Selama membaca everyone.Wooseok menaruh hoodie putihnya di tepi sofanya. Menduduki dirinya disana, lalu mengambil remote tv yang sedari tadi diletakkan di atas meja.
"Seok, baru pulang?" tanya lelaki yang berjalan mendekatinya.
Wooseok hanya mengangguk sebagai jawabannya, iya. Minggu ini jadwal Wooseok cukup padat. Seungyoun, sahabatnya duduk disamping tubuh mungil Wooseok lalu memijat bahu Wooseok.
"Gue tadi ketemu client ngga jelas."
Seungyoun terdiam, karena ia tau pasti dia akan disungguhi oleh sambat-sambatnya sahabat kecilnya itu.
"As you know ya Youn, gue kan paling males sama client yang manja. Buang buang waktu gue aja, tau ngga sih? Itu client ngomong panjang lebar padahal intinya cuman satu terus gue besok disuruh dateng ke perusahaannya lagi untuk tanda tangan dua kali padahal tadi udah. Ganteng─ maksud gue um gue ganteng masa dikerjain kayak gini."
Seungyoun hanya tertawa keras karena melihat muka panik Wooseok saat hampir mengatakan hal-hal berupa memuji.
"Kan, harusnya gue ngga curhat sama lo. Harusnya gue curhat sama Dadda aja, sana lo pergi dari apartemen gue!" ucap Wooseok dengan muka sinisnya.
"Udah? Ngomelnya? Itu makan malamnya sampe dilaletin," ejek Seungyoun lalu pergi ke ruang makan.
tertt.. tertt...
"Iya, siapa ya?""Ini saya berbicara dengan Kim Wooseok? Saya Lee Jinhyuk, client yang tadi siang bertemu dengan anda."
❝ Anjir.........!!!❞
- cont -
KAMU SEDANG MEMBACA
a things called home ─ weishin.
Rastgele❝gue akan ngebuat lo berasa dirumah, Seok.❞ ─ ljh. ❝gue ngga butuh janji, gue cuman butuh bukti. ❞ ─ kws. ! bxb.