~Alex Pov
Di Rooftoop, gue dan yang lain membicarakan hal yang menurut kami penting. Sudah sangat lama kami berteman, sehingga tidak ada lagi rahasia diantara kami. Saat ini pun kami membicarakan hal, yang mungkin tidak pernah terjadi pada orang lain.
"jadi gimana? mau latihan dimana?"
"di lapangan bawah tanahnya Leo aja, bisa gk?"
"terserah, gue sih boleh2 aja"
"ok, pulang sekolah langsung ya"
Gue beranjak Pergi, yang lain menyusul. kami berjalan menuju kelas sambil mengobrol mengenai game keluaran terbaru. BRUK, Mark yang tidak melihat ke depan, menabrak tubuh seseorang sampai orang itu terjatuh.
~Angel Pov
"aduuh, siapa sih?"
"eh maaf, gue gk sengaja"
"Irene, lo gk papa?"
"gue gak papa, cuman jatoh doang"
"maaf ya, gue gak sengaja"
"waah, makasih banyak Irene cantik" BLUSH Irene sekarang wajahnya sudah memerah.
"waah, makasih banyak Irene cantik. Acieee, udh tembak aja" Gue tertawa melihat Stephany yang mecolek2 dagu Irene
"tau dari mana lo? emang lo tau gue suka sama dia dari kapan?"
"hei, gk dikasih tau juga kita tau kali, muka lo gk bisa dikondisiin kalo ngeliat M" Gue juga ikut2an Mencolek Lengan Irene
"ah, terserah"
~Saat pulang sekolah~
~Alex Pov
Didepan rumah Leo, gue menelpon Leo. Karena sampai sekarang pagar rumah Leo tidak terbuka. Gue memutus sambungan, dan pas sekali pagar rumah Leo terbuka. gue langsung Membawa motor ninja gue dan memakirkannya di samping mobil Robin. gue langsung ke kamar Leo dan mulai memasuki ruangan menuju lapangan.
Disana yang lain sudah mulai latihan, gue melihat ke arah William. William sedang melatih petir merahnya, di depan terdapat batu besar, untuk menjadi sasaran petirnya. Lalu, Robin sedang melatih apinya, yang menjadi sasaranya adalah benda melayang yang dikendalikan oleh Mark. Sedangkan Leo, dia sedang berdiri di atas kolam sambil mengendalikan kumpulan air.
gue menghampiri Zane, yang sedang menumbuhkan sebuah pohon berduri, saat gue sampai Zane tersenyum miring. Dia mengarahkan tangannya menunjuk gue, tumbuhan berduri itu merambat cepat ke arah gue. BUM! gue yang merasakan sesuatu di kaki segera melepaskan pukulan berdentum.
gue menyeringai menatap Zane, sedangkan Zane menatap gue dengan pandangan tak percaya. Lihatlah, sekarang tumbuhan berduri milik Zane sudah hancur berkeping2 akibat pukulan berdentum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical Galaxy
Fantasykehidupan gue sangatlah biasa, bisa dibilang sama seperti remaja kebanyakan. Namun, itu semua berubah saat bertemu Teman2 yang kuanggap normal ternyata sama seperti Gue . Banyak orang2 baru berdatangan dalam hidup gue. Gue dan sahabat Gue semuanya s...