Gue mengikuti Abel yang masih berjalan di depan. Kami baru berhenti setelah melewati 5 Ruangan Besar. Gue terkagum2 dengan Ruangan yang sedang gue pijak.
Ruangan ini didominasi dengan lemari pakaian. Karena gue senang dengan Fashion, Gue jadi lebih sering membuka lemari Abel dengan cepat.
Sesekali gue keluarkan Pakaian2 yang sekiranya menarik. Abel dan Leo hanya menggeleng2 melihat tingkah gue.
Pandangan gue berhenti, saat melihat 4 kapsul kaca. Di dalam 2 kapsul , terdapat 1 pakaian, 1 nya lagi kosong. di pakaian ada tulisan 'Kerajaan'. Sementara 2 kapsul lagi, Isinya jubah dan Sebuah Cincin.
Mata cincinnya berbentuk seperti butiran air. Abel yang melihat gue berhenti di depan kapsul. Mendekati gue.
"Sebentar ya, biar aku bukain dl. Soalnya kamu keliatan penasaran Banget"
Gue hanya terkekeh geli. Leo juga ikut menghampiri gue. Dia mengacak rambut gue, sambil tertawa lebar.
OMG! LEO KETAWA! AAAAAH!!. Abel memencet beberapa tombol di hologram depan kapsul. Gue terpaksa menyingkir.
4 Kapsul langsung terbuka. Abel Mengeluarkan Jubah dan Cincin dari dalam kapsul. Abel memberikan cincin itu ke gue. Sementara Jubah ke Leo.
"di jubahmu, ada lambang Air. sama kayak Cincin Punya... siapa kamu namanya?"
Gue meneguk ludah. Gue gak bisa bahasa Mereka. Abel yang tau gue bingung, menepuk pundak gue.
"aku pake alat pendengar kok"
"OOooh, namaku Riani. Dia Leo" Gue menunjuk Leo.
"aah iya, di cincin kamu ada lambang air juga. Itu nandain kekuatan kamu"
Gue hanya mengangguk2 saja. Abel berjalan menuju 2 kapsul lainnya. Dia mengeluarkan 2 pakaian itu. Dan memberikannya kepada kami.
Gue memakai cincin yang tadi dikasih Abel. Sementara Leo sudah memakai jubahnya dari tadi. Gue menerima pakaian yang diberi Abel.
"itu baju yang bakal kalian pake saat ke pesta. Kalian gak bisa liat baju punya temen kalian. Karena kau udh desain kayak begitu"
"Kenapa begitu?"
"Aku udh ngedesain pakaiannya agar bisa diliat saat pesta saja. jadi kalian bisa liat baju punya temen kalian Saat pesta"
Gue mengangguk mengerti. Kata Abel, Ruwa udh nitip pesan agar kami berdua segera kembali ke tempat berkumpul.
"Ruwa bilang, nanti kalian bakal dikasih satu rumah kecil. yang isinya cuman kalian doang. jadi satu rumah satu orang"
"terus, kalian nanti berangkatnya sendiri sendiri. Tapi tenang aja, rumah kecil kalian deket ama kerajaan jadi kalian nanti dijemput ama orang dari kerajaan"
Gue mengangguk mengerti. Gue dan Leo pergi ke taman belakang. gue menelfon Angel. Sementara Leo Duduk di kursi melayang.
"halo? Kenapa? mau minta tolong lagi?"
"galak betul, Orang gue mau nanya sesuatu bukan minta tolong"
"Oo, kenapa?"
"Lo, udh dapet pakainnya?"
"belum, ini gue lagi bingung. Soalnya Jalannya banyak banget. Lo udh?"
"Udh, Udh dapet Cincin sama Pakaiannya"
"cepet banget"
"ternyata lokasinya itu di satu rumah yang sama"
"enak ya, gue aja belum dapet jubahnya"
"yang sabar. Eh iya, gue mau nanya. Kalo misal ada orang yang ngacak rambut gue. Itu berarti dia suka gue apa enggak?"
"mana gue tau. Emang Leo kayak gitu ke lo?"
"dih, Kepo. udh ya."
"Eh-"
Gue udh nutup telfon sebelum Angel ngomong. Gue ngedeketin Leo. Kursi yang Leo dudukin Turun perlahan. Gue naik ke atas Kursi dan kursi mulai naik lagi.
"Ri"
"eh ya?"
"Kayaknya lo harus sabar ya"
"sabar kenapa?"
"gue tau lo suka ama gue"
"..."
"jadi lo harus sabar, buat nungguin gue"
"Kenapa?"
"gue bakal coba buka hati gue buat lo. Jadi lo harap sabar ya" Leo ngusap kepala gue.
Gue tersenyum kecil. Leo juga balas senyuman gue. Tiba2, Abel datang. dia nyuruh kami untuk segera ke ruang tengah. MENGGANGGU SAJA!
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical Galaxy
Fantasikehidupan gue sangatlah biasa, bisa dibilang sama seperti remaja kebanyakan. Namun, itu semua berubah saat bertemu Teman2 yang kuanggap normal ternyata sama seperti Gue . Banyak orang2 baru berdatangan dalam hidup gue. Gue dan sahabat Gue semuanya s...
