"Ibu Anastasio tidak mau mandi!" teriak seorang anak kecil bersurai hitam pekat mirip dengan miliki ibunya. Anak tersebut menutup hidungnya dengan tangan kemudian menunjuk ke arah saudara kembarnya yang bersurai putih. "Dia bau sekali karena bermain dengan ayam peliharaan ibu!" tambahnya.
"Ezequiel, kau jahat sekali pada kakakmu ini, kau tak takut berdosa karena sudah menumbalkan kakakmu ini kepada sosok monster segarang ibu," ucap Anastasio.
"Ibu baru saja kakak memanggilmu dengan sebutan monster garang!"
Azrael mengaruk pelan tengkuknya lalu melangkah masuk ke dalam rumah kaca milik Elynia, di sana terdapat kedua anak kembarnya tapi tidak ada istrinya. Pria tersebut berkeliling rumah kaca tersebut guna mencari keberadaan sang istri.
"Elynia mana?" tanya Azrael kepada anak kembarnya.
Anastasio menggidikkan bahunya. "Mungkin ibu pergi mencarikan kami ayah baru karena bosan denganmu," ucapnya yang kurang ajar sekali. Ya meski begitu Azrael tak pernah marah kepada Anastasio, paling sosoknya hanya akan mendelik tajam kearah anaknya itu.
"Aku tak bertanya padamu," ucap Azrael, "Ezequiel, kemana ibumu pergi?"
"Ibu sedang bersiap-siap untuk pergi berselingkuh denganku, kau orang luar tak boleh menganggu," balasnya yang lebih kurang ajar lagi, Azrael mulai heran sebenarnya anaknya ini di berikan pelajaran apa oleh guru-guru mereka sampai bisa berpikir untuk merebut Elynia dari dirinya itu.
"Mungkin aku harus menganti guru kalian mulai besok," gumam Azrael.
Tak lama kemudian sesosok wanita masuk ke dalam rumah kaca tersebut. Dia adalah sosok yang di cari-cari oleh Azrael sedari tadi, pria tersebut langsung menghampiri Elynia. "Kau lama sekali," ucapnya.
Elynia mendengus pelan. Gadis tersebut menoleh ke arah kedua anaknya, tapi tatapan lembut itu langsung berubah menjadi garang dalam kurun waktu sedetik.
Kebun bunga yang sudah di rawatnya sebaik mungkin menjadi berantakan, kelopak bunganya bertebaran di mana-mana, dan beberapa tangkai bunga tampak tergeletak begitu saja di tanah.
Sosok Elynia yang awalnya terlihat anggun di mata sang suami dan anak-anaknya, tiba-tiba malah berubah seperti sebuah monster yang tak lama lagi akan mengeluarkan kekuatan mengerikan yang di sebut teriakan.
"Azrael sayangku." Elynia menepuk bahu Azrael, dan seng empunya bahu bergidik ngeri seketika. "Bisakah kau jelaskan apa yang terjadi di sini?" lanjutnya dengan penuh penekanan di setiap kata-katanya.
Azrael mengangkat jari telunjuknya dan menunjuk ke arah anak-anaknya yaitu Anastasio dan Ezequiel. "Me-Mereka yang melakukannya! Aku tidak tahu apa-apa, aku baru saja datang untuk mencarimu dan kebunnya sudah menjadi seperti ini!" elak Azrael.
Sekarang gantian giliran Anastasio dan Ezequiel-lah yang bergidik ngeri. Mereka mengangkat tangan mereka dan saling menujuk satu sama lain.
"Ezequiel pelakunya!"
"Anastasio pelakunya!"
Habis sudah kesabaran Elynia, ia merenggangkan otot tangan dan lehernya. "Kalian perbaiki semua kekacauan ini, atau tak akan ada makan malam buatanku untuk kalian makan."
"KITA AKAN SEGERA MEMPERBAIKINYA!"
Rupanya setelah menikah Azrael jadi salah satu contoh suami takut istri kawan-kawan.
==========
Elynia pov.
Aku menyeruput secangkir teh, manikku menatap ke arah dua sosok pria yang sedang duduk di hadapanku saat ini, mereka terlihat saling mencintai sekali, huh.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Villainess [END] [KUBACA]
Romance[Réincarnation Series #1] #1 - Humor dan 1# - Fantasi Kalian membenci peran pelakor, penjahat, pembunuh, dan seseorang licik yang menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya? Iya, karakter novel seperti itu memanglah seperti sampah yang mengang...