wanita lain dibar. Lengan yoongi yg melingkar manja dipinggangnya.

Malam berganti dengan ke dua hari yg jimin habiskan dihotel, ia berniat pulang sebentar untuk melihat keadaan yoongi.

Sampai nya dirumah, jimin masuk kekamar.

Menatap yoongi yg sedang setengah telanjang dengan wanita yg sudah tak berpakaian.

Jimin duduk di sofa menatap semua yg dilakukan yoongi dikamarnya.

Menelan mentah-mentah, jimin tak bisa menangis lagi, ia bersandar disofa. Menunggu mereka selesai dengan kegiatan nya.

"Sudah selesai?" Tanya jimin dengan nada dingin "jika sudah, suruh wanita itu pulang dan harus ada yg kita bahas"

"Jimin!? Sejak kapan kau disana?" Yoongi berubah pucat

"Tak apa yoong, ikuti saja perintah ku"

"Nay,gunakan pakaian mu dan pulang lah dengan taksi"

"Ba-baik"

Wanita itu menarik selimut dan berlari ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Ketika merasa sudah tinggal mereka berdua

Jimin membuka mulutnya

"Apa aku berbuat salah?" Tanya jimin dengan tenang

"Kau tidak berbuat salah,aku yg memang brengsek"

"Sejak kapan kalian? Dia wanita sama yg di barkan?"

Yoongi tak berani menjawab

"JAWAB MIN YOONGI!" Teriak jimin

"Kau benar"

"Apa kau gila ? Kau sengaja melakukan nya? Aku pikir kau berbeda,tapi ternyata kau sama saja seperti mereka. Aku tak menyesal mengenal mu, tapi aku menyesal percaya padamu. Aku pikir kau tidak akan menyakiti ku dan mencoba untuk meninggalkan ku, aku pikir aku bisa bernafas lega karna kau meminta ku untuk tidak meninggalkan mu karna menurut mu aku penting bagimu. Tapi aku salah,semua pikiran ku salah. Kau sama seperti mereka,kau tidak ada bedanya" ia menjeda perkataan nya

"Rasanya sakit,sangat sakit sampai aku tidak bisa menangis"

Yoongi diam seribu bahasa

"Kita cerai saja, aku akan mengurus surat cerai nya" jimin bangkit dan pergi keluar.

Ia benar-benar tidak bisa menangis,terlalu sakit.

Yoongi hanya menatap punggung jimin yg menuruni tangga.

Ia bingung harus berbuat apa,dan berusaha mencernah untuk tetap berfikir jernih.

"Mungkin ini lebih baik" ucap yoongi lemah
.
.
.
.
.
.

TBC

𝕨𝕠𝕣𝕝𝕕 𝕨𝕚𝕥𝕙𝕠𝕦𝕥 𝕗𝕖𝕖𝕝𝕚𝕟𝕘𝕤 || Y̳o̳o̳n̳m̳i̳n̳ (Completed ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang