Mistress - 02 (+21)

11.8K 274 32
                                    

Disclaimer!

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

❤🧡💛💚

1850, Winchesther, Britania Raya.

Aku tidak tahu apa yang terjadi, tepat sejam sebelum keberangkatan kami menuju ibukota. Lord Sean membatalkan kepergian jane, membuat wanita itu marah hingga melayangkan pandangan tajam padaku.

"My Lord, ini sangat tidak adil. Mengapa keberangkatanku dibatalkan? Bukankah sebelumnya anda telah mengizinkanku untuk pergi bersama?" Protes jane saat Lord menyuruhnya untuk tetap tinggal di Mansion.

Tak ada jawaban dari pria itu, dia hanya mengangguk singkat pada eva. Sebelum wanita itu mendekat pada jane dan menenangkannya.

"Jane, akan sangat tidak sopan jika Lord memperkenalkan kalian berdua secara bersamaan pada ratu. Jadi lebih baik untuk kali ini, biarkan krystal yang terlebih dahulu diperkenalkan" jelas Eva mencoba memberi pengertian pada wanita itu

"Kalau begitu kenapa bukan krystal saja yang tinggal. Bukankah pernikahanku lebih lama daripada krystal? Jadi sudah sepantasnya, jika akulah yang diperkenalkan lebih dulu"

"Kita harus segera berangkat" suara yang dalam dan dingin itu terdengar tak menghiraukan ucapan jane, siapapun tahu nada itu bukanlah pertanda baik dari pria dihadapanku.

"Jane, kumohon untuk kali ini saja mengertilah. Jangan membuat masalah ini menjadi besar" tegur Airin, saat jane kembali ingin berbicara.

Dengan ragu dan sedikit bersalah pada jane, aku mengikuti langkah Lord menuju kereta kuda yang telah menunggu kami di luar.

Sebelum masuk kedalam kereta, aku masih bisa melihat pandangan kebencian yang diberikan jane padaku. Membuat perasaanku tak tenang, karena inilah yang kuhindari sejak awal.

Aku memang berharap jane tak ikut dalam perjalanan ini. Tapi aku tak pernah meminta ataupun protes pada Lord karena telah mengajaknya bersama kami. Tapi kini wanita itu menganggap semua ini karena ulahku dan akulah penyebab segala perubahan keputusan Lord.

"Ada apa?" Lamunanku terhenti saat Lord yang sejak tadi berada disampingku bertanya dengan nada datarnya.

"Tidak ada apa-apa My Lord" jawabku berusaha melupakan masalah jane.

"Kau terlihat gelisah daritadi? Apa sesuatu membuatmu tak nyaman?"

Pria itu sepertinya tak mudah percaya dengan jawabanku. Apa aku harus bertanya padanya tentang jane?

"My Lord. Maafkan saya jika lancang. Tapi, kenapa Lady Jane tidak jadi ikut dengan kita?" Tanyaku ragu, walaupun eva telah menjelaskannya tadi. Hatiku tetap mengatakan ada alasan lain mengapa wanita itu tidak jadi ikut.

"Bukankah eva telah menjelaskan alasannya?"

"Tapi... bukankah seharusnya Lady jane yang diperkenalkan lebih dulu?" Tanyaku merasa belum puas dengan alasan yang diberikan.

"Baik kau maupun jane, kalian akan tetap diperkenalkan pada ratu. Jadi bukan masalah besar tentang siapa yang diperkenalkan lebih dulu dan siapa yang terakhir" jawabnya panjang.

Ini adalah pertama kalinya semenjak pernikahan kami. Aku mendengar kalimat yang panjang dari mulutnya. Walau wajah dan nadanya masih saja datar, kupikir itu lebih baik daripada sebelumnya.

Selama sisa perjalanan, aku kembali hanya diam memandangi hamparan pohon maupun tumbuhan liar disekitar, lewat jendela kecil disampingku.

Perjalanan menuju istana memakan waktu dua hari satu malam. Kami membawa beberapa pelayan termasuk oliv dan para pengawal dalam perjalanan ini.

OUR STORY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang