Dev berjalan menuju ruang kerjanya, ia mempunyai rencana yang menarik untuk memberi pelajaran pada pria yang bersama Vanessa tadi.
" Halo..."
"..............."
" Iya, laksanakan malam ini juga".
"..............."
" Ingat cara bermain seorang Devano... Cepat, tepat, senyap...."
"................"
" Ingat satu hal, tidak ada toleransi untuk setiap kesalahan".
"Tut....tut...tut" Bunyi telfon terputus.
" Hufffttttt... Hari ini begitu melelahkan, Mr.Reynald kau akan membayar mahal karena telah menyentuh milikku.." Gumam Dev dengan seringaian yang tercetak jelas dibibir nya.
Keesokan harinya vanessa terlihat buru-buru berjalan keluar kamar, sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa ia sedang lari menuruni tangga alhasil ia pun terjatuh ketika berada di dua anak tangga terakhir.
Jika kalian berfikirir Vanessa akan ditangkap oleh Dev maka buang jauh-jauh pemikiran kalian tersebut, kenyataannya Vanessa terjatuh tepat mengenai landasan, bukan karena dev tidak ingin menolongnya akan tetapi memang keadaan rumah saat ini masih sepi.
" Aaakkkhhhhhh....." Jerit Vanessa karena sakit yang dirasa dan belum lagi keterkejutannya saat terjatuh. Seketika suara Vanessa menggema di rumah tersebut karena keadaan yang sunyi.
" Vanessa!!! Apa yang terjadi denganmu!!" Ucap Dev yang berlari dari arah ruang kerjanya.
" Kenapa bisa jatuh seperti ini??". Ucap Dev sambil menggendong Vanessa keruang keluarga.
" Pelayan!!! Cepat bawa kotak obat kesini!!".
" Dev aku nggak apa-apa, sekarang aku mau pergi kesuatu tempat".
" Ada urusan apa sehingga kamu bisa ceroboh seperti ini hah!!". Ucap Dev yang mulai tersutut emosi karena dirinya yang tengah menghawatirkan keadaan Vanessa, namun gadis itu sendiri menghiraukan kepedulian Devano.
"Kau tau.. Jika kau ceroboh terus seperti ini, maka aku akan mengurungmu dikamar saja, lebih baik mencegah dari pada mengobati dan perlu kau ingat bahwa kau adalah milikku, tidak satu pun bagian dari tubuhmu akan kubiar kan terluka... "
" Dev plis... Stop perdebatan ini sekarang yah?? Aku harus pergi kerumah sakit sekarang.."
" Hiks..hiks.. Kumohon untuk kali ini saja, jangan mempersulitku hiks..hiks.." Ucap Vanessa dengan sesegukan.
Pagi ini Vanessa mendapat kabar dari Mommy nya Reynald yang mengatakan bahwa semalam Rey di rampok kemudian sang pelaku menembak Rey yang sempat membela diri dan sekarang Rey berada di Rumah Sakit.
" Oke kalau begitu jawab pertanyaan ku.... apa yang akan kau lakukan disana hmmm??". Ucap dev yang mencoba memancing Vanessa untuk berbicara. Sebenarnya Dev tau siapa yang akan ditemuai vanessa di RS akan tetapi ia ingin tahu apakah vanessa akan berbohong atau berkata jujur.
" Aku ingin pergi menjenguk temanku hiks..hiks.." Ucap vanessa yang masih saja teris menangis.
" Baiklah kalau begitu aku yang akan menemanimu menjenguk teman mu itu.."
" Tapi De-..."
" Pergi bersamaku atau tidak sama sekali".
" Oke..oke... Kita berangkat sekarang.." Ucap vanessa dengan nada kesal.
" Akkkhhh..." Ringis Vanessa ketika ia berdiri, saking peliknya perdebatan antara dirinya dan devano sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa pergelangan kakinya terluka, entah tergores dengan sesuatu tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAR FROM REALITY Nc 21+ (Devano X Vanessa)
RomanceVanessa Cornel Amarie *Cantik *Manis *Polos *Baik Hati & Periang . . . Devano Amber Atherton *Arogan *Pemaksa ( Apapun Yang Ia Katakan Harus Dipatuhi) *Tampan Bagaikan Malaikat *Berhati Iblis . . . Vanessa Cornel Amarie Vanessa adalah seora...