Sebuah novel di bentuk dengan sebuah cerita yang menarik untuk di baca, dan aku adalah penggemar berat novel. Membayangkannya saja sudah dapat membuatku susah untuk tidur dengan tenang dan berakhir dengan diriku yang begadang untuk membaca novel-novel tersebut.
Namun, diantara semua novel yang kubaca. Terdapat sebuah novel yang paling menarik perhatianku hingga aku tak dapat melupakan setiap alurnya sama sekali.
Iya! Aku tak dapat melupakannya karena aku membacanya berulang-ulang kali.
Terlebih lagi pada adegan dimana tokoh antagonis dalam novel ini dibunuh secara langsung oleh tokoh male lead dan second male lead.
Memang naas, tetapi hal tersebut pantas untuk diterima oleh sesosok tokoh antagonis dalam novel tersebut yang sudah membunuh dan memfitnah begitu banyak orang tak bersalah demi bisa meraih apa yang diinginkannya.
Entah sudah berapa kali aku memaki tokoh antagonis tersebut karena segala tingkah tiada akhlak nya itu. Mungkin aku memang gila karena membenci tokoh dari sebuah novel yang bahkan tak ada di dunia nyata.
Aku sudah banyak membaca novel mengenai seseorang yang reinkarnasi menjadi tokoh antagonis didalam novel yang mereka baca.
Tapi aku tak menyangka...
"KENAPA AKU HARUS JADI SALAH SATU DARI MEREKA DAN HIDUP DI TUBUH GADIS GILA INI!"
Aku mengacak rambutku dengan sangat kuat. Mengapa? Dari sekian banyak karakter antagonis novel yang kubaca, aku harus masuk kedalam tubuh karakter yang paling kubenci!
Puaslah aku dengan kedua kehidupan ini.
Ya, sekedar informasi bahwa di kehidupan sebelumnya aku hanya gadis biasa, dengan ekonomi sederhana, keluarga bahagia, kepintaran rata-rata, wajah rata-rata, badan rata-rata, segalanya rata-rata. Tidak ada yang patut untuk dilebih-lebihkan.
Lalu?!
Kenapa harus aku dari sekian banyak orang?
"Hah." Aku menghela nafas lelah, baru bangun tidur saja aku sudah begitu lelah memikirkan semua hal ini. Mungkin di kehidupan ini aku akan banyak mengeluh di dalam otakku yang sekarang jauh di bawah rata-rata tampaknya.
"Selamat pagi nona, silahkan membersihkan wajah anda dan bersiap-siap untuk sarapan," ucap salah satu pelayan yang sering mengurusku.
Ya, aku hanya dapat pasrah dan mengikuti alurnya saja untuk saat ini. Toh, aku masih anak-anak berusia dua belas tahun, apa yang bisa kulakukan sedangkan cerita di dalam novel bermula di usiaku yang ketujuh belas.
Setelah selesai membasuh wajah, aku pun berjalan menuju kamar mandi, para pelayan memandikan dan menggosok tubuhku.
"Bahkan setelah satu minggu aku diam di sini, aku masih tak dapat terbiasa dengan perilaku tanpa privasi ini, yang benar saja," gumamku dengan pelan tentu saja.
Salah satu dari pelayan tersebut berdiri dan bertanya, "Nona, hari ini kau ingin mengunakan minyak dengan wangi apa?"
Aku menghela nafas dan berpikir dalam diam. Di kehidupan sebelumnya wangi kesukaanku adalah melati, namun pertanyaannya! Apakah di tempat ini ada melati? Ini kan bukan Indonesia.
Dunia fantasi ini tidak ada di dalam peta dunia maupun sejarah dunia sama sekali. Apakah mereka mempunyai bunga yang sama dengan yang ada di Bumi.
"Eum, apakah kau tahu bunga melati?" tanyaku ragu-ragu. Pelayan tersebut mengangguk pelan dan tetap menundukkan kepalanya. "Kalau begitu aku akan menggunakannya," lanjutku yang akhirnya dapat bernafas lega karena setidaknya di dunia ini ada bunga semacam melati.
