(12) Hantu di Belakang Tenda

85 7 2
                                    

Malam ini author kasih dua part sekaligus ^^

Author baikkan?

Happy reading :)

¤¤¤

Setengah enam sore regu 26 baru saja tiba di lapangan bumi perkemahan, semua terlihat begitu lelah.

Mereka berjalan menuju tenda, melewati tenda regu lain yang sama lelahnya dengan mereka.

Shasha menghela nafas lelah, perjalanan barusan terasa begitu berat, sebenarnya ia merasa ada yang mengikuti, tapi tiap kali menengok ke belakang justru Shasha tidak melihat siapa-siapa.

Zahra yang penyakitnya kambuh kini sedang berada di tenda UKS, bersama para kakak pembina yang akan merawat ia nantinya.

"Malam ini setelah api unggun acaranya pentas seni, iya bukan?" tanya Citra sembari memasuki tenda.

Setelah masuk tenda, terdengar helaan nafas hampir secara bersamaan dari regu 26, merasakan lelah.

"Aku nggak ikut acara pentas seni deh, mending tiduran di tenda," ujar Alea.

"Bener banget, apalagi kita lagi capek. Ahh pasti tidur nyenyak malem ini," jawab yang lain.

Shasha menatap satu persatu wajah temannya yang satu tenda, tatapannya jatuh pada Stela, gadis itu selalu diam tak pernah mengatakan apapun setelah masuk tenda. Wajah ia selalu menunduk.

"Lo baik-baik aja La?" tanya Shasha membuat perhatian semua temannya tertuju untuk Stela.

Stela mendongak.

Semua kaget, wajah Stela sudah pucat pasi. Tatapan matanya terlihat sayu.

"Ya ampun! Lo kenapa?" tanya Alea panik.

Bahkan ia yang duduk paling ujung tenda segera merangkak guna menghampiri Stela yang ada di ujung tenda sebrang.

"Gue mual, pingin muntah," jawab Stela.

Semua panik, bukannya membantu mereka malah sibuk berteriak tidak jelas, membuat Stela kian pusing.

"Woy! Tenang!" teriak Tere melengking.

"Citra, ayo ke tenda pembina, minta tolong. Shasha, Alea, kalian semua jagain dia, kasih minum. Pakein jake-"

Citra segera menaik tangan Tere keluar tenda, kedua gadis itu berlari tunggang langgang tanpa menggunakan alas kaki, bahkan hanya kaos kaki yang menutupi kaki jenjang mereka.

"Lebih baik lo nggak ikut semua acara malam ini," usul Alea dengan mengolesi minyak kayu putih yang memang mereka sengaja bawa.

"Perut gue kosong dari tadi siang, makannya gue kayak mau muntah gini. Gue gak papa kok," kata Stela mencoba menenangkan mereka semua.

¤¤¤

Acara api unggun akan segera dimulai, regu 26 kekurangan anggota dua orang, yaitu Zahra dan Stela.

Kedua gadis itu sedang duduk manis di tenda ditemani panitia, sementara yang lain tengah berdiri melingkari tumpukan kayu yang ditata hingga menggunung.

Kayu yang ditata dilumasi dengan minyak tanah, agar nantinya api dapat menyebar dengan mudah.

Sisa-sisa abu serta arang dari kayu yang dibakar terlihat masih mengkobarkan api walaupun kecil, panas dari api yang membara masih terasa jelas disekitar arang.

Peserta kemah mulai bubar, berpindah tempat. Kali ini mereka mengisi lapangan sisi sebelah utara, dimana ada panggung untuk memeriahkan perkemahan.

Aku Bukan Gadis AnehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang