Nggak kerasa hari rabu udah kelewat aja.
Untung masih inget buat update :)¤¤¤¤
Shasha memejamkan mata, meresapi rasa nyeri di kaki akibat dirinya yang hampir seharian berjalan.
Ia memilih dudukan ditepi meja usang, sedangkan Arion duduk dibawahnya. Cowok ini terus saja bertanya yang bukan-bukan kepada Shasha, apa boleh buat, Shasha keceplosan berbicara dengan hantu di depan Arion.
Aksa yang sedang menatap rak-rak buku serta berbagai peralatan lainnya yang ada di seluruh gudang. Aksa menatap Shasha.
"Apa?" tanya Shasha yang kebetulan sudah membuka mata.
"Sini," jawab Aksa dengan sedikit berbisik.
Shasha menghampiri dimana Aksa berdiri, Arion yang sedang duduk langsung berdiri mengikuti langkah Shasha.
"Cewek siapa itu?" tanya Aksa dengan menunjuk sosok wanita yang ada jauh di depan mereka.
Shasha mengedikkan bahunya acuh, tiba-tiba gadis itu membalikkan badan, menghadapkan seluruh badannya pada Aksa dan Shasha.
Arion berteriak histeris, ia mendapati sosok wanita dengan wajah yang cukup menyeramkan. Wanita itu tiba-tiba memiringkan kepala, tangannya terulur memegang kepalanya, kepala itu berputar 360 derajat, membuat siapa saja begidik ngeri.
Hingga kepala itu terlepas dari leher, barulah gadis itu memegangnya.
Hantu itu berjalan mendekat, dengan kepala yang berada dalam genggaman tangan, lehernya terus mengeluarkan darah. Cara berjalan hantu di depan mereka begitu kaku, seolah tubuhnya akan remuk jika bergerak terlalu berlebihan.
Arion bersembunyi dibalik punggung Shasha, sesekali mengintip. Bibirnya bergetar hebat.
"Sha, gu-gu-gue t-ta-ta-takut," ujar Arion pada Shasha dengan tubuhnya yang bergetak hebat.
Tawa menggelegar milik hantu tersebut terdengar menggema di gudang, siapapun yang dalam situasi demikian pasti akan merasa takut, sekalipun itu adalah gadis indigo.
Arion yang sudah tidak kuat menopang tubuhnya tiba-tiba ambruk ke lantai, ia terlalu takut, hingga tak sadar kakinya sudah seperti jelly.
Suara hantu tertawa kembali terdengar, Shasha menatap Aksa yang masih berdiri di sampingnya, apakah hantu itu tidak ada niatan untuk menolong Shasha? Astaga, bahkan hantu Aksa sudah ikut ketakutan seperti Arion.
"Rion, bangun. Woy! Aku mana kuat gendong lo!" omel Shasha yang sudah ketakutan, hantu itu kian dekat. Sungguh ia tidak mau mati hanya karena ini.
"Rion! Bangun atau gue tinggal?!" teriak Shasha yang sudah ancang-ancang berlari.
Arion yang tadinya memiliki kaki seolah seperti jelly tiba-tiba kini berdiri tegak. Ia menggandeng sebelah tangan Shasha, mengajaknya berlari mengelilingi ruangan tersebut, mereka sedang mencoba menghindar dari hantu sialan itu.
Brak
Buku yang berada di rak paling atas jatuh, terhempas ke tanah dengan mengenaskan.
prang
Satu buah komputer yang sudah rusak melayang diudara, hingga akhirnya jatuh ke lantai, terpisah menjadi beberapa bagian, pecahan kacanya berserakan dimana-mana.
"Stop! Stop!" Teriakan Shasha menginterupsi, ia lelah berlari seperti ini terus.
Arion peduli? Jelas saja tidak. Baginya ia sekarang sedang menyelamatkan Shasha dan ia dari hantu tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Gadis Aneh
Horror"Berteman dengan hantu itu tak semenakutkan yang engkau bayangkan" ~Shafira Shaquillia Almaheera~ ¤¤¤ Shafira Shaquillia Almaheera, itulah namaku. Gadis remaja dengan rambut yang selalu di ponytail, mata berwarna kecoklatan, bibir merah muda yang se...