"Pegang erat tanganku, berjalan di sampingku, kita berjanji pada anugerah kalau kita akan bahagia dengan pemberiannya. Semua akan indah, percayalah!"
Selamat Membaca Teman! 👋🏻
***
Beberapa hari ini, Gita terus menunggu kabar dari Yudi. Biasanya, Yudi yang akan selalu memberikan ucapan selamat pagi, siang dan malam setiap hari.
Memberitahu jika dirinya sedang apa dan dimana, Gita pasti tahu hal itu. Karena, Yudi selalu membeberkannya.
Tapi, kali ini Yudi tidak ada satupun kabar. Padahal Gita sudah memberinya pesan singkat duluan. Tidak ada balasan.
Saat Gita hendak menghubungi, tidak ada respon atau diangkat dari Yudi.
Perbedaan waktu yang lumayan panjang membuat Gita paham kapan waktu yang tepat memberi pesan.
Biasanya, jika di Indonesia hari Senin pukul sembilan pagi maka, di Amerika menunjukkan pukul tujuh malam dengan hari Minggu.
"Huuft," hela napas Gita terus memandang handphone nya.
Saat berbunyi, ia buru-buru melihatnya ternyata hanya pesan dari kartu sim cardnya.
"Apa ujiannya belom selesai? Masa sih nggak ngasih kabar sedikitpun," lagi-lagi Gita terus menunggu kabar dari Yudi.
Posisi Gita sedari tadi yang terus duduk di kasur berubah berbaring dengan menidurkan badannya, kepalanya di bantal. Hembusan nafas terus ia keluarkan, memeriksa berulang-ulang handphone yang ia miliki.
Tokk...Tokk...
"Masuk!" suruh Gita yang mendengar ketukan pintu kamarnya.
Rupanya, Susi yang masuk ke kamarnya.
"Mama?" tanyanya dengan posisi masih terbaring sebal.
"Lagi apa kamu? Kayak gelisah gitu mama perhatiin," lalu, Susi mendekatnya.
Gita bangkit dari tempat tidurnya, menunjukkan sedikit ekspresi sedihnya kepada sang mama.
"Hm, Yudi nggak kasih kabar sama aku udah dari semalem," ucapnya lesu.
Susi tertawa pelan dan melihat anak gadisnya yang pertama layak seperti anak kecil.
"Dia sibuk?"
"Nggak tahu, ma. Dia aja nggak ada kabar dari semalem, gimana mau tahu?"
Bergumam pelan, "tunggu aja paling nanti juga dia kasih kabar ke kamu."
"Tapi, ini nggak biasanya dia kayak gini sama aku, ma. Sesibuk-sibuknya dia pasti ngabarin aku kok," ujar Gita memanyunkan bibirnya.
Susi memeluk hangat putrinya dengan senyuman paling manis, memberikan perhatian kecil untuknya.
"Sayang, mama senang sekali kamu bisa bercerita soal kamu sama pacar kamu. Mama sangat menginginkan hal ini terjadi sama mama," ungkap Susi terharu, tak disangka matanya sudah berlinangkan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY LIFE ✓
RomansaCouple: °Karen Devia Alisa° °David Chandra° Genre: Romance and Drama. *TAHAP REVISI* Aku hanya ingin Bahagia dalam hidupku, Bukankah aku punya hak untuk memilikinya? Karen Devia Alisa, wanita karier yang mencapai impiannya di usia muda. Setiap ha...