"Si-siapa kalian? Kenapa gue disini?"
"Ste-Stephany....Ini Gue Lesley...." Gue Berusaha Menahan Air mata gue biar gak Jatuh. Sama kayak Lesley.
"Lesley? Siapa Itu? Dan siapa Lo?" Kali ini Stephany Menunjuk Gue
"Gue....William.....Temen Seperjalanan Lo" Stephany Mengerutkan Kening
"gue gak tau apa yang lo maksut" Gue menunduk, Sementara Lesley Sudah menangis
"PFT! HAHAHAHAH! Kalian Gampang Ketipu!" Gue dan lesley Mendongak
"Gue bercanda! gak nyangka Reaksi Lo berdua Bakal Panik Kayak tadi" Lesley Memeluk Stephany, Sambil Meledek.
"Lo bikin Gue ama William Sedih Tau!" Stephany Tertawa, Lalu menatap Gue
"maaf bikin Lo khawatir Will" Gue menatap Stephany Dengan tatapan Diam
~Stephany Pov
Gue deg2an, Karena takut kalo William Marah ama gue. Tapi sedetik Kemudian, Gue malah membulatkan Mata karena sikap William. William Memeluk gue, Erat.
"Wi-will, kenapa lo?"
"Gue khawatir"
"Gue udh gak papa Will"
"Ehm, Gue ke ruangan Cibah Dulu." Gue melotot ke arah Lesley, 'Temenin gue Les!' Lesley Nyengir.
William Melepas pelukannya. Gue menyengir dan Menepuk Pundaknya. William Hanya diam Dan terus menatap Gue.
"Maaf"
"Maaf untuk apa?"
"maaf karena Gue cuekin, jutekin lo"
"Emm, Lo bahagia gak?"
"Kenapa emang?"
"Lo harus bahagia"
"Emang kenapa kalo gue bahagia?"
"Karena kalo lo bahagia, Gue juga bahagia"
"Gue gak peduli Lo jutek, Cuek, benci Gue. Asal gue bisa liat Lo ketawa, Gue gak papa"
Gue berdiri dan Melangkah Keluar ruangan, Gue pergi dengan muka yang sudah merah padam. Apasih Step! Sok Puitis! Jijay tau gak sih!
Gue terus melangkah Dan berhenti di ruangan Cibah. Gue masuk dan ngobrol sama Lesley. tak lama, William datang.
"William! Sini!"
"ini jubah Lo"
"Ini cincin lo" Gue langsung memasukkan cincin gue ke dalam saku
"Yaudah, makasih ya Les! Kita mau lanjut!"
Lesley mengantar kami sampai di depan pagar rumahnya. Gue berpelukan sebentar dengan Lelsley.
Kami segera Mengecek map untuk lokasi selanjutnya. William dan Gue berlari dengan cepat. Karena waktu kami terbatas.
William berhenti. Gue pun juga. Gue melihat Ke arah William yang terdiam. William Menengok dan Menarik Gue ke belakang punggungnya.
~William Pov
Gue berhenti mendadak Karena ngerasa ada yang ngikutin sejak dari rumah Lesley. Gue langsung menarik Lengan Stephany ke belakang gue.
SYUUT PSSH. Sebuah Suara Terbakar terdengar saat Lava muncul di depan Gue dan Stephany. Gue melihat benda yang menancap di tengah dinding lava. Anak panah..
"Itu anak panah kan? Ada archery?" Stephany melongok. WUUSH. Dia menarik Anak panah itu dengan Anginya.
"Hm. Ada yang Manah Kita"
"Please lah! jangan ada halangan!"
"Kenapa?"
"Gue males berantem! Capek! Buang tenaga Doang!"
"Hadeuuh"
SYUUT. Gue langsung melihat Orang2 pemanah Di Pohon2 saat dinding Lava Hilang. Stephany langsung memegang Jubah gue dengan Kencang.
"Turun kalian!"
"apa yang kalian mau?!"
"Kami mau Cibah milik Kalian!"
"Lawan gue!"
PLAK. Stephany memukul lengan gue dengan keras. Gue menoleh dengan tatapan Sakit. Stephany malah Melototin Gue.
"Kok cuman lo yang lawan?"
"Emang siapa lagi?"
"Gue juga!"
"Tadi katanya lo males! Capek! Buang tenaga Doang!"
"Tapi gue gak Bisa diem liatin doang!"
"Suka2 Lo deh!"
PLAK. Stephany memukul Gue lagi dengan Keras. Para pemanah Itu terlihat jengkel, Mereka mengangguk satu sama lain. Mereka mulai mengambil posisi.
SYUUT SYUUT SYUUT. 8 anak Panah melesat dengan cepat. Gue gak tau kalo mereka udh mulai manah, Gue hanya fokus pada lengan Gue yang merah.
"Eits! Gak mudah Lho Ngenain kita!" Gue mendongak.
WUUSH. Di depan Gue, Stephany sedang bermain dengan Bola Anginnya. Didalamnya sudah ada 8 anak panah.
"Hah... masalah baru" Gue terkikik geli melihat Stephany geleng2 capek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical Galaxy
Fantasíakehidupan gue sangatlah biasa, bisa dibilang sama seperti remaja kebanyakan. Namun, itu semua berubah saat bertemu Teman2 yang kuanggap normal ternyata sama seperti Gue . Banyak orang2 baru berdatangan dalam hidup gue. Gue dan sahabat Gue semuanya s...