"Baik nona."
Pelayan tersebut pergi untuk mengambil minyak wewangian yang akan dicampurkan kedalam air bak mandi. Aku memperhatikan para pelayan lainnya yang sedang menunduk dan tak berani menatapku sama sekali.
Memang seperti yang di harapkan dari tokoh antagonis, bahkan di usia dua belas tahun pun tak ada yang berani padanya karena tingkah jahatnya. Aku heran darimana datangnya sifat jahat anak satu ini.
=====
"Apakah kau sudah memikirkan keinginan mu?" tanya seorang pria paruh baya di hadapanku yang wajahnya setiap saat selalu menyeramkan itu. Bisa dikatakan mungkin dia adalah ayahku.
Marquess Jared Riley de Calist. Seorang penjabat yang terkenal karena kepemimpinannya terhadap urusan-urusan penting di istana kerajaan, pria tersebut termasuk salah satu dari sedikit orang yang sangat dipercaya oleh sang Raja.
Dan di sampingnya adalah, Marchioness Arabella Nia de Calist, ibuku di dunia ini setidaknya.
Di dalam novel penggambaran mereka berdua adalah orang tua yang baik dan bijaksana, mereka selalu mendukung tindakan anaknya sehingga merekapun jadinya terjerumus kedalam pemeran antagonis dan tentu saja tidak berakhir baik.
'Sayang sekali hingga kalian harus memiliki putri seperti ini.'
Aku mengusap bibirku dengan sapu tangan yang sudah di siapkan. "Ayah aku sudah selesai makan, dan untuk masalah keinginan ku, biar ku pikirkan lagi apa yang ku inginkan," ucapku sebelum akhirnya meninggalkan kedua orang tuaku dan kakakku yang masih berada di meja makan.
Hm, kakak laki-lakiku. Aiden Geralt Calist, satu-satunya penerus keluarga ini tentunya. Di dalam novel, dia berpihak pada pemeran utama pria yang merupakan kawannya dan mengkhianati adiknya sendiri.
Dia menganggap adiknya sendiri adalah seekor hama. Ya, jika aku masih seorang pembaca baik hati mungkin aku setuju dengan pendapatnya. Tapi sekarang, aku ADIK HAMANYA! Jadi aku tak setuju lagi.
Aku memasuki kamarku dan berjalan kearah meja belajarku yang tepat berada di bawah jendela, sinar matahari yang begitu terang menyeruak masuk dari sana. Tampaknya tempat tersebut adalah tempat yang cocok untuk menemukan solusi dari semua permasalahan ini.
Secarik kertas dan tinta pun sudah tersedia, tinggal menyiapkan otak saja untuk berpikir.
"Tarik nafas..."
"Hembuskan..."
"Tarik nafas..."
"Hembuskan..."
Aku mengepalkan tanganku dan berjalan menuju kursi tersebut dengan begitu gagahnya.
"Baik! Mari kita mulai evaluasi dari cerita novel 'The Lilac and King' itu!"
======
Yosh! Author kembali lagi dengan cerita baru yang mengusung tema renkarnasi ke dunia fantasi.
Aku memutuskan mengambil cerita bertema ini karena aku suka sekali membaca webtoon dengan tema-tema seperti ini, kadang novelnya pun aku suka banget.
Karena tema ini kurang terkenal di penulis Indonesia jadi aku pingin coba dan melihat apakah banyak pembaca yang tertarik dengan tema seperti ini.
Fyi, Marquess dan Marchioness adalah gelar kebangsawanan Eropa.
Semoga kalia suka XD
Terima kasih, dan jangan lupa vote dan commentnya ya :)Sampai jumpa!
(Oh iya, apa kalian ingin foto karakternya? Kalau mau mungkin bisa aku bikinin part khusus foto karakter)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Villainess [END] [KUBACA]
Romance[Réincarnation Series #1] #1 - Humor dan 1# - Fantasi Kalian membenci peran pelakor, penjahat, pembunuh, dan seseorang licik yang menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya? Iya, karakter novel seperti itu memanglah seperti sampah yang mengang...