Elynia Charlotte Ath Calist. Tokoh antagonis dalam novel 'The Lilac and King' yang mengisahkan kisah cinta seorang gadis dengan sang putra mahkota yang pada akhirnya menjadi Raja.
Tokoh utama wanita bernama Milly adalah putri dari Count Kerwyn yang menarik perhatian banyak orang karena kebijaksanaannya. Namun, siapa sangka ternyata ia dapat menjadi bijak karena Milly adalah sosok karakter yang tiba-tiba mengulang kembali kehidupannya ke masa lalu.
Ia yang ditakdirkan untuk di eksekusi di kehidupannya sebelumnya pun mencari cara agar tetap hidup. Namun, saat Milly sedang mencari cara untuk menjauhi hukuman matinya rupanya sang putra mahkota dan penyihir terhebat di dunia malah jatuh hati kepadanya.
Elynia yang cemburu akhirnya menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan Milly hingga membuat Milly hampir terbunuh. Walau rencana tersebut digagalkan oleh sang putra mahkota dan mengantar Elynia menuju gerbang kematian setelah akhirnya sang putra mahkota dan penyihir agung setuju untuk mengeksekusinya.
Putra mahkota pun diangkat menjadi Raja dan menunjuk Milly sebagai satu-satunya Ratu. Penyihir Agung yang merupakan second male lead tersebut memilih untuk menyerah terhadap Milly demi kebahagian gadis tersebut.
Dan begitulah bagaimana cerita tersebut berakhir bahagia dengan matinya diriku ini.
"Sedih sekali mengingat aku harus mati demi mereka."
Jika mengulas kembali buku tersebut, itu berarti sekarang adalah kehidupan kedua dari Milly si tokoh utama. "Jika aku berteman dengan Milly..." Aku berpikir sejenak baru kemudian menggelengkan kepalaku.
Itu akan sulit dan nyaris mustahil, terlebih lagi sifat tokoh utama yang licik dan cerdik, ya sifat tokoh utama dengan sang antagonis di dalam novel sebenarnya tidak terlalu beda, hanya saja sang antagonis terlalu bodoh itulah alasan kenapa aku begitu membenci tokohnya.
Sang protagonis merelakan banyak cara untuk menghindari hukuman mati, bahkan ada satu adegan di mana dia mencoba menggoda kakak laki-laki Elynia demi mendapatkan dukungan.
Mungkin jika bukan karena adanya tokoh Elynia maka aku sudah melimpahkan kebencian pada tokoh pemeran utama wanitanya yang tidak etis.
Kemudian sang pemeran utama pria, tidak ada harapan padanya mengingat sebagaimana ia begitu membenci Elynia ini di dalam novel.
Dan, penyihir agung. Sang jenius kerajaan yang bahkan di usia ke sembilan belas ia berhasil mengabadikan dirinya dan tidak dapat mati. Meraih gelar Archduke di usia yang sama pula.
"Hmm... Masa lalunya." Aku mencoba mengingat-ingat data mengenai masa lalu dari si penyihir agung yang bahkan kekuatannya dapat menghancurkan sebuah negara dalam sekejap mata.
AH! Aku teringat! Penyihir Agung, masa mudanya...
=====
Acara makan malam keluarga di adakan di ruang makan kediaman Calist. Seluruh anggota keluarga sudah berkumpul di meja makan dan telah bersiap-siap untuk menyantap makanan mereka.
"Ayah!" panggilku.
Marquess Jared menoleh dan menatap kearahku dengan cepat tepat setelah aku memanggilnya. Segitu sayangnya kah dia pada sosok Elynia ini, luar biasa.
"Ada apa anakku?" tanyanya.
Aku meletakkan kedua telapak tanganku di atas meja. "Ijinkan aku mengucapkan keinginanku ayah," ucapku sambil sedikit menundukkan kepala.
Sudut bibir di wajah pria paruh baya tersebut tampak sedikit mengembang. "Iya, silahkan, katakan saja putriku!"
"AYAH! IJINKAN AKU MENGADOPSI ANAK!"
Seketika garpu yang dipegang oleh kakakku terjatuh dari genggamannya. Mulutnya terbuka lebar setelah mendengar perkataanku yang begitu spontan dan blak-blakan.
Aneh sekali, perasaan kakak Elynia biasanya tampak begitu tenang, tetapi kenapa hari ini ia memberikan tampang yang konyol.Aku menatap ayah dan ibuku.
Ah, rupanya mereka lebih parah lagi. Buktinya mereka sudah pingsan di tempat sekarang, dan para pelayan tampak terkejut melihat tuan dan nyonya mereka yang pingsan.
Apa ada yang aneh dengan permintaan ku?
=====
Flashback
"Penyihir Agung! Dia anak yatim piatu yang hidupnya terlantar di sebuah panti asuhan. Jika aku ingin selamat tanpa mengubah jalan ceritanya, maka satu-satunya cara adalah..."
"Menjadi Ibunya!"
Ah, pintar sekali diriku ini. Patut sekali untuk diberikan penghargaan sebagai pemilik otak paling cemerlang pada dunia fantasi.
Jika aku mengangkatnya menjadi anakku, maka aku tidak akan menganggu seluruh jalur ceritanya dan malah mempermudah Milly, kecuali perubahan terbesarnya adalah diriku yang mendapat perlindungan sebagai ibu dari sang penyihir agung.
Aku akan memperlakukan penyihir agung itu dengan sangat baik sebagai anak sehingga dia akan berbakti pada ibundanya ini, hohoho!
Flashback end
=====
Sehari telah berlalu sejak aku melontarkan permintaanku itu. Saat sarapan keluarga tadi pagi, suasana di meja makan sangat canggung, tak ada percakapan yang keluar dari bibir kami sekeluarga sama sekali.
Mereka yang biasanya memberikan tampang tenang dan bijaksana pagi ini entah kenapa terlihat seperti begitu tertekan.
"Nina, menurutmu apa yang salah dengan permintaanku kemaren?" tanyaku pada pelayan yang selalu menjaga kamar ku.
Nina tampak sedikit terkejut. "A-Anu, apa nona yakin tidak mengerti kenapa?"
"Kalau aku mengerti sudah pasti aku tidak akan bertanya pada mu lagi, Nina," ucapku. Nina semakin menundukkan kepalanya setelah aku berkata seperti itu, apakah aku seseram itu?
"Begini, nona baru berusia dua belas tahun dan sudah mengatakan ingin mengadopsi anak. Bukankah itu berarti nona sudah ingin bersuami?"
Aku tersedak oleh air liur ku sendiri. "B-BE-BERSUAMI KATAMU?!" teriakku secara spontan.
Nina langsung berlutut di hadapanku dan berulang kali mengucapkan kata maaf. Seluruh badannya gemetaran karena ketakutan.
Aku menghela nafas melihat sosok Nina yang seperti itu. "Hah." Aku memegang lengannya dan membantunya berdiri lagi.
"Nina, aku tidak menyalahkanmu, aku hanya sedikit terkejut saja. Memangnya kalian semua berpikir aku ingin bersuami?" Nina menganggukkan kepalanya dengan cepat.
Oke, aku tidak bisa berkata-kata lagi sekarang. Tampaknya kesalahpahaman ini harus segera kuselesaikan di meja makan nanti.
=====
Halo... Terima kasih buat kalian yang sudah membaca cerita ini, boleh minta pendapat kalian tentang ceritanya???
Fyi, Count juga merupakan gelar bangsawan, namun tingkatnya satu kasta lebih rendah dari Marquess. Sedangkan Duke/Archduke merupakan gelar bangsawan dengan kasta tertinggi setelah keluarga kerajaan.
Ah, jangan lupa vote dan Commentnya kalian ya...
Sampai Jumpa!
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Villainess [END] [KUBACA]
Romance[Réincarnation Series #1] #1 - Humor dan 1# - Fantasi Kalian membenci peran pelakor, penjahat, pembunuh, dan seseorang licik yang menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya? Iya, karakter novel seperti itu memanglah seperti sampah yang mengang